Amar adalah pemimpin pasukan operasi rahasia yang ditugaskan oleh Komisaris Polisi Jose untuk
menangkap kelompok vigilante bertopeng yang bertanggung jawab atas pembunuhan Stephen Raj,
ACP Prabhanjan, dan ayah angkatnya, Karnan. Kelompok itu membunuh Stephen setelah ia
dibebaskan dari penjara karena membantu dua penjahat besar, Adaikalam dan Anbu.
Amar
memulai penyelidikan dengan menelusuri kehidupan Karnan karena ia merasa kematiannya tidak
wajar, mengingat Karnan hanyalah orang biasa sedangkan dua korban lainnya adalah pejabat tinggi
NCB.
Dalam penyelidikannya, Amar menemukan bahwa Karnan memiliki kebiasaan buruk
seperti kecanduan alkohol dan sering berhubungan dengan pekerja seks. Namun di balik itu, ia sangat
melindungi cucu angkatnya. Saat menggali lebih dalam, Amar menemukan bahwa dua kontainer
narkoba telah hilang dan sedang diburu oleh Sandhanam, pemimpin sindikat besar bernama Vettai
Vagaiyara yang jauh lebih berpengaruh daripada kelompok Adaikalam.
Dua
kontainer lainnya diketahui dikirimkan kepada Rolex, bos besar Sandhanam, yang berjanji akan
membantu Sandhanam membentuk pemerintahan sendiri jika kiriman itu tiba. Jika gagal, Rolex akan
membunuh Sandhanam dan seluruh keluarganya. Dari sinilah Amar menyadari bahwa kebiasaan buruk
Karnan hanyalah kedok untuk menutupi operasi rahasia yang sedang ia jalankan.
Sementara itu, seorang pejabat Dinas Pekerjaan Umum bernama Veerapandian dan seorang
kontraktor bernama Rudra Prathap bersekongkol untuk menyerahkan dua kontainer narkoba itu
kepada Sandhanam. Namun sebelum rencana mereka berhasil, para vigilante datang dan membunuh
Veerapandian di sebuah teater. Amar dan timnya segera bertindak dan berhasil menangkap salah satu
anggota vigilante bernama Bejoy.
Dalam interogasi, Bejoy mengaku bahwa
keluarganya dibunuh oleh sindikat narkoba karena dirinya pernah memimpin penggerebekan besar di
Trichy. Didorong oleh dendam, ia kemudian bergabung dengan kelompok vigilante untuk membalas
kematian keluarganya.
Setelah mengetahui bahwa Rudra Prathap menjadi
target berikutnya, Amar dan pasukannya menyusup ke pesta pernikahan putri Rudra untuk mencegah
pembunuhan itu. Demi keselamatan dirinya, Rudra mengundang Sandhanam agar memberikan
perlindungan. Namun pesta berubah menjadi kekacauan ketika kelompok bertopeng datang
menyerang dan mengancam Rudra di depan banyak orang. Pemimpinnya menyeret Rudra keluar dari
pesta dan melarikan diri dengan sepeda motor.
Amar segera mengejar dan
berhasil menghadangnya, hingga akhirnya sang pemimpin membuka topengnya dan terungkap bahwa
ia adalah Karnan, yang ternyata masih hidup setelah memalsukan kematiannya. Karnan kemudian
membunuh Rudra dengan menggorok lehernya dan berhasil melarikan diri sebelum polisi
menangkapnya.
Amar kemudian melapor kepada Jose dan mengungkapkan
bahwa Karnan sebenarnya adalah Vikram, mantan komandan dari pasukan operasi rahasia angkatan
pertama tahun 1986. Dari misi rahasia yang gagal pada tahun 1991, hanya Vikram dan tiga anggota
lainnya yang berhasil selamat setelah pemerintah berusaha menghabisi mereka. Amar juga
mencurigai bahwa Jose adalah mata-mata Sandhanam di kepolisian dan terlibat dalam kematian
Prabhanjan.
Untuk menjatuhkan sindikat tersebut, Amar merencanakan ledakan
besar di rumah Sandhanam yang menghancurkan bangunan itu beserta laboratorium narkoba di
dalamnya. Namun setelah mendengar kabar ledakan, Jose diam-diam memberi tahu Sandhanam
tentang kejadian itu sekaligus mengungkap identitas Vikram dan Amar yang kini sama-sama menjadi
ancaman bagi sindikatnya.
Sementara ketegangan meningkat, Sandhanam
mulai menyusun langkah balasan. Ia tidak hanya kehilangan pasokan narkoba, tetapi juga kehilangan
kendali atas jaringan kriminalnya yang mulai goyah akibat tekanan polisi. Ia mengirim anak buahnya
untuk memburu Vikram dengan harapan bisa menyingkirkan orang yang dianggap sebagai ancaman
terbesar bagi kekuasaannya.
Di sisi lain, Amar semakin yakin bahwa misi ini
jauh lebih dalam dari sekadar perang antar geng. Ia menyadari bahwa Vikram tidak bertindak semata
karena dendam, melainkan menjalankan misi rahasia yang melibatkan pengkhianatan lama dari orang-
orang yang dulu bekerja bersamanya.
Dalam waktu yang sama, hubungan
antara Amar dan Jose mulai retak. Amar mencurigai setiap langkah yang diambil Jose, sementara
Jose berusaha mempertahankan kendalinya atas operasi kepolisian. Namun setiap tindakan yang
dilakukan Jose justru semakin memperjelas bahwa ia memiliki hubungan pribadi dengan Sandhanam
dan mengetahui lebih banyak hal dari yang ia akui.
Perlahan, Amar mulai
menyusun bukti-bukti yang menunjukkan bahwa semua kejadian ini saling berhubungan, termasuk
kematian Prabhanjan yang ternyata bukan sekadar akibat perang antar sindikat, tetapi juga bagian dari
konspirasi besar yang melibatkan pejabat tinggi.
Vikram yang selama ini diburu
akhirnya mulai bergerak dalam bayangan, mengincar semua orang yang berkhianat padanya. Dengan
cara yang sistematis dan tanpa ampun, ia menghancurkan satu demi satu kaki tangan Sandhanam,
membuat ketakutan menyebar di antara para kriminal dan aparat korup. Amar, yang awalnya
menganggap Vikram sebagai musuh, mulai memahami alasan di balik tindakannya. Namun di saat
yang sama, garis antara keadilan dan pembalasan mulai kabur.
Kini, dengan
kota yang berada di ambang perang antara kekuatan gelap dan operasi rahasia pemerintah, Amar
harus memutuskan apakah ia akan melanjutkan misinya sebagai prajurit yang taat pada perintah atau
mengikuti instingnya untuk berpihak pada kebenaran. Di sisi lain, Vikram masih bergerak bebas,
membawa rahasia masa lalu yang bisa mengguncang seluruh sistem.
Dalam
permainan penuh intrik, darah, dan pengkhianatan ini, apakah Amar akan berhasil menghentikan
Sandhanam dan mengungkap kebenaran tentang masa lalu Vikram sebelum semuanya hancur?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.