Lola Amaria Sindir Media Murahan Lewat 'NEGERI TANPA TELINGA'
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Kegelisahan akan kondisi bangsa Indonesia mengetuk hati Lola Amaria untuk membuat film NEGERI TANPA TELINGA. Terlalu lelah dengan segala informasi yang datang kepadanya membuat ia harus mengeluarkan uneg-uneg-nya. Film ketiga hasil garapannya ini menyorot politik Indonesia dalam balutan black comedy.Tidak hanya pelaku politik, Lola juga menyorot jurnalisme Indonesia yang dianggap murahan. Menurutnya, media di Indonesia terlalu mudah memberi panggung pada orang-orang yang ingin cari muka demi tujuan tertentu."Aduh susah (menjelaskan). Kemarin aja waktu pilpres yang ini pro yang ke sini, presiden ini medianya ini. Semua beritanya nggak berimbang. Jadi kayak jurnalisme nggak berimbang, terus ada dialog sindiran dari Cika Cemani (tokoh dalam film) bahwa media saya bukan media murahan seperti yang lain. Nah, kenapa begitu? Karena media di sini semua murahan," kata Lola saat bertandang di kantor redaksi KapanLagi.com®, Kamis (14/8).Menurut pandangan pemeran film KISAH 3 TITIK ini, orang yang gemar mencari panggung itu bisa merugikan orang lain. "Ini orang nggak jelas siapa. Wah, saya yang setua ini bikin demo dipanggil live di TV jadi tokoh, padahal dia siapa? Jadi dia bisa ngasih fatwa, bisa apa, emang dia siapa? Kalau nggak media, dia bukan siapa-siapa. Kalau ada demo atau apa nggak usah diliput, jangan kasih panggung," lanjut aktris 37 tahun ini.
Lola Amaria © Kapanlagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya
"Mereka dapat tempat, memutuskan ABCD, bisa ke masyarakat menghasilkan sesuatu yang mereka inginkan. Yang rugi siapa, kan kita juga," tutup sutradara dari film BETINA.Walaupun di satu sisi ia berterima kasih kepada media karena ternyata bisa menyajikan informasi yang cukup detil, tapi ia tetap mengkritisi kesalahan-kesalahan dari mereka. Karena masyarakat berharap media dapat bersikap netral dalam kondisi apapun. Bagaimana menurutmu? Setuju dengan pendapat Lola Amaria?
NEGERI TANPA TELINGA telah tayang di bioskop-bioskop kesayangan anda sejak 14 Agustus kemarin. Beberapa nama yang terlibat di dalamnya yaitu Ray Sahetapy, Teuku Rifnu Wikana, Kelly Tandiono, Jenny Zhang, Lukman Sardi, Landung Simatupang, Tanta Ginting, Eko Supriyanto, Gary Iskak, Pasha Van Krab, dan Joko Kamto.

"Mereka dapat tempat, memutuskan ABCD, bisa ke masyarakat menghasilkan sesuatu yang mereka inginkan. Yang rugi siapa, kan kita juga," tutup sutradara dari film BETINA.Walaupun di satu sisi ia berterima kasih kepada media karena ternyata bisa menyajikan informasi yang cukup detil, tapi ia tetap mengkritisi kesalahan-kesalahan dari mereka. Karena masyarakat berharap media dapat bersikap netral dalam kondisi apapun. Bagaimana menurutmu? Setuju dengan pendapat Lola Amaria?
NEGERI TANPA TELINGA telah tayang di bioskop-bioskop kesayangan anda sejak 14 Agustus kemarin. Beberapa nama yang terlibat di dalamnya yaitu Ray Sahetapy, Teuku Rifnu Wikana, Kelly Tandiono, Jenny Zhang, Lukman Sardi, Landung Simatupang, Tanta Ginting, Eko Supriyanto, Gary Iskak, Pasha Van Krab, dan Joko Kamto.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/abs/sic)
Reporter:
Adi Abbas Nugroho
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement