Gusti Randa-Nia Paramitha Resmi Bercerai

Kapanlagi.com - Akhirnya gonjang-ganjing rumah tangga Gusti Randa dan Nia Paramitha berakhir sudah. Tepat pukul 12.00 WIB bertempat di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, hari Rabu (3/5), palu hakim menyatakan keduanya resmi bercerai.

Sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Drs H. Muhidin SH. MA dan Panitera Pengganti Ahmad Said SH berjalan lancar dan hasilnya dapat diterima kedua belah pihak dengan baik.

Dalam sidang ketiga ini, baik Yungki Gusti Randa SH dan Tradnya Paramitha, keduanya mengajukan saksi masing-masing dua orang. Gusti mengajukan kedua saudaranya, Elina Malik dan Ahmad Malik sebagai saksi dari pihaknya, sementara Nia mengajukan adik dan keponakan, Prada dan Bambang.

Acara sidang hari ini merupakan sidang jawaban Nia Paramitha atas permohonan talak yang diajukan oleh Gusti Randa dan juga pembuktian surat dan akta nikah.

"Pada hari ini perkara sidang sudah cukup bukti dan telah diputuskan cerai. Dan Nia Paramitha sebagai pemohon menerima keputusan tersebut. Untuk masalah anak kami no comment," jelas Abu Bakar pengacara Nia.

Disisi lain, Gusti juga menambahkan bahwa apa yang diucapkan Abu Bakar adalah benar. "Untuk masalah anak-anak kita tidak bisa mengomentarinya untuk menghormati majelis hakim karena sifat sidang ini tertutup," ujar Gusti.

Menurut Gusti, cepatnya keputusan sidang ini dikarenakan dia sebagai mantan suami dan ayah dari empat anak, dan Nia sebagai mantan istri dan ibu dari empat anak, memilih mempersingkat sidang untuk kepentingan anak-anak itu sendiri. "Dan kami saling memaafkan," tegas Gusti.

"Penyelesaian ini menjadi jalan damai, untuk itu semua laporan diantara kami yang telah lalu akan kami cabut dengan cara kami masing–masing asal tidak terlalu lama," tambah Gusti.

Penyelesaian kasus perceraian yang tak berbelit-belit ini makin mengundang banyak pertanyaan. Karena pada awalnya kasus ini diprediksi akan menjadi kasus besar yang menyeret nama pimpinan partai poltik. Tapi Gusti terlihat melemah. Ada intimidasikah di balik ini? Atau ada sebuah kompensasi yang bakal diterima Gusti?

"I'm free man," jawab Gusti yang terlihat enggan berkomentar lebih lanjut dan sekaligus menampik hal-hal tersebut diatas.

"Saya menyikapi secara etika saja, kalau di sini telah selesai semuanya selesai, tidak ada tekanan dan hal-hal yang lain ini semua dilakukan hanya untuk anak-anak," tandas Gusti kembali.

"Anak tetap ditinggal di Sawangan dan Nia boleh datang," kata Gusti, yang artinya hak anak–anak berada ditangannya.

Tentang pelaporan DPP PAN, Nia hanya bilang tanya saja dengan PAN. "Saya mengikuti saja karena biar cepat selasai," ujar Nia singkat dan lirih.

Ketika ditanya untuk kemungkinan rujuk, Gusti hanya menggelengkan kepala. Ngak mungkin.