Kapanlagi.com - Bila ada ungkapan kecantikan berbanding terbalik dengan kualitas otak, rasanya hal itu kurang tepat disematkan pada Maudy Ayunda. Tak hanya berparas ayu, berbakat akting serta jago menyanyi, Maudy juga memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Sepulang dari menuntut ilmu di Universitas Oxford jurusan PPE (Politic, Philosophy and Economics), Maudy melihat betapa kerennya pendidikan di sana. Ia pun berharap bila sistem yang didapatkan selama belajar di Inggris bisa bebas diaplikasikan di Indonesia.

"Menurut aku yang beda dan bisa menjadi sumber inspirasi buat pendidikan Indonesia adalah di sana (Oxford) murid-muridnya empower, ada self learning yang terjadi. Jarang sekali ada guru atau profesor yang ngajarin dari nol. Biasanya justru anak-anaknya disuruh belajar sendiri terus habis itu berdiskusi dan mengevaluasi," kata Maudy ditemui di Grand Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta Selatan, Jumat (28/4).

Maudy saat bicara tentang pendidikan © KapanLagi.com®/Budy Santoso

Indonesia memang masih berkutat dengan masalah kesenjangan akses mutu pendidikan dan kualitas guru. Maka dari itu pemanfaatan teknologi yang diluncurkan Quipper dalam bidang pendidikan berbasis digital dirasa sebagai ajang tepat untuk memerangi kekurangan tersebut.

"Pendidikan di Indonesia akan menjadi masalah lebih besar lagi kalau kualitas guru tidak merata dan murid-muridnya tidak bisa mencari alternatif lain belajar untuk mereka sendiri. Kalau misalnya nggak ada perpustakaan, anak-anak bisa belajar lewat media lain," imbuhnya.

Dengan hadirnya platform asal Inggris yang dirancang bagi siswa dan guru ini diharapkan dapat meningkatkan performa belajar mengajar yang tepat. "Aku harap anak muda sekarang bisa jadi pelajar mandiri. Mereka bisa mengerti learn, absorb dan cara berpikir dengan kritis. Dari self learning, bisa jadi self creating, and maybe self teaching," tutupnya.