Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami Dilaporkan ke Polisi, Begini Reaksinya
Diterbitkan:

Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan polisi (credit: Instagram.com/bangbenua/)
Kapanlagi.com - Kisruh internal Perkumpulan Advocaten Indonesia (PAI) semakin memanas. Terlebih, setelah Pablo Benua dan Rey Utami resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan pemalsuan akta autentik.
Pelaporan ini memicu perhatian publik karena melibatkan figur publik. Dugaan pemalsuan tersebut berkaitan dengan pengesahan struktur kepengurusan baru yang menempatkan Rey Utami sebagai Ketua Umum PAI. Namun, di balik laporan hukum itu, muncul pula sejumlah pengakuan mengejutkan dari Pablo Benua mengenai sepak terjang Sultan Junaidi, mantan Ketum PAI.
Fakta ini diungkap Pablo Benua dalam sebuah wawancara bersama media. Pablo Benua menegaskan bahwa langkahnya selama ini dilakukan demi menyelamatkan nama organisasi dan menjaga etika hukum. Berikut kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan ke polisi.
Advertisement
1. Awalnya Ditunjuk Langsung sebagai Sekjen oleh Sultan Junaidi
Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan polisi (credit: Instagram.com/bangbenua/)
Pablo Benua menerima surat keputusan pengangkatan sebagai Sekretaris Jenderal PAI langsung dari Sultan Junaidi dalam sebuah acara halal bihalal di Bandung. Namun, setelah menjabat, ia mulai menerima berbagai pengaduan dari anggota yang mengeluhkan dugaan permintaan uang oleh Sultan Junaidi. Nominal yang disebut bervariasi, dari Rp500 ribu hingga puluhan juta rupiah.
"Banyak pengaduan dari anggota yang bermunculan, saudara Junaidi diduga kerap meminta-minta uang kepada para anggota, mulai dari uang Rp500 ribuan, mulai dari uang sejutaan, hingga puluhan juta," kata Pablo kepada wartawan dilansir dari Liputan6.com.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Bongkar Perilaku Sultan Junaidi
Suami Rey Utami ini menyebut ada modus yang digunakan Sultan Junaidi dengan dalih keperluan organisasi. Namun menurut pengakuannya, permintaan uang kerap dilakukan secara pribadi, hingga total dugaan dana yang diminta mencapai ratusan juta rupiah. Aksi ini memicu ketidaknyamanan di kalangan anggota PAI.
Advertisement
3. Menggelontorkan Dana Pribadi demi Nama Baik Organisasi
Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan polisi (credit: Instagram.com/bangbenua/)
Pablo mengklaim bahwa ia sempat mengeluarkan dana pribadi totalnya mencapai Rp500 juta demi mempertahankan nama baik Junaidi di hadapan anggota. Bahkan ia membelikan mobil mewah agar sosok Ketua Umum terlihat terhormat sebagai seorang pemimpin. Namun, Junaidi disebut tetap melanjutkan permintaan dana tanpa batas. Setelah diberi fasilitas, Junaidi diduga tetap melakukan pemungutan uang dari anggota. Bahkan nominal kecil seperti Rp100 ribu disebut tetap diminta dari para anggota.
"Ternyata setelah saya memberikan mencukupi memberikan sejumlah uang kepada Saudara Junaidi, ternyata Saudara Junaidi masih mengulangi perbuatannya dengan meminta mengelu kepada anggota-anggota mulai dari uang-uang yang cukup kecil. Bahkan uang Rp100.000 pun beliau minta dari anggota. Ini menurut pengakuan daripada anggota Perkumpulan Advokaten Indonesia" kata Pablo Benua.
4. Pablo Berniat Mundur dari PAI, Tapi Diminta Bertahan
Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan polisi (credit: Instagram.com/bangbenua/)
Gerah dengan praktik itu, Pablo ingin mundur dari jabatan Sekjen. Namun, Junaidi justru meminta Pablo bertahan, dengan imbalan Junaidi siap mundur dari posisi Ketum. Kesepakatan ini tercapai dan dibuktikan melalui percakapan serta dokumen pribadi.
"Saya tetap mau ke PAI asal ketua umumnya bukan Anda. Saya sampaikan. Dan ternyata hal itu disetujui oleh beliau. Dia sampaikan kepada saya bahwa benar dia menyetujui untuk mundur sebagai ketua umum," ungkapnya
5. Penunjukan Rey Utami sebagai Ketua Umum Baru
Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan polisi (credit: Instagram.com/bangbenua/)
Setelah kesepakatan mundur, Junaidi menunjuk Rey Utami sebagai Ketua Umum. Ia menyerahkan dokumen penting seperti akta pendirian dan SK Kemenkumham, namun kemudian meminta akta diubah tanpa melalui musyawarah nasional. Junaidi juga meminta tanda tangan Rakernas diedit, tapi Pablo Benua menolak.
"Nah, pada saat itu akhirnya muncul kesepakatan antara saya dengan Junaidi untuk menunjuk ketua umumnya Rey Utami, istri saya sebagai ketua umum. Lalu pada saat itu saya tanyakan kepada Saudara Junaidi, apa yang kira-kira Saudara Junaidi inginkan dari saya kalau memang ketua umumnya Rey Utami? Lalu Saudara Junaidi menyampaikan dia sedang butuh satu unit mobil, mobil hari pada saat itu. Langsung saya belikan. Saya membelikan Saudara Junaidi 1 unit mobil harier secara cash. Dan mobil tersebut diterima akhirnya oleh beliau," kata Pablo Benua.
"Singkat cerita beliau menyerahkan semua akta pendirian ini akta pendiriannya beserta dengan SK Kemenkumham pada saat itu masih Kemenkumham namanya untuk dilakukan perubahan terhadap akta tersebut tanpa melalui musyawarah nasional" sambungnya.
6. Klarifikasi Para Pendiri PAI: Junaidi Sudah Diberhentikan
Pablo Benua kemudian menghubungi tiga pendiri PAI yang namanya tercantum dalam SK Kemenkumham. Mereka membenarkan bahwa Sultan Junaidi telah resmi diberhentikan sebagai Ketua Umum sejak 21 April 2025, berdasarkan keputusan sah dari dewan pendiri.
"Di sini poinnya adalah memerintahkan agar mengeluarkan saudara Junaidi dari posisinya sebagai dewan pendiri," tegas Pablo.
7. SK Lama Sudah Tidak Berlaku, Kepengurusan Tak Terdaftar
Kronologi Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan polisi (credit: Instagram.com/bangbenua/)
Menurut Pablo, SK Kemenkumham lama sudah kadaluwarsa sejak 2022. Meski Munas di Bali kembali memilih Sultan Junaidi, struktur baru tak pernah didaftarkan ke Sistem AHU (Sistem Administrasi Hukum Umum). Bahkan, beberapa pergantian Sekjen dilakukan sepihak, tanpa persetujuan pengurus.
Mosi tidak percaya kemudian muncul dan ditandatangani 92% anggota. Isi mosi itu mencakup pelanggaran pengangkatan jabatan, pengelolaan dana yang tidak transparan, hingga dugaan tindakan tidak senonoh yang dilakukan Junaidi di depan anggota.
8. Laporan ke Polisi Resmi Dilayangkan oleh Badan Pengawas
Pada 21 Juli 2025, laporan atas nama Pablo Benua, Rey Utami, dan lima nama lain resmi diterima oleh Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/341/VII/2025/SPKT/Bareskrim Polri. Mereka dilaporkan atas dugaan memberikan keterangan palsu pada akta autentik yang berkaitan dengan kepengurusan baru PAI.
Menanggapi hal ini, beberapa poin di atas menjadi respon dari Pablo Benua. Sementara itu, melalui unggahan di Instagram pribadi, Pablo Benua menegaskan kembali bahwa PAI kini resmi dipimpin oleh Rey Utami.
"Saya, Selaku Ketua Majelis Kehormatan Perkumpulan Advocaten Indonesia dengan bangga menjelaskan Legitimasi Perkumpulan Advocaten Indonesia dibawah kepemimpinan Rey Utami, S.Sos., S.H ., yang didukung dan Direspon secara Positif langsung oleh Mahkamah Agung RI," tulis Pablo Benua dalam unggahan Instagram.
9. QnA Kasus Pablo Benua dan Rey Utami Dilaporkan ke Polisi
1. Apa alasan utama Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan ke polisi?
Mereka dilaporkan atas dugaan memberikan keterangan palsu dalam akta autentik organisasi PAI.
2. Apakah Pablo Benua sempat menerima jabatan resmi di PAI?
Ya, ia ditunjuk secara langsung oleh Sultan Junaidi sebagai Sekretaris Jenderal PAI.
3. Apa reaksi Pablo Benua setelah dipolisikan?
Ia membongkar dugaan pelanggaran dan penyimpangan yang dilakukan Sultan Junaidi, serta menyatakan kepengurusan baru sudah sah secara hukum.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
Kehidupan Rey Utami: Dari Presenter Olahraga Hingga Artis Terkaya Indonesia
Lewat Bisnis Kecantikan, Rey Utami dan Pablo Benua Dapat Penghargaan Bergengsi dari Ikatan Notaris Indonesia
Gelar Acara yang Dihadiri Artis Papan Atas, Rey Utami Bagi-Bagi Puluhan Unit Mobil
Kini Punya Kekayaan Rp 6,3 Triliun, Intip Rumah Masa Kecil Rey Utami yang Sederhana -Dapurnya Jadi Sorotan
Profil Rey Utami yang Saat Ini Disebut Jadi Artis Terkaya di Indonesia, Ungguli Raffi Ahmad hingga Agnez Mo
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
Berita Foto
(kpl/nlw)
Advertisement