Kapanlagi.com - Nama Erwin Arnada pernah tercatat sebagai produser film JELANGKUNG. Mantan pemred majalah PLAYBOY ini memang sering memproduksi film-film Indonesia berkualitas. Dipenjara beberapa waktu lamanya, Erwin terpaksa tidak menghasilkan film. Kini, Erwin hadir sebagai sutradara film RUMAH DI SERIBU OMBAK, sebuah film yang diangkat dari novel berjudul sama yang juga ditulisnya.
Ditemui di jumpa pers film barunya, Epicentrum Walk, Kuningan, Jaksel, Minggu (15/7), Erwin menceritakan kilas balik pembuatan novelnya ini. Ada yang unik dari proses penulisannya, sebab Erwin sempat dipenjara.
“Pada saat penulisan untuk majalah tentang kehidupan anak-anak saya riset dan bertemu si Wayan. Saya gali ceritanya kan dapat banyak bahan. Ternyata setelah itu saya masuk Cipinang. Karena dikasih waktu untuk benar-benar 'istirahat' akhirnya saya punya kesempatan untuk nulis novel. Bahan yang saya dapat tadi ditulis jadi novel RUMAH DI SERIBU OMBAK," ceritanya.
Mengadaptasi novelnya ke dalam bahasa film tentu nantinya mengundang pro dan kontra. Erwin pun sadar benar akan hal tersebut dan mengungkap di awal bahwa isi film tidak akan 100 persen sama dengan apa yang ada dalam novel. "Nggak akan 100 persen sama. Akan mengalami pergeseran bentuk. Tapi bagian penting itu sama," ungkapnya. Untuk mendapatkan kentalnya suasana Bali, Erwin banyak menggaet pemain lokal.“Saya pakai mereka, karena ceritanya tentang anak Singaraja. Untuk kemurnian saya pakai pemain baru. Sejak produserin JELANGKUNG kan selalu ada pemain baru atau sutradara baru. Ngarahin anak-anak baru kan memang ada penyesuaian," jelasnya. Untuk menyempurnakan akting pemain baru, Erwin dibantu oleh Lukman Sardi, aktor watak yang punya dedikasi tinggi dalam berakting.