Conclave
Synopsis
Kematian Paus mengguncang dunia. Jutaan umat menanti siapa yang akan menggantikan posisi tertinggi di Gereja Katolik. Di balik gerbang Vatikan yang tertutup rapat, sekelompok kardinal dari berbagai negara dipanggil untuk menjalani proses pemilihan yang dikenal sebagai konklaf. Semua mata tertuju pada para kardinal yang kini memikul tanggung jawab besar untuk menentukan pemimpin baru. Di tengah suasana penuh tekanan itu, Cardinal Lawrence (Ralph Fiennes) menerima tugas penting untuk memimpin seluruh rangkaian proses pemilihan. Lawrence dikenal bijak, tenang, dan dihormati. Namun ia tidak pernah membayangkan bahwa perannya kali ini akan membawanya pada rangkaian rahasia gelap yang mengancam stabilitas Gereja.
Saat para kardinal mulai datang dari berbagai penjuru dunia, Lawrence menyambut mereka satu per satu dengan sikap hangat. Di antara mereka ada Cardinal Tremblay (Stanley Tucci) yang ambisius, Cardinal Tedesco (John Lithgow) yang dikenal keras, dan Cardinal Fernandez (Carlos Diehz) yang tampak selalu berhati hati. Masing masing membawa harapan dan kepentingan sendiri tentang siapa yang layak menjadi Paus berikutnya. Namun ketegangan mulai terasa ketika rumor mengenai skandal dan konflik internal ikut terbawa ke dalam proses pemilihan.
Lawrence berusaha menjaga semuanya tetap terkendali. Ia ingin konklaf berjalan jujur dan bersih. Namun keadaan berubah ketika Sekretaris Papal yang setia, Archbishop Quinlan (David Bradley), memberikan sebuah amplop yang ditinggalkan Paus sebelum wafat. Di dalam amplop itu tersimpan pesan pribadi yang ditujukan khusus kepada Lawrence. Ketika Lawrence membacanya, wajahnya langsung berubah. Pesan itu mengandung sebuah pengakuan penting yang jika dibuka di hadapan para kardinal, bisa mengubah seluruh jalannya pemilihan.
Di sisi lain, para kardinal mulai berkumpul di Kapel Sistina untuk memulai proses penguncian. Tidak ada telepon, tidak ada kontak dengan dunia luar, dan tidak ada akses informasi yang bisa keluar atau masuk. Semua percakapan, keputusan, dan suara harus dijaga ketat. Namun justru dalam keterbatasan itulah berbagai kepentingan pribadi semakin terlihat. Ada kardinal yang terang terangan mengkampanyekan dirinya. Ada yang berusaha memengaruhi suara dengan janji atau bujukan. Ada pula yang mulai mempertanyakan moralitas para kandidat.
Lawrence menyadari bahwa proses ini jauh dari damai. Ia mulai mendekati beberapa kardinal untuk mengetahui siapa sebenarnya yang memiliki niat tulus dan siapa yang sekadar mengejar kekuasaan. Saat itulah ia semakin yakin bahwa isi pesan Paus yang diberikan kepadanya tidak boleh diabaikan. Ia mulai melakukan penyelidikan kecil di dalam konklaf. Ia bertanya, mengamati, dan mencari petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi sebelum Paus wafat.
Di tengah penyelidikannya, Lawrence menemukan fakta mengejutkan tentang salah satu kardinal yang paling berpengaruh. Ia mendapati bahwa seseorang telah menyembunyikan masa lalu kelam yang berkaitan langsung dengan Paus sebelumnya. Jika kebenaran ini tidak dibuka, ada kemungkinan Gereja akan dipimpin oleh seseorang yang membawa bahaya besar bagi masa depan umat. Lawrence mulai berada dalam dilema besar. Jika ia mengungkapkan kebenaran, reputasi Gereja bisa rusak. Jika ia diam, Gereja bisa dipimpin oleh sosok yang salah.
Ketegangan semakin meningkat ketika suara awal pemilihan menunjukkan bahwa salah satu kandidat hampir mendapatkan dukungan mayoritas. Para kardinal yang lain mulai saling mencurigai dan berpihak. Tidak ada lagi suasana tenang dan sakral seperti biasanya. Beberapa dari mereka bahkan mendekati Lawrence untuk meminta dukungan atau memengaruhi keputusannya. Namun Lawrence tetap berpegang pada pesan Paus yang ia simpan rapat rapat.
Ketika sebuah insiden tak terduga terjadi di ruang pemungutan suara, Lawrence menyadari bahwa waktunya hampir habis. Ia harus memutuskan apakah ia akan mengungkapkan isi pesan Paus atau membiarkan proses berjalan tanpa intervensi. Lawrence memilih untuk memanggil seluruh kardinal ke sebuah pertemuan tertutup. Di sana ia mengungkapkan apa yang Paus tuliskan. Sebuah rahasia besar terungkap tentang sosok yang selama ini dianggap suci dan tidak tersentuh. Beberapa kardinal terkejut. Ada yang marah, ada yang kecewa, dan ada yang merasa malu karena selama ini mereka mendukung orang yang salah.
Pengungkapan itu mengubah arah pemilihan sepenuhnya. Suara para kardinal mulai berpindah. Mereka menilai ulang siapa yang layak menjadi Paus. Dalam suasana yang jauh lebih jujur, mereka kembali ke Kapel Sistina untuk memberikan suara sekali lagi. Lawrence tetap menjaga prosesnya dengan hati hati, berharap pemimpin yang terpilih benar benar memiliki hati yang bersih.
Pada pemungutan suara berikutnya, hasilnya tidak terduga. Kardinal yang selama ini tidak menonjol justru mendapatkan dukungan besar. Ia dikenal rendah hati, sederhana, dan tidak pernah berusaha mencari kekuasaan. Para kardinal yang awalnya mengejar jabatan pun mulai memberikan suara kepadanya karena mereka menyadari bahwa Gereja membutuhkan pemimpin yang kuat secara moral, bukan secara politik.
Lawrence akhirnya dapat bernapas lega. Meski konklaf berjalan penuh teka teki dan intrik, ia tahu bahwa keputusan yang mereka hasilkan adalah keputusan yang benar. Namun jauh di dalam hatinya, ia masih menyimpan pertanyaan besar. Apakah rahasia yang telah ia ungkap benar benar cukup untuk membersihkan segala kegelapan, atau masih ada cerita lain yang belum terkuak di balik dinding Vatikan yang tertutup rapat itu
Penulis Artikel: Anastashia Gabriel
Pemeran
Jadwal Film
Wicked
My Boo
Tak Kenal Maka Taaruf
Pesugihan Sate Gagak
Sampai Titik Terakhirmu
Dopamin
J-hope Tour - Hope On The Stage The Movie
The Running Man
Now You See Me: Now You Don't
Pangku
Kuncen
Solata
Sosok Ketiga: Lintrik
The First Ride
Boss
Predator: Badlands
Caught Stealing
G-DRAGON IN CINEMA: UBERMENSCH
Shutter
Si Paling Aktor
Pengin Hijrah
Stolen Girl
Badik
Tumbal Darah
Cyberbullying (2025)
Abadi Nan Jaya
Air Mata Di Ujung Sajadah 2
Maju Serem Mundur Horor
Murderer Report
Rosario
Getih Ireng
Rangga & Cinta
Black Phone 2
Tron: Ares
No Other Choice
The Woman in Cabin 10
Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
One Battle After Another
Wicked: For Good
19 November 2025
Keeper
19 November 2025
Samsara (2024)
20 November 2025
Leak 2 (Jimat Dadong)
20 November 2025
Danyang Wingit Jumat Kliwon
20 November 2025
Belum Ada Judul
20 November 2025
Keadilan (2025)
20 November 2025
Deliver Me from Nowhere
21 November 2025
Legenda Kelam Malin Kundang
25 November 2025
Zootopia 2
26 November 2025
Agak Laen: Menyala Pantiku!
27 November 2025
Air Mata Mualaf
27 November 2025
Legenda Kelam Malin Kundang
27 November 2025
Other
28 November 2025
MONSTA X: CONNECT X IN CINEMAS
03 Desember 2025
Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
04 Desember 2025
Riba
04 Desember 2025
NIA
04 Desember 2025
Mengejar Restu
11 Desember 2025
Mertua Ngeri Kali
11 Desember 2025
Timur
18 Desember 2025
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel
24 Desember 2025
Dusun Mayit
31 Desember 2025
Musuh Dalam Selimut
08 Januari 2026