Dewi Hughes Terima Penghargaan Anti Perdagangan Anak dari AS
Kapanlagi.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, B. Lynn Pascoe menyerahkan sertifikat penghargaan anti perdagangan manusia kepada presenter Indonesia, Desak Made Hughesia Dewi (34) yang akrab disapa Hughes atas upayanya memerangi 'perbudakan modern' tersebut.
"Pemerintah Amerika Serikat sangat menghargai upaya Dewi Hughes dalam memerangi perbudakan manusia," kata Pascoe saat menyerahkan penghargaan tersebut kepada Hughes di Kantor Kedutaan AS di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah AS menyatakan perdagangan manusia merupakan bentuk perbudakan modern dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan sejak tahun 2003 mengangkat Hughes menjadi Duta Nasional untuk Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak .
Oleh Pemerintah AS, Hughes dinilai telah mendedikasikan dirinya dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai tindak kejahatan tersebut serta membuat perubahan, termasuk mendesak disahkannya Rancangan Undang-Undang anti perdagangan manusia.
Advertisement
Beberapa bulan terakhir ini, Duta Nasional Indonesia itu mengunjungi Aceh untuk menekankan kebutuhan perempuan dan anak korban gempa dan tsunami yang rentan trafficking, serta mengunjungi pedalaman Kalimantan melihat langsung kondisi tenaga kerja wanita (TKW) di Entikong.
Tepat pukul 11.00 WIB, Lynn Pascoe memberikan penghargaan Hero Acting to End Modern-Day Slavery kepada Hughes.
Selain menerima sertifikat penghargaan dari Dubes AS, Hughes juga akan berangkat ke AS untuk menerima penghargaan anti trafficking manusia yang akan diserahkan oleh Menlu Condoleeza Rice di Washington, serta mengikuti kursus singkat selama tiga pekan mengenai anti perdagangan manusia.
Dalam sambutannya, Sekretaris I Bidang Politik Kedutaan AS, Mark Clark mengatakan AS menjadikan perang perdagangan manusia sebagai salah satu prioritas kegiatan, dan negaranya telah menjadi mitra berbagai negara dalam upaya memberantas trafficking terutama jual beli perempuan dan anak.
"Setiap tahun, Pemerintah AS selalu mengeluarkan laporan mengenai perdagangan manusia, dan tahun ini, Dewi Hughes bersama 10 'pahlawan' lain dari berbagai negara menerima penghargaan karena upayanya memberantas perdagangan orang," kata Mark Clark.
Para penerima penghargaan itu adalah penyanyi Latin Ricky Martin, Ratu Silvia dari Swedia, mantan Senator AS Nancy Kassebaum, Amod Kanth dari India, Angelina Atyam dari Uganda, Somaly Mam dan Pierre Legros pendiri LSM anti perdagangan anak di negara-negara Asia Tenggara, Menteri Keluarga Senegal Aida Mbodj, Perkumpulan Suster Peru, dan jurnalis dari Tajikistan Adiba Umarova.
Dewi Hughes mengaku dirinya tidak pernah bermimpi menerima penghargaan semacam itu, tapi ia bercita-cita untuk menghapuskan perdagangan manusia yang menurutnya, perlu bantuan dari semua pihak.
"Perdagangan manusia adalah hal pelik, butuh kepedulian bersama untuk memeranginya, dan saat ini Indonesia berada di stadium dua seperti halnya AS karena ada upaya pemerintah masing-masing untuk memberantas. Semua negara ingin menjadi status tier tiga dimana negara tersebut dinyatakan bebas human trafficking," kata presenter murah senyum itu.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(*/erl)
Advertisement
