The Life of Chuck
Synopsis
The Life of Chuck jadi salah satu film yang menarik perhatian, KLovers! Dengan deretan pemain berbakat seperti Tom Hiddleston, Mark Hamill, Chiwetel Ejiofor, Karen Gillan, Finn Wolfhard, hingga Mia Goth, film ini mengangkat kisah hidup seseorang dari akhir menuju awal. The Life of Chuck disajikan dengan alur kronologi terbalik, terbagi menjadi tiga bagian (act) dan berhasil menggabungkan drama, fantasi, serta refleksi tentang arti kehidupan yang sesungguhnya.
Sejak menit awal, The Life of Chuck langsung membawa kita masuk ke atmosfer misterius yang terasa dekat tapi juga tak terjelaskan. Pertanyaannya sederhana: apakah hidup satu orang bisa memengaruhi seluruh alam semesta? Dan dari sinilah perjalanan emosional Chuck dimulai dari hari terakhirnya kembali ke masa kecilnya.
KLovers, bagian ini jadi klimaks sekaligus pembuka film. Seorang guru sekolah menengah bernama Marty Anderson menyadari banyak hal aneh terjadi di seluruh dunia. Internet menghilang, listrik padam, dan bencana alam terjadi secara tiba-tiba. Yang lebih misterius, papan reklame dan poster mulai muncul di mana-mana dengan tulisan: "Charles Krantz: 39 Tahun yang Hebat! Thanks, Chuck!"
Nama itu bukan selebritas, bukan politikus, bukan pula pahlawan. Hanya seorang akuntan biasa. Tapi kenapa seluruh dunia mengucapkan terima kasih padanya?
Marty ditelepon oleh mantan istrinya, Felicia Gordon. Dalam ketakutan mereka berdua, Marty menjelaskan tentang teori Cosmic Calendar dari Carl Sagan, yang menggambarkan seluruh usia alam semesta hanya dalam satu tahun kalender. Artinya, jika alam semesta sedang berada di 31 Desember detik terakhir maka mungkin semuanya akan berakhir sekarang.
Ketika telepon dan listrik benar-benar padam, Marty pergi ke rumah Felicia.
Mereka memutuskan untuk menghadapi akhir bersama. Bintang-bintang menghilang satu per satu
dari langit, dan alam semesta redup perlahan hingga semuanya berhenti eksis. Di waktu yang sama,
kita melihat sosok Chuck Krantz terbaring sekarat di rumah sakit dengan tumor otak. Istrinya, Ginny,
dan anaknya, Brian, berada di sampingnya. Ginny berkata lirih,
"39 tahun yang hebat. Terima
kasih, Chuck."
Dan tepat saat Chuck mengembuskan napas terakhir, Marty berkata kepada
Felicia,
"Aku cinta padamu."
Act Two: Buskers Forever – Tarian yang Terasa Seperti Takdir
Di bagian ini, kita mundur sembilan bulan sebelum kematiannya. Chuck menghadiri konferensi perbankan. Semua tampak biasa saja sampai ia melihat seorang pengamen pemain drum bernama Taylor Franck. Begitu mendengar ketukannya, Chuck langsung menari—tanpa alasan logis —seolah musik itu memanggil jiwa terdalamnya.
Seorang wanita, Janice Halliday, yang baru diputuskan pacarnya lewat pesan teks, ikut menari. Suasana jadi semacam festival dadakan. Orang- orang berkumpul, tepuk tangan, bahkan merekamnya. Chuck sempat menahan sakit kepala yang datang tiba-tiba, tapi tetap menari penuh semangat.
Setelah selesai, Taylor mengajak Chuck dan Janice untuk bergabung jadi kelompok pertunjukan keliling. Mereka menolak, tapi momen itu terasa penting. Chuck tidak bisa berhenti memikirkan satu hal: mengapa ia langsung menari begitu mendengar musik itu? Semakin kesehatannya menurun, semakin ia merasa bahwa seluruh dunia ada hanya untuk momen ajaib itu.
Act ini terasa seperti selebrasi kehidupan—bahwa kebahagiaan bisa hadir tanpa alasan, dan tawa sepele bisa jadi puncak keberadaan manusia.
Act One: I Contain Multitudes – Awal dari Semesta Dalam Kepalanya
KLovers, bagian terakhir justru jadi awal dari kehidupan Chuck. Di sinilah semuanya terasa paling emosional. Saat kecil, Chuck kehilangan ayah serta ibunya (yang sedang hamil) karena kecelakaan mobil. Ia diasuh oleh kakek dan nenek dari pihak ayah, yaitu Albie dan Sarah.
Sarah yang ceria mengajarinya menari, sementara Albie yang terpuruk oleh alkohol justru sering bersikap dingin. Ia melarang Chuck masuk ke ruangan berbentuk menara (cupola) di rumah mereka. Albie mengaku pernah melihat "hantu orang yang akan mati" di sana. Menariknya, ketika mereka menonton TV, ada tayangan Carl Sagan membahas Cosmic Calendar—tema yang akan terus mengikuti Chuck hingga akhir hidupnya.
Di sekolah, Chuck bertanya kepada gurunya, Ms. Richards, tentang makna kalimat "I contain multitudes" dari puisi Walt Whitman. Sang guru menjawab bahwa setiap manusia memiliki semesta dalam pikirannya—seluruh ingatan, emosi, dan pengalaman hidup membuat kita mengandung banyak hal.
Sepeninggal Sarah yang meninggal mendadak di supermarket, kondisi Albie semakin buruk. Namun inspirasi dari sang nenek membuat Chuck bergabung dengan ekstrakurikuler tari Twirlers and Spinners, dan bahkan menjadi penari terbaik. Ia mengajari teknik moonwalk ke semua orang, termasuk ke seorang gadis bernama Cat McCoy, yang perlahan ia sukai.
Di pesta sekolah Fall Fling, Cat mengajak Chuck menari. Di depan semua orang—termasuk Marty dan Felicia yang saat itu sudah menjadi guru di sekolahnya—Chuck menari seolah dunia hanya miliknya. Setelah mendapat ciuman dari Cat, Chuck menari sendirian hingga tangannya terluka dan meninggalkan bekas permanen.
Ketika Albie meninggal, Chuck yang sudah remaja mewarisi seluruh harta dan rumahnya. Dengan kunci cupola di tangan, ia akhirnya masuk ke ruangan terlarang itu. Di sana, ia melihat bayangan dirinya di masa depan—terbaring sakit di ranjang rumah sakit dengan bekas luka yang sama di tangannya.
Bukannya menyerah, Chuck berkata:
"Aku
hebat, aku pantas menjadi hebat, dan aku mengandung banyak hal."
KLovers, The Life of Chuck bukan sekadar film drama biasa. Film ini mengajak kita berpikir: berapa harga satu kehidupan? Jika ditanya secara literal, biaya pengobatan tumor otak di Amerika bisa mencapai USD 150 ribu atau sekitar Rp2,5 miliar. Tapi pertanyaannya apakah hidup hanya diukur dari biaya?
Film ini menjawabnya dengan indah: hidup diukur dari tarian, tawa, cinta, momen kecil yang sulit dijelaskan tapi membuat kita merasa hidup.
The Life of Chuck adalah surat cinta untuk manusia. Untuk kita semua. Untuk semesta dalam kepala kita masing-masing.
Dan mungkin untuk setiap hal yang membuat kita ada sampai hari ini.
KLovers, siap untuk menyelami semesta dalam diri sendiri setelah menonton film ini?
Pemeran
Jadwal Film
Patah Hati Yang Kupilih
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel
Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t
The SpongeBob Movie: Search for SquarePants
Anaconda (2025)
Timur
Avatar: Fire and Ash
The Carpenter's Son
Alas Roban
Mengejar Restu
Lupa Daratan
Mertua Ngeri Kali
Qorin 2
Scarlet
Dead of Winter
MONSTA X: CONNECT X IN CINEMAS
Five Nights at Freddy's 2
Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
Riba
NIA
Berita Lainnya
Film PENUNGGU RUMAH: BUTO IJO 2026 - Sinopsis, Pemeran dan Fakta Menariknya
Sinopsis Film COLD PURSUIT yang Tayang di TV Malam Ini, Rabu 24 Desember 2025 Jam 23.00
Sinopsis Film FATMAN yang Tayang di TV Malam Ini, Rabu 24 Desember 2025 Jam 21.00