Global TV: Dhani Minta Maaf, Proses Hukum Jalan

Kapanlagi.com - Pemimpin Redaksi Global TV, Siane Indriyani mengungkapkan bahwa mediasi yang dilakukan oleh Dewan Pers masih berjalan alot. Mediasi akan kembali dilanjutkan pada Selasa (08/03) depan. "Jadi belum terjadi kesepakatan akan ada pertemuan lagi dengan Dewan Pers minggu depan. Iya alot," tegas Siane Indriyani di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/3).Mediasi hari ini, ternyata baru pada tahap penyamaan persepsi dimana pihak global baru bicara sepihak dengan Dewan Pers. Belum ada pembicaraan langsung dengan Ahmad Dhani, meski hari itu juga diundang Dewan Pers.Persepsi yang masih diperdebatkan, adalah adanya tindak kekerasan yang telah dilakukan oleh Ahmad Dhani dengan orang-orang di sekitarnya. Pihak Global akan terus memperjuangkan hal ini agar tidak menjadi preseden buruk ke depannya."Saya masih mempermasalahkan telah terjadi kekerasan. Kita akan berjuang terus melawan kekerasan," tegasnya. Global TV masih menuntut Ahmad Dhani untuk meminta maaf atas perbuatannya, selain juga tetap akan melanjutkan proses laporannya ke polisi. "Ya pasti (harus minta maaf), tapi yang pasti kita tetap akan meneruskan proses hukum," tegasnya. Sementara Dewan Pers melalui Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Kode Etik, Agus Sudibyo di tempat yang sama menganggap sikap Global TV inkonsisten, karena satu sisi menuntut damai, namun di sisi lain proses hukumnya akan tetap dijalankan. "Itu inkonsisten. Prinsipnya kalau ada pelanggaran kode etik ya memang harus ada permintaan maaf," tegasnya.Hal ini belum ditemukan titik temu antara Global TV dan Dewan Pers, sehingga akan ada pembahasan lebih lanjut. Sebagai mediator, Dewan Pers mengharap persoalan akan selesai di Dewan Pers. Proses hukumnya bisa dihentikan, dengan sebuah surat kesepakatan."Kalau ada konsekuensi meminta maaf harus dipenuhi. Itu yang diatur UU Jurnalistik. Tapi ini bisa dibicarakan. Jadi Dewan Pers bisa melayangkan surat permohonan untuk menghentikan proses hukum di polisi, terkait laporan Global," terangnya.