Marissa Haque Soroti Banyaknya Jalan Yang Rusak

Anton

Diterbitkan 19 November 2006 05:05 WIB

Kapanlagi.com - Calon Wakil Gubernur Banten, Marissa Haque, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung, menyorot banyaknya jalan rusak yang terkesan dibiarkan begitu saja di wilayah ini meski pihak pemerintah pusat telah mengucurkan dana sebesar Rp8 triliun dengan dalih untuk pembangunan.

"Ke mana dana tersebut dan penggunaannya untuk apa, sehingga dipertanyakan uang sebesar Rp8 triliun yang dialokasikan pemerintah pusat," kata Marissa dalam orasi kampanye yang digelar di Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang, Sabtu (18/11).

Ia mengatakan, dana dari pemerintah pusat harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat, bila tidak maka itu merupakan adanya indikasi perbuatan korupsi.

Marissa, yang dicalonkan oleh Partai Serikat Indonesia (PSI), berpasangan dengan Zulkieflimansyah sebagai calon Gubernur Banten periode 2007-2012 yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pilkada Banten akan digelar 26 Nopember 2006 mendatang dengan empat calon. Selain pasangan Zulkieflimansyah-Marissa, juga ada calon lainnya seperti Tryana Sjam'un-Benjamin Davnie, Ratu Atut Chosiyah-Masduki, Irsjad Djuwaeli-Mas Achmad Daniri.

Menurut dia, jalan rusak banyak terdapat di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan juga di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang.

Dia menambahkan, kerusakan jalan yang dianggap parah tersebut setelah dirinya melihat langsung dari beberapa kali melakukan kunjungan ke sejumlah kabupaten dan kota di wilayah ini.

Padahal, pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menyetujui dana sebesar Rp8 triliun untuk Provinsi Banten dan jumlah uang itu diketahui karena dirinya menjadi anggota DPR RI.

Politisi kelahiran 15 Oktober 1962 itu mengatakan, di hadapan sekitar 150.000 peserta kampanye simpati bahwa untuk lima tahun kedepan harus dilakukan perubahan pimpinan karena selama ini diduga melakukan korupsi.

Istri dari roker Ikang Fauwzi yang mengenakan pakaian warna serba merah jambu itu menambahkan, para peserta yang hadir dalam kempanye ini tidak mendapatkan uang sebagai sogokan, namun datang atas kesadaran sendiri.