1. JRX Superman Is Dead

© KapanLagi.com®/Budy Santoso

JRX adalah nama pertama yang masuk dalam daftar. Drummer dari grup band Superman Is Dead ini sangatlah vokal dalam menyuarakan perlawanannya terhadap masalah reklamasi Bali. Ia menilai kalau reklamasi sama sekali tak membawa dampak positif alias hanya membuat alam rusak saja.

Perlawanannya pun bermacam-macam. Ia tak sungkan mengutarakan hasil pemikirannya melalui media sosial, membuat konser musik hingga memakai atribut berisi pesan Bali Tolak Reklamasi.

Hingga saat ini JRX masih terus berjuang untuk mewujudkan harapannya yakni membatalkan Perpres 51 th 2014 & hentikan rencana reklamasi Teluk Benoa. JRX juga tak segan menyebut jika rakyat Bali dan anak muda memang menaruh harapan kepada Jokowi untuk membatalkan keputusan reklamasi.

2. Melanie Subono

© KapanLagi.com®/Budy Santoso

Hampir sama dengan JRX, Melanie Subono juga sangat peduli dengan masalah-masalah sosial di Indonesia. Putri Adrie Subono ini juga tak ragu untuk turun ke jalan maupun menggelar konser sosial sebagai wujud ketotalan sikapnya.

Melanie Subono dikenal sangatlah peduli dengan yang namanya hak asasi manusia. Selain itu, artis 39 tahun itu juga merupakan sosok yang sangat peduli dengan anak-anak seperti perdagangan anak, putus sekolah, hingga kesehatan anak.

Gerakan sosial yang dilakukannya ini bahkan tak jarang mengancam nyawanya sendiri. Pernah suatu ketika ia diancam akan ditembak lantaran tak mau mengganti kaos bertuliskan Bali Tolak Reklamasi yang ia pakai. Namun siapa sangka, kaos itulah yang justru membuat beberapa pihak berang hingga memberikan ancaman untuk Melanie Subono.

3. Coki Netral

© KapanLagi.com®/Budy Santoso

Berikutnya ada Coki Netral. Gitaris grup band Netral dan Black Teeth ini tak pernah menyerah untuk mengkampanyekan perlindungan terhadap lumba-lumba. Ia menilai kalau sudah terlalu banyak kasus penyiksaan lumba-lumba termasuk yang dipakai buat sirkus.

Gerakan yang dibuatnya pun tak main-main. Coki pernah membuat sebuah petisi berisi desakan buat berbagai pihak agar berhenti mensponsori sirkus lumba keliling termasuk menyediakan tempat.

Coki sangat menyayangkan sikap orang-orang yang kerap menyakiti lumba-lumba dengan menjadikannya hewan sirkus. Lebih jauh, Coki menemukan fakta kalau mamalia ini sangatlah tersiksa karena diperlakukan dengan buruk seperti sengaja dibuat lapar.

4. Efek Rumah Kaca

© Kapanlagi.com®

Sudah bukan rahasia lagi kalau band Efek Rumah Kaca sangatlah menolak kasus-kasus pelecehan hak asasi manusia. Bahkan ada satu lagu berjudul Di Udara yang didedikasikan khusus buat aktivis HAM yaitu Munir.

Lewat lagu ini Cholil cs sangat menuntut pengusutan tuntas kasus Munir yang sampai saat ini masih diselimuti tanda tanya. Selain itu, Efek Rumah Kaca juga sangat peduli dengan kasus-kasus perusakan alam.

Tentu kita masih ingat saat mereka menyanyikan lagu Merdeka sebagai bentuk perlawanan buat reklamasi Bali. Video klip dari lagu Merdeka pun berisi pesan tentang perlawanan terhadap eksploitasi sumber alam.

5. Shailene Woodley

© Splashnews.com

Nggak melulu Indonesia saja, dari negara lain ada nama Shailene Woodley yang pernah ditangkap saat mengikuti dalam demo menentang pembangunan jalur pipa minyak di Dakota, Amerika Serikat. Artis 24 tahun itu dianggap sebagai provokator lantaran menerobos lahan saat melakukan demo.

Shailene Woodley beranggapan kalau proyek pembangunan pipa ini akan menyebabkan pencemaran air. Selain itu, pembangunan ini juga diyakini bakalan merusak situs-situs bersejarah milik suku lokal di Amerika.

6. Pamela Anderson

© FameFlynet

Pamela Anderson dikenal total baik itu dalam akting maupun saat terlibat di sebuah aksi sosial. Pernah artis seksi ini melakukan sesi pemotretan tanpa busana demi menyatakan dukungannya terhadap perlindungan binatang.

Selain itu, Pamela juga mengajak orang-orang untuk lebih aware lagi dengan  masalah kekeringan di California. Seperti diketahui, artis 47 tahun itu bekerja sama dengan PETA yang merupakan organisasi perlindungan hewan Amerika. Di sini ia didapuk untuk menjadi duta perlindungan binatang.