Kapanlagi.com - Pengacara, Novi Amalia, Chris Sam Siwu, mengungkapkan kasus yang menimpa kliennya terbagi dalam dua bagian. Yakni kecelakaan murni karena mabuk minuman, dan kecelakaan karena terpengaruh ekstasi. Pihaknya menduga ada orang yang sengaja memasukkan ekstasi ke dalam minumannya.
"Kasus Novi masih dalam proses dan sudah ada BAP. Kejadian Novi terbagi dua, pertama, dia kecelakaan karena minum minuman keras. Kedua, dia kecelakaan karena ekstasi yang dimasukkan ke dalam minuman keras," jelas Kris saat jumpa pers di RS. Polri, Jakarta Timur, Senin sore (15/10).
Tuduhan Kris ini diperkuat oleh pengakuan kliennya, yang seminggu sebelumnya mengaku sempat mendapat tawaran ekstasi dari seseorang. Namun saat itu dia menolak, sehingga pada saat dugem berikutnya ada yang sengaja memasukkan ekstasi ke dalam minuman kerasnya.
"Jadi seminggu sebelumnya dia dugem di Kemang, lalu ada yang menawarkan ekstasi, tapi dia tolak. Tidak lama kemudian dia ditawari minuman. Setelah minum dia baru ikut joged bersama pengunjung tempat dugem lainnya. Nah dari situ Novi menduga minuman keras yang ia minum dimasukkan ekstasi dan mempengaruhi kondisinya sampai akhirnya dia kecelakaan," cerita Kris.
Novi pada Kamis (11/10) menabrak tujuh orang termasuk dua anggota polisi saat dia mengendarai mobil Honda Jazz warna merah. Diduga pengaruh miras dan ekstasi yang membuatnya berbuat nekat dan tidak memperhitungkan keselamatan orang lain.