Saksi Sebut Jaksa Yang Pernah Tangani Kasus Jang Ja Yeon Tak Becus & Diminta Tobat

Penulis: Rahmi Akbar Safitri

Diterbitkan:

Saksi Sebut Jaksa Yang Pernah Tangani Kasus Jang Ja Yeon Tak Becus & Diminta Tobat
Jang Ja Yeon © hancinema.net

Kapanlagi.com - Selain kasus Seungri, Jung Joon Young dan Burning Sun; Korea Selatan masih dibuat bertanya-tanya dengan di balik kematian mendiang Jang Ja Yeon. Seperti yang kita tahu, bintang drama Boys Before Flowers itu meninggal bunuh diri setelah sebelumnya mengaku mengalami pelecehan seksual dari puluhan pria yang sebagian adalah orang-orang punya kekuasaan.

Sepuluh tahun berlalu, kasus tersebut diinvestigasi ulang. Satu-satunya saksi, Yoon Ji Oh, pun akhirnya muncul di depan publik setelah sebelumnya disembunyikan dengan alasan keamanan. Mantan rekan Jang Ja Yeon itu pun sudah memberikan kesaksian dan selalu memberikan update kepada netizens melalui akun Instagram-nya.

Beberapa waktu lalu, seorang jaksa yang disebut dengan A dan bertugas untuk melakukan investigasi terhadap dokumen yang ditinggalkan oleh Jang Jan Yeon di tahun 2009, memberikan pernyataan kepada sebuah media. Sang jaksa menyebut kalau kesaksian yang pernah diberikan oleh Yoon Ji Oh meragukan.

1. Kata Jaksa A

Seperti dilansir dari Soompi, jaksa A menyatakan kalau kesaksian yang diberikan Yoon Ji Oh itu tidak konsisten dan mengandung kontradiksi. Dia menyebut kalau sang saksi tidak mampu mengingat apa baju yang dipakai oleh tertuduh pelaku pelecehan seksual pada Jang Ja Yeon.

"Media menyatakan kalau Yoon Ji Oh adalah satu-satunya saksi, tapi pada waktu itu, ada Yoon Ji Oh, Jang Ja Yeon, Mr Cho (mantan reporter media Chosun Ilbo yang diduga melakukan pelecehan pada Jang Ja Yeon, dan tiga sampai empat orang lainnya. Tiga sampai empat orang itu menyatakan hal berbeda dari apa yang dikatakan Yoon Ji Oh. Bahkan mereka yang lebih dekat dengan Jang Ja Yeon sudah bilang, 'Aku nggak pernah dengar dia (Jang Ja Yeon) melalukan kegiatan seksual atau dilecehkan'," kata jaksa tersebut.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Yoon Ji Oh Anggap Jaksa Melakukan Tugas Tidak Benar

Setelah berita tentang pernyataan dari jaksa A ada di media, Yoon Ji Oh pun tak tinggal diam. Ia melakukan screen shoot berita tersebut dan mengunggahnya ke Instagram lengkap dengan caption panjang untuk menceritakan apa yang dialaminya kala melakukan kesaksian di depan sang jaksa.

"Tidak satu hari pun berlalu dengan tenang. Hei, jaksa A. Kalau kamu melakukan investigasi dengan buruk, tolong lakukan wawancara dengan nama aslimu. Aku ingat kamu sebagai jaksa di salah satu investigasi di mana aku menyebut orang lain sebagai pelaku pelecehan dan kamu selalu membawa-bawa warna sepatu saat investigasi hipnotis.

Bukankah aku yang mengidentifikasi pelaku? Saat pertama kali aku ditunjukkan foto-foto, foto terdakwa saat itu (Mr Cho) tidak ada, jadi aku nggak bisa mengindentifikasinya. Aku ingat pelakunya adalah orang yang kerja di jurnalisme. Polisi mematok tersangka berdasar kartu bisnisnya, makanya aku selalu menyebutnya sebagai tersangka di kesaksianku. Terdakwa lalu datang dan aku berpikir, 'Dia akhirnya di sini'. Orang dalam memoriku masih sama, tapi orang yang aku identifikasi berubah.

Sebagai awal, aku nggak bisa memilih karena tidak diberikan informasi yang layak tentang para tersangka. Polisi memilih tersangka berdasar kartu bisnis mereka. Kamu bilang aku mengidentifikasi orang lain setelah alibi tersangka sebelumnya terbukti? Itu nggak masuk akal buatku soal alibi dan seharusnya kamu nggak melakukannya."

3. Soal Dihipnotis Saat Bersaksi

"Kenapa kamu (jaksa A) melakukan wawancara secara anonim dan bilang aku harus bertanggung jawab padahal kamu yang yang melakukan investigasi dengan buruk? Nggak akan cukup hanya dengan menerima permintaan maaf dari seorang jaksa yang bekerja dengan buruk, aku merasa sangat tidak senang dan terhina.

Kesaksianku tentang tiap individu dan situasi adalah satu-satunya yang konsisten. Kesaksian soal saksi lain dan terdakwa memang salah. Aku pertama bilang nggak di sana, lalu aku membetulkannya karena cocok dengan alibi. Lie detector mendeteksi kebohongan, tapi itu dipakai sebagai acuan, bukan bukti. Investigasi hipnotis tak terhitung yang aku jalani harusnya dipakai sebagai acuan, bukan bukti. Aku bicara tentang warna sepatu saat dihipnotis dan pastinya aku nggak ingat warnanya ketika bangun. Bukankah akan kurang valid kalau ingat sesuatu yang aku bilang saat dihipnotis?"

4. Menyesal Jadi Aktris

"Kalau tahu ini akan terjadi, aku harusnya menjadi petugas pengadilan, anggota majelis Nasional, atau pebisnis yang punya kekuatan. Aku menyesal ingin menjadi aktris.

Aku ingat kamu (jaksa A) sebagai orang yang bilang kalau investigasi hipnotis dan identifikasi tersangka tidak kredibel, tapi apa yang kamu pikirkan soal investigasi ulang yang dilakukan Komite Kejadian Masa Lalu (pihak yang saat ini melakukan investigasi ulang kasus Jang Ja Yeon)? Kamu menghina mereka juga? Kamu harusnya tobat. Apa hukum semacam lelucon buatmu?

Saat aku memikirkan soal yang dilakukan polisi dan kejaksaan di masa lalu, aku nggak percaya pada anggota pemerintah. Buat apa aku bilang hal tidak benar di usia 21, tak lama setelah pemakaman Jang Ja Yeon, bersaksi berkali-kali dari tengah malam sampai pagi, dan diikuti reporter ke mana pun saat aku ke kampus, kerja, rumah dan di mana-mana? Sepertinya kamu nggak paham maksud dari kesaksianku."

5. Tantang Jaksa Untuk Jujur

"Kalau kamu percaya diri, kamu harus melakukan wawancara dengan nama asli, bicara yang benar soal keadaannya, dan akui investigasi burukmu yang diketahui polisi. Aku harap kamu sadar karena orang sepertimu, petugas pengadilan yang baik jadi dianggap salah dan oleh karena itu jaksaku sekarang yang membuatku berterima kasih, melalui masa sulit. Sebagai bagian dari petugas pengadilan yang harus bicara jujur, tolong katakan yang sebenarnya."

Ikuti perkembangan kasus Jang Ja Yeon hanya di KapanLagi.com®!

Rekomendasi
Trending