Cerita Tatjana Saphira Belajar Bahasa Sunda Demi Karakter Alia di Film 'KAMPUNG SILUMAN PULO MAJETI'
Diperbarui: Diterbitkan:

Tatjana Saphira - Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Tatjana Saphira kembali ambil bagian dalam sebuah film horor berjudul KAMPUNG SILUMAN PULO MAJETI. Film ini disutradarai oleh Jose Poernomo dan diproduseri oleh Girry Pratama, dengan Yuliandre Darwis, Zarof Ricar dan Agung Winarno sebagai eksekutif produser.
Tatjana memerankan tokoh Alia, warga kampung Majeti yang sempat dihanyutkan saat kecil supaya bisa keluar dari kampung. Alia ingin mencari tahu asal usulnya karena beberapa kejadian buruk berbau mistis kerap menimpanya.
Tantangannya, Tatjana harus belajar Bahasa Sunda untuk memerankan karakter Alia tersebut. Bahasa pengatar film ini merupakan Bahasa Sunda dan diharapkan bisa jadi warna baru untuk film horor Indonesia.
Advertisement
"Lieur pisan euy (pusing banget nih) belajar Bahasa Sunda, agak syok terima script semua pakai Bahasa Indonesia saat reading, dan ternyata saat itu aku dijebak dengan pengumuman bahwa film ini bahasa pengantar full Sunda. Untungnya ada acting coach nya, dari awal reading sangat sabar dan supportif ngajarin kita yang nggak ngerti bahasa Sunda. Mudah-mudahan usaha belajar Bahasa Sunda nggak sia-sia ya," ujar Tatjana kepada awak media belum lama ini.
1. Mirip Saranjana?
Jose Poernomo sang sutradara menyebut bahwa Pulau Majeti punya kemiripan dengan Saranjana. Ia mengaku pihaknya akan berusaha untuk menggambarkan secara nyata seperti apa kondisi ketika masuk ke Pulau Majeti. Pulau Majeti atau Pulomajeti sendiri merupakan cagar budaya yang berada di Banjar, Jawa Barat.
"Ini sedikit berbeda, dengan Saranjana, pulau Majeti ini baru kita angkat yaa. Kita nggak entitas apa yang ada disana entah iblis atau apa, dan masyarakat Majeti berdampingan dengan makhluk itu. Kalau di Saranjana kan ada portal ya, tapi di pulau Majeti ada treatment berbeda karena yang bisa masuk hanya dalam tanda kutip keluarga yang diakui. Terus diceritakan juga gimana kami mau coba gambarkan apa yang dilihat ketika masuk ke Pulau Majeti, tapi kita bener-bener bukan yang didramatisasi, ini kita bener-bener coba gambarkan apa yang ada di sana," ungkapnya.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Tawarkan Hal yang Berbeda
Sementara itu, Girry Pratama selaku produser menyebut bahwa film ini merupakan film horor berlatar adat Sunda pertama yang dibuatnya, setelah selama ini film horor cenderung erat dengan tanah atau suku Jawa.
"Memang persaingan dari film horor sangat tinggi ya, kebetulan kami dapat cerita bagus, dan kami develop cerita yang panjang. Mungkin biasanya film horor erat dengan tanah Jawa kali ini kita bawa ke tanah Sunda, masih Jawa juga tapi Jawa Barat," ujar Girry.
"Kebetulan ini horor berlatar adat Sunda yang pertama kami buat, bahasanya juga full Sunda, cuman nanti kita akan terus latih dan uji coba apakah dicampur," pungkasnya.
Selain Tatjana Saphira, film ini akan menampilkan aktor dan aktris papan atas Indonesia, seperti Tatjana Saphira sebagai Alia, Justin Adiwinata sebagai Tony, dan Baskara Mahendra sebagai Deden, serta banyak lagi. Produksi film ini direncanakan pada berlangsung pada 1 - 27 Juli 2024.
Advertisement
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
(kpl/ums)
Advertisement