Pieces of a Woman
Drama

Pieces of a Woman

2021 126 menit R
7.7/10
Rating 7/10
Sutradara
Kornu00e9l Mundruczu00f3
Penulis Skenario
Kata Wu00e9ber
Studio
BRON Studios Creative Wealth Media Finance Little Lamb

Martha (Vanessa Kirby) dan Sean (Shia LaBeouf) adalah pasangan muda yang menantikan kelahiran anak pertama mereka. Mereka memilih persalinan rumahan karena ingin merasakan suasana yang lebih tenang dan personal. Persiapan sudah dilakukan dengan matang. Rumah mereka sudah disulap menjadi tempat yang penuh harapan. Mereka percaya bahwa proses itu akan menjadi momen paling indah dalam hidup mereka.

Namun saat waktu persalinan tiba, bidan yang seharusnya membantu tidak bisa datang karena keadaan mendadak. Sebagai gantinya, seorang bidan lain bernama Eva (Molly Parker) muncul dan berusaha menenangkan Martha. Proses persalinan berlangsung intens dan sangat emosional. Sean terus berada di sisi Martha, memberikan dukungan dan mencoba membuat istrinya tetap fokus. Selama beberapa menit, semuanya terlihat berjalan baik dan bayi mereka lahir dengan tangis kecil yang membuat mereka lega.

Ketegangan muncul ketika bayi itu mendadak berhenti bernapas. Eva panik dan berusaha melakukan berbagai tindakan penyelamatan. Sean menelepon ambulans dengan panik. Dalam hitungan detik, suasana bahagia berubah menjadi kekacauan. Tim medis akhirnya datang, tetapi bayi mereka tidak selamat. Kehilangan itu menghancurkan semua harapan yang sudah mereka siapkan.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Martha dan Sean terjebak dalam kesedihan yang tidak bisa mereka kendalikan. Kesedihan itu bukan hanya hilangnya seorang bayi, tetapi hilangnya masa depan yang mereka bayangkan. Sean yang berusaha menahan kesedihannya mulai mencari pelarian dalam cara yang merusak dirinya. Martha yang lebih pendiam memilih menarik diri dari semua orang, termasuk Sean.

Ibu Martha, Elizabeth (Ellen Burstyn), memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi tragedi itu. Ia menekan Martha untuk menuntut Eva secara hukum dan menuntut tanggung jawab atas kematian cucunya. Elizabeth yakin bahwa tragedi itu terjadi karena kelalaian bidan. Namun Martha merasa tidak ingin memperpanjang luka yang sudah membuat hidupnya kacau. Perbedaan pandangan itu membuat hubungan mereka semakin tegang.

Hubungan Martha dan Sean perlahan hancur. Perasaan bersalah, kemarahan, dan rasa kehilangan membuat mereka tidak mampu memahami satu sama lain. Sean merasa tidak lagi dibutuhkan dan mulai menunjukkan perilaku destruktif. Martha semakin tenggelam dalam kesunyian dan mencari cara untuk menghadapi perasaannya sendiri.

Di tengah tekanan itu, proses hukum terhadap Eva tetap berjalan. Martha diminta memberikan kesaksian di pengadilan. Setiap hari mendekati sidang membuatnya semakin gelisah. Ia belum siap untuk kembali mengingat malam kelahiran itu. Setiap detailnya masih menghantui pikirannya. Namun semua orang di sekitarnya berharap Martha bisa berdiri dan menyalahkan seseorang.

Martha mulai menyadari bahwa semua orang memiliki cara berbeda untuk memproses duka. Namun hal itu tidak berarti ia harus mengikuti cara orang lain. Ia mencari aktivitas yang bisa membantunya meluapkan emosi. Ia berjalan sendirian, menulis, serta menyimpan beberapa barang bayi sebagai bentuk pengingat. Bukan untuk menyiksa diri, tetapi untuk menjaga kenangan itu tetap dekat dengan hatinya.

Namun tekanan dari Elizabeth semakin besar. Ibu itu merasa malu dan kecewa bahwa Martha tidak bersikap tegas. Elizabeth yang pernah mengalami trauma di masa mudanya memproyeksikan rasa takut dan ingatannya pada Martha. Keduanya akhirnya bertengkar hebat dan mengungkap luka lama yang belum pernah dibicarakan. Pertengkaran itu menjadi titik balik bagi Martha yang mulai memahami bahwa ia harus mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan siapa pun, termasuk ibunya.

Ketika sidang akhirnya tiba, Martha berdiri di depan hakim dan menjelaskan apa yang ia rasakan. Ia tidak menyalahkan Eva. Menurutnya, Eva sudah berusaha sekuat tenaga. Tragedi itu bukan hasil kesengajaan atau kelalaian mutlak. Martha memilih untuk membiarkan dirinya berdamai dengan kehilangan itu. Keputusan itu mengejutkan semua pihak, tetapi bagi Martha, itu adalah langkah pertama untuk mulai hidup kembali.

Perlahan, Martha mulai menemukan ruang untuk memulihkan dirinya. Ia membiarkan dirinya merasakan sakit tanpa melawan. Ia mengunjungi tempat tempat yang mengingatkannya pada bayinya. Ia menjaga bibit apel yang diberikan kepadanya dan menanamnya sebagai simbol harapan baru. Pohon itu menjadi wujud dari proses penyembuhan yang berjalan perlahan tetapi pasti.

Hubungannya dengan Sean tidak bisa kembali seperti semula. Mereka berpisah setelah menyadari bahwa duka membawa mereka ke arah yang berbeda. Martha belajar bahwa mencintai seseorang tidak selalu berarti tetap bersama. Terkadang, menerima perpisahan juga bagian dari perjalanan menuju pemulihan.

Di akhir cerita, Martha berjalan ke taman dan melihat pohon yang tumbuh dari bibit yang ia tanam. Pohon itu menjadi simbol bahwa hidup bisa tumbuh kembali bahkan setelah mengalami kehilangan yang begitu besar. Ia memegang memori anaknya bukan sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari dirinya yang akan selalu ia bawa. Pertanyaannya, apakah Martha akhirnya menemukan ruang untuk membuka hati terhadap masa depan yang baru atau akan tetap hidup bersama bayangan masa lalu yang terus membayangi langkahnya.

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel

Vanessa Kirby Martha
Shia LaBeouf Sean
Ellen Burstyn Elizabeth
Iliza Shlesinger Anita
Benny Safdie Chris
Sarah Snook Suzanne
Molly Parker Eva
Steven McCarthy Photographer
Tyrone Benskin Judge
Frank Schorpion Lane