Pengakuan Mencengangkan dari Seorang Pembelot Korea Utara, Sampai Dijadikan Inspirasi Film 'ESCAPE (2024)'

Penulis: Angelia Leony Van Augista

Diterbitkan:

Pengakuan Mencengangkan dari Seorang Pembelot Korea Utara, Sampai Dijadikan Inspirasi Film 'ESCAPE (2024)'
IMDb & youtube.com/DimpleVideo

Kapanlagi.com - Jang Han Ul, seorang prajurit Korea Utara yang berhasil meninggalkan negaranya dan lari ke Korea Selatan demi kebebasan dan hidup yang lebih baik. Melalui kisahnya, tim produksi film ESCAPE langsung menghubunginya untuk menawari peran kecil di film tersebut.

Dalam wawancara dengan The Chosun Ilbo, Jang Han Ul menceritakan pembelotannya menyeberangi DMZ (Zona Demiliterisasi) yang dijaga ketat setelah bertugas selama satu tahun lima bulan sebagai prajurit Korea Utara. Ia adalah seorang prajurit muda 18 tahun ketika memutuskan untuk membelot dari negara kelahirannya.

Simak kisah pembelotan Jang Han Ul di bawah ini.

1. Hal yang Mendorong Jang Han Ul untuk Membelot

Ia mengumpulkan selebaran Korea Selatan yang mengkritik rezim pemerintahan Kim Jong Un dan yang paling menarik perhatiannya di selebaran tersebut adalah kesejahteraan ekonomi di Korea Selatan lebih baik daripada Korea Utara. Kumpulan selebaran tersebut berhasil membulatkan tekadnya untuk kabur dari negaranya.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Ketika Topan Dahsyat Merusak Pagar DMZ

Di suatu hari di bulan Agustus 2012, sebuah topan dahsyat berhasil merusak pagar tiga lapis DMZ yang dijaga sangat ketat. "Hari itu, prajurit senior yang bertugas bersama saya menghilang, mengatakan bahwa dia akan tidur siang. Rasanya seperti pertanda dari atas - saya tahu saya tidak boleh melewatkan kesempatan ini," jelasnya.

Jang Han Ul mengantongi dua granat dan mengambil senapan AK-nya dengan 90 butir amunisi. Granat tersebut dimaksudkan untuk bunuh diri jika ia tertangkap oleh pasukan Korea Utara.

3. Tantangan Menyeberangi DMZ

Setelah berhasil menyeberangi pagar, ia masih harus melewati tantangan lain. "Tidak seperti yang saya lihat dari sisi Korea Utara, DMZ dipenuhi dengan alang-alang setinggi 2 meter dan semak berduri yang harus saya lalui dengan susah payah. Seluruh tubuh saya tergores dan berdarah, dan seragam saya terkoyak-koyak," jelasnya.

Jang membutuhkan waktu 18 jam untuk menyeberangi bentangan DMZ sepanjang 2 kilometer. "Bahkan sekarang, saya tidak tahu apakah 18 jam itu mimpi atau kenyataan. Saya ingat mendengar tentara Korea Utara memanggil nama saya, dan 12 peluru melesat melewati kepala saya saat mereka menembaki saya," jelasnya. Selama penyeberangan, Jang kehilangan 2 kilogram berat badan.

4. Kesibukan Jang Han Ul

Setibanya di Korea Selatan, ia belajar selama enam tahun sebelum masuk perguruan tinggi dan mengambil jurusan ilmu politik & diplomasi pada tahun 2018. Sejak Februari 2020, Jang aktif di YouTube channelnya bernama BukSital bersama Kim Kang Yoo, pembelot lain yang melintasi DMZ pada tahun 2016. Di bulan Januari 2024, Jang Han Ul juga merilis film pendeknya yang berjudul TWO SOLDIERS, yang menyoroti pelanggaran hak asasi manusia di militer Korea Utara.

Rekomendasi
Trending