Teman masa kecil sering membawa mimpi yang terasa sederhana, begitu pula bagi Dhanush
Sawant yang akrab dipanggil Dodo bersama dua sahabatnya Pratik yang dipanggil Pinku dan Ayush
Gupta. Pada 1998 di Mumbai, mereka bertiga duduk di kelas sepuluh dan memimpikan hal yang sama
sejak lama, yaitu pergi ke Goa setelah ujian akhir selesai.
Mereka membayangkan hari yang
cerah di pantai, perjalanan tanpa orang tua, dan kebebasan yang terasa seperti hadiah setelah masa
sekolah yang berat. Namun impian itu tidak terwujud karena orang tua mereka tidak mengizinkan
perjalanan jauh bagi tiga remaja yang dianggap masih belum cukup dewasa. Sejak saat itu, Goa
menjadi rencana yang selalu muncul tetapi tidak pernah benar-benar terjadi.
Lima tahun
berlalu dan pada 2003, setelah lulus kuliah, mereka memutuskan untuk mencoba lagi. Kali ini mereka
sudah dewasa, sudah mampu membuat keputusan sendiri, dan semua merasa waktunya sudah tepat.
Tetapi bahkan sebelum perjalanan dimulai, mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan kecil
dan rencana itu kembali gagal. Seolah Goa selalu menolak kedatangan mereka, kenangan akan
perjalanan yang tidak jadi itu terus membayangi hidup Dodo, Pinku, dan Ayush di tahun tahun
berikutnya.
Waktu terus berjalan dan banyak hal berubah. Pinku pindah ke Cape
Town dan Ayush menetap di New York City. Keduanya meraih pekerjaan besar dengan gaji
menggiurkan, sementara Dodo tinggal di Mumbai dengan kehidupan yang tidak pernah stabil. Ia
bekerja pindah-pindah, gagal mempertahankan posisi, dan terus merasa tertinggal. Di media sosial, ia
melihat kehidupan Pinku dan Ayush yang tampak glamor.
Gedung tinggi,
perjalanan luar negeri, pesta, dan foto-foto bahagia yang membuatnya sadar bahwa dirinya tidak
berada di tempat yang sama seperti dua sahabatnya itu. Karena tidak ingin terlihat sebagai teman
yang gagal, ia memakai kemampuan editing untuk membuat foto palsu. Dalam unggahan itu ia tinggal
di penthouse mewah, memakai pakaian mahal, dan menjalani hidup yang terlihat seperti mimpi.
Semua berubah pada 2015 ketika Pinku dan Ayush memberi kabar bahwa mereka
akan terbang ke Mumbai dan berniat menginap di penthouse Dodo. Tiba-tiba seluruh kebohongan itu
mengancam runtuh. Dodo panik dan mencoba mengalihkan mereka dengan ide yang sejak dulu
tertunda, yaitu perjalanan ke Goa. Tanpa memikirkan konsekuensi lain, ia membeli tiket kereta
Madgaon Express yang jauh lebih murah daripada pesawat. Pinku dan Ayush sebenarnya tidak suka
perjalanan dengan kereta, tetapi mereka setuju dengan syarat pulangnya tetap naik pesawat.
Masalah dimulai bahkan sebelum perjalanan benar-benar dimulai. Tas Pinku tertukar
dengan tas pria lain yang kebetulan membawa tas serupa. Di dalamnya mereka menemukan uang
tunai dalam jumlah besar, sebuah pistol, dan kunci kamar hotel. Mereka sempat berdebat apakah
harus mengembalikan atau menyerahkannya ke polisi, tetapi akhirnya memutuskan untuk
membuangnya agar tidak terlibat masalah apa pun. Namun keputusan itu justru memicu serangkaian
kekacauan.
Sesampainya di Goa, mereka langsung menuju pantai, mencoba
menikmati liburan yang sudah tertunda delapan belas tahun. Namun mereka bertemu seorang
pengedar narkoba yang memberi mereka pil halusinasi. Dalam keadaan tidak sadar, mereka berpesta
semalaman dan menghabiskan waktu bersama pekerja seks di sebuah hotel.
Keesokan harinya Ayush tersadar dan marah karena merasa dikhianati dirinya sendiri. Ia memiliki
hubungan jarak jauh dengan Nisha dan merasa telah mengkhianati perempuan itu. Kemarahan itu
semakin memuncak ketika Dodo mengaku bahwa ia diam-diam membawa kunci kamar hotel dari tas
yang tertukar dan membawa mereka ke kamar itu karena menyangka mungkin ada sesuatu yang
berharga di sana.
Ketika Pinku terjatuh ke atas kasur, mereka menemukan
tumpukan kokain tersembunyi. Ketenangan pagi itu hancur saat seorang gangster perempuan
bernama Kanchan Kombdi datang bersama anak buahnya dan menyangka Ayush adalah Ganapath,
pria yang tasnya tertukar dengan tas Pinku.
Dari sinilah kejar-kejaran dimulai.
Gang Kanchan mengepung hotel dan ketiganya kabur lewat jendela. Pinku mulai bertingkah aneh
akibat paparan kokain dalam jumlah besar, sehingga mereka mencari dokter dan bertemu perempuan
bernama Tasha yang membawa mereka pada dokter Danny. Ketegangan meningkat ketika terungkap
bahwa kokain itu milik Mendoza Bhai, gangster paling berbahaya di wilayah itu.
Saat mereka kembali ke hotel, kokain itu telah hilang dan polisi tiba di lokasi. Ganapath juga
datang dan mendapati barangnya lenyap. Ia menemukan ponsel Pinku yang tertinggal di tasnya
sehingga identitas mereka kini semakin mudah dilacak.
Di tengah kekacauan
itu, Ayush dan Pinku menyalahkan Dodo dan mengungkapkan bahwa mereka tidak percaya lagi
padanya. Dodo akhirnya jujur bahwa ia tidak kaya dan semua foto yang ia unggah hanyalah hasil
rekayasa. Ia merasa seperti orang yang tidak berarti dalam hidup dua sahabatnya yang telah sukses.
Pengakuan itu membuka kembali pertemanan mereka dan dua sahabatnya memaafkannya, menyadari
bahwa kebahagiaan masa kecil bersama tidak seharusnya pudar oleh pencapaian hidup yang tidak
sama.
Namun dunia kriminal yang memburu mereka tidak memberi jeda.
Terungkap bahwa Kanchan Kombdi dan Mendoza Bhai dulunya pasangan yang saling mencintai, tetapi
perpisahan pahit mengubah mereka menjadi musuh dengan ego yang sama besar. Kanchan yang
menemukan kokain itu berniat menjualnya untuk membalas dendam. Sementara itu Ganapath ternyata
bekerja di dua sisi, pura pura setia pada Mendoza tetapi diam-diam membantu Kanchan.
Ketiganya mencoba kabur dari Goa tetapi polisi sudah memasang poster sketsa
wajah mereka di seluruh kota. Ketika Dodo mendapat telepon dari Tasha yang meminta bertemu,
mereka datang ke lokasi yang disebutkan tetapi justru menemukan bahwa Tasha disandera Mendoza.
Mereka dijebak. Mendoza memaksa Dodo dan Pinku menyusup ke markas Kanchan dengan
menyamar sebagai perempuan untuk mengambil kembali kokain itu, sementara Ayush dan Tasha
dijadikan sandera. Jika mereka gagal, Ayush dan Tasha akan dibunuh.
Penyusupan itu berakhir kacau karena identitas Pinku terbongkar dan pertarungan besar terjadi.
Dokter Danny masuk bersama tim yang ternyata pasukan polisi. Dalam kekacauan itu, Dodo dan Pinku
berhasil membawa kabur kokain. Ayush dan Tasha juga berhasil melarikan diri. Ketenangan hanya
bertahan sebentar karena Ganapath menelepon Pinku dan memberi tahu bahwa ia telah menculik
Mariam, pacar jarak jauh Pinku. Untuk menyelamatkannya mereka harus menyerahkan uang dan
kokain di atas kereta yang sama yang mereka tumpangi saat datang.
Keesokan
harinya mereka naik Madgaon Express dan Ganapath muncul bersama Mariam. Dengan situasi yang
genting seperti itu, apakah tiga sahabat ini akhirnya bisa keluar dari lingkaran kekacauan yang mereka
ciptakan sendiri ataukah perjalanan menuju Goa kembali menjadi awal dari bencana baru?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.