1. Yakini Sebagai Cobaan dari Tuhan

Meski demikian, Ikang mengakui bahwa menerima kenyataan ini bukanlah hal mudah. Ia merasa hatinya masih terasa linu setiap kali mengingat Marissa.

"Gue harus terima asalnya ya. Ya, linu sekali hati ini. Tapi biar gimana ini ujian yang harus saya terima," ungkap pria berusia 63 tahun itu.

Ikang percaya bahwa setiap ujian yang diberikan Tuhan pasti membawa kebaikan di kemudian hari. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari rencana Ilahi.

"Saya yakini dan saya harus memaksakan, meyakinkan ini bahwasannya ini saya terima. Nanti ada kebaikan pasti yang datang kepada saya gitu," tuturnya dengan penuh keyakinan.

Selain itu, Ikang juga merasa bahwa kehilangan ini membantunya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia berharap bahwa cobaan ini dapat mengurangi dosa-dosanya.

"Dan insyaallah suatu saat bisa kembali," tambahnya dengan harapan.

2. Sudut Rumah Selalu Jadi Pengingat

Setiap sudut rumah kini menjadi pengingat akan kenangan indah bersama Marissa. Ikang mengungkapkan bahwa banyak momen kebersamaan mereka yang selalu hadir di pikirannya.

"Mana pun, kamar, di rumah, apalagi. Jadi, mengingat dia itu, saya sudah sadar bahwa ke depan itu harus saya afirmasi gitu," jelasnya.

3. Melanjutkan Hidup dengan Memegang Prinsip

Meski kehilangan ini berat, Ikang tetap mencoba untuk melanjutkan hidup dengan memegang prinsip-prinsip yang diajarkan oleh istrinya. Sosok Marissa tetap hidup dalam kenangan, doa, dan karya-karya yang mereka hasilkan bersama.

Bagi Ikang, perjuangan hidup ini adalah bagian dari perjalanan spiritual yang menguatkan dirinya. Kehilangan Marissa bukanlah akhir, tetapi awal dari proses baru untuk menerima dan memaknai hidup.

"Inilah hidup saya, yang harus saya jalani," tutup Ikang dengan tegar.

Ssemangat dan sehat terus buat Ikang Fawzi. KLovers, cek berita selebritis lainnya di KapanLagi.com ya, kalau bukan sekarang kapan lagi?