Perfeksionis Jadi Sutradara, Baim Wong Pusing Figuran Terlalu Ganteng - Cuci Baju Berulang Kali Supaya Tak Terlihat Baru

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Perfeksionis Jadi Sutradara, Baim Wong Pusing Figuran Terlalu Ganteng - Cuci Baju Berulang Kali Supaya Tak Terlihat Baru
Baim Wong © KapanLagi.com/Adi Abbas Nugroho

Kapanlagi.com - Baim Wong melakoni debut sebagai sutradara layar lebar lewat film horor bertajuk LEMBAYUNG. Ternyata pengalaman menjadi seorang aktor serta sifat perfeksionisnya memberi pengaruh besar pada saat proses syuting.

Pria berusia empat puluh tiga tahun tersebut ingin melakukan yang terbaik terhadap karya yang dirilis. Karena itu perihal detail ia tidak main-main, termasuk untuk urusan figuran di lokasi syuting.

"Yang paling bikin pusing soal figuran. Melihat ada perawat ganteng banget, jangan lah. Karena saya kan penikmat film, depan udah bagus belakang nggak main itu pusing. (Adegan) rusak sama belakang. Saya mau sesempurna itu. Saya nggak mau ambil resiko, (figuran) yang keren madep tembok aja karena lo kekerenan buat jadi perawat," cerita Baim ditemui di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2024).

1. Cuci Baju Berkali-Kali

Baim Wong © KapanLagi.com/Adi Abbas Nugroho

Tidak hanya soal figuran di lokasi syuting, Baim Wong juga memerhatikan detail pakaian yang dikenakan para pemain. Ia tidak mau baju yang dipakai terlihat masih baru sehingga harus dicuci berkali-kali supaya warna aslinya memudar.

"Bahkan baju aja kita lecekin. Karena film sekarang kalau kita nonton tuh, buset, baju baru semua ya. Kita cuci berkali-kali biar nggak terang. Jadi sedetail itu. Capek banget semua diatur. Setiap lembar skenario harus ada visi director-nya," kata suami Paula Verhoeven ini.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Ubah Skenario Sampai Tujuh Puluh Persen

Baim Wong termasuk orang yang berpegang pada skenario. Maka dari itu ketika akhirnya menjadi sutradara film LEMBAYUNG, ia ikut mengubah hampir tujuh puluh persen apa yang tertuang pada penulisan sebelumnya agar semua menjadi logis.

"Saya punya gambaran film ini bakal seperti apa. Makanya (skenario) diubah sampai tujuh puluh persen. Saya tuh bukan penggemar horor Indonesia karena saya tidak suka tipikal yang ada pocong, kuntilanak. Karena ini based on true story, ketika saya lihat setannya seperti apa, semua terasa masuk akal. Saya harus bermain logic. Pas baca skenario film ini saya nggak pernah kepikiran bakal sutradarai film horor," tegas Baim Wong.

Rekomendasi
Trending