Blood Red Sky
Action Drama Horror

Blood Red Sky

2021 121 menit TV-MA
6.7/10
Rating 6.1/10
Sutradara
Peter Thorwarth
Penulis Skenario
Peter Thorwarth Stefan Holtz
Studio
Netflix Rat Pack Filmproduktion Sirena Film

Di sebuah bandara di Jerman, seorang perempuan bernama Nadja bersiap menaiki pesawat menuju New York bersama putranya, Elias. Nadja adalah seorang janda yang tampak lemah dan pucat, seolah tubuhnya terus berjuang melawan penyakit berat. Ia mengaku kepada putranya bahwa mereka terbang ke Amerika untuk menemui dokter yang mampu memberikan perawatan bagi kondisi kesehatannya, meskipun sebenarnya ia menyimpan rahasia besar yang tidak pernah ia ungkapkan.

Di ruang tunggu bandara, Elias bertemu seorang pria bernama Farid yang ramah dan bersedia membantu keduanya selama proses keberangkatan. Sementara itu, Nadja menelan obat yang membuat tubuhnya kesakitan seperti sedang melawan sesuatu yang bergejolak dari dalam.

Ketika malam mulai turun dan penumpang bersiap tidur di pesawat, keadaan berubah drastis. Sekelompok pria yang tampak seperti penumpang biasa tiba tiba melancarkan aksi brutal. Mereka dipimpin oleh seorang pria bernama Berg dan dibantu oleh kopilot Bastian yang ternyata merupakan bagian dari komplotan tersebut.
Dalam hitungan menit, para pembajak itu membunuh petugas keamanan udara, merusak kotak hitam, dan memutus semua sistem yang dapat melacak posisi pesawat. Dengan suara yang dingin, Berg mengumumkan bahwa kini mereka mengendalikan pesawat dan meminta seluruh penumpang tetap tenang sampai tebusan yang mereka minta dibayarkan. Nadja, yang mendengar keributan, bergerak mengikuti Elias yang mencoba bersembunyi karena panik.
Namun ketenangan singkat itu hancur ketika seorang pembajak bernama Eightball melihat mereka. Tanpa ragu, ia menembak Nadja tepat di dada. Nadja tersungkur tak bergerak. Para pembajak menganggap ia sudah mati sehingga mereka menyeret Farid dan memaksanya merekam pesan palsu. Pesan itu sengaja dibuat agar dunia percaya bahwa pesawat telah dikuasai teroris yang siap menabrakkan pesawat untuk serangan bunuh diri. Dengan rekaman itu, para pembajak berharap pihak militer akan menembak jatuh pesawat sehingga tidak ada bukti tersisa tentang rencana mereka yang asli.
Beberapa menit kemudian, Nadja terbangun dalam kondisi kacau tetapi masih hidup. Dalam kebingungan itu, ingatannya kembali pada malam ketika suaminya, Nikolai, meninggal. Mereka sedang melakukan perjalanan ketika mobil mereka rusak dan Nikolai pergi mencari bantuan ke sebuah rumah terpencil. Ketika ia tidak kembali, Nadja menyusulnya dan menemukan bahwa suaminya telah tewas secara mengenaskan. Pelakunya adalah seorang vampir yang tiba tiba menyerangnya.
Vampir itu mati terbakar oleh cahaya matahari pagi, tetapi gigitan tersebut membuat Nadja berubah menjadi makhluk yang sama. Saat mencari penjelasan di rumah itu, ia justru diserang vampir tua yang ingin menghentikan penyebaran kutukan tersebut. Nadja melawan habis habisan, membunuhnya, lalu melarikan diri sambil membawa cairan penekan untuk menahan transformasi vampirinya.
Kembali ke masa kini, Nadja yang terluka bergerak masuk ke ruang kargo untuk menyembunyikan kondisi sebenarnya dari Elias. Ia melepas lensa dan gigi palsu yang selama ini menutupi mata dan taringnya yang telah berubah. Rasa lapar yang menjeratnya memaksanya menyerang seekor anjing kargo. Seorang pembajak menemukan dirinya dalam keadaan seperti itu dan panik. Nadja mampu mengalahkannya dengan kekuatan barunya dan meminum darah pria itu, membuat transformasinya semakin sempurna.
Dengan kekuatan itu, Nadja mencari Farid yang sedang ditahan. Keduanya bersatu untuk merebut kendali pesawat. Mereka dibantu oleh seorang mahasiswa bernama Mohammed yang nekat mencoba menyelamatkan nyawa para penumpang meskipun risikonya sangat besar. Mereka bertiga berhasil menggagalkan rencana para pembajak yang ingin melompat dan menghilang sebelum pesawat jatuh. Mohammed sempat mengembalikan jalur penerbangan ke yang semestinya, tetapi pertempuran kembali meletus saat Berg memaksa masuk ke kokpit. Nadja menyerangnya, menggigitnya, lalu menusukkan pisau agar ia tidak sempat berubah menjadi vampir.
Namun keadaan semakin rumit ketika para pembajak menyuruh Eightball untuk membunuh Nadja. Ia menggunakan sinar ultraviolet untuk melumpuhkan Nadja, mengambil darahnya, lalu hampir membunuhnya dengan pasak. Elias yang panik menembakkan senjata yang membuat kabin terdepresurisasi. Mohammed tidak mampu bertahan dan meninggal, sementara para pembajak berebut kembali ke kokpit.
Dalam kekacauan itu, Eightball melarikan diri ke ruang kargo dan menyuntikkan darah Nadja ke tubuhnya. Nadja berusaha menghentikannya tetapi ia terlambat. Eightball berubah menjadi vampir yang lebih haus darah daripada dirinya. Dalam transformasinya yang brutal, Eightball membantai seluruh rekan pembajak, menyisakan Bastian sebagai satu satunya yang selamat.
Ketika para penumpang mulai melawan dengan sisa keberanian yang mereka punya, Nadja menjelaskan kepada mereka bahwa ia bukan ancaman bagi mereka. Mereka percaya padanya dan berhasil mengurung Eightball sementara pesawat mulai kehilangan bahan bakar. Bastian memberitahu Nadja bahwa mereka tidak akan sampai ke New York dan harus mendarat secepatnya.
Namun situasi berubah menjadi mimpi buruk terakhir ketika seorang penumpang sekarat membuka kunci ruang kargo. Ia berharap Eightball menggigitnya agar ia tetap hidup. Eightball justru membunuhnya dan mulai mengubah hampir seluruh penumpang menjadi vampir liar. Dalam kondisi tersebut, Nadja menyadari satu hal pahit. Jika pesawat mendarat dalam keadaan berisi vampir, akan terjadi bahaya yang lebih besar.
Ketika semua pintu tertutup dan kegelapan mulai menguasai kabin, Nadja memutuskan jalan terakhir. Ia memilih menggunakan bahan peledak milik para pembajak untuk menghancurkan seluruh vampir yang tersisa. Dengan risiko sebesar itu, apakah pengorbanannya akan benar benar dapat menyelamatkan Elias dan mencegah kehancuran yang lebih besar, atau justru membawa kejadian yang tidak terduga di detik detik akhir penerbangan tersebut?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.
Peri Baumeister Nadja
Carl Anton Koch Elias
Alexander Scheer Eightball
Kais Setti Farid
Gordon Brown Bill Morris
Dominic Purcell Berg
Graham McTavish Col. Alan Drummond
Kai Ivo Baulitz Bastian Buchner
Roland Mu00f8ller Karl
Chidi Ajufo Curtiz