Kapanlagi.com - Siapa yang tak mau hadiah mobil atau rumah? Seluruh masyarakat tentu merasa sangat bahagia dan berharap suatu saat bisa mendapatkannya, tak peduli melalui jalur apapun. Namun bagaimana jika hadiah yang diiming-imingkan tersebut ternyata hanya sebuah modus penipuan? "Sebelumnya saya dapat SMS (Short Message Service), itu udah terlalu banyak. Tapi kasus ini agak berbeda, ada saudara saya anaknya beli snack dapat kupon, kupon itu ditulis menang sebuah mobil, ada lengkap ada logo kementerian sosial, ada logo kepolisian, ada 3 logo stasiun tivi, SCTV, Indosiar, RCTI," papar Ratna Listy saat menceritakan pengalamannya tentang tindak penipuan yang menimpa keluarganya. "Akhirnya saya yang follow up, saya coba telpon, terus penerima telepon bilang 'ibu coba sebutkan nomor kodenya', lalu saya sebutkan nomor kodenya, ternyata kata dia benar saya mendapatkan mobil. Lalu dia minta no KTP, nama, dan kata dia akan ditampilkan/diumumkan di 3 stasiun tv nanti. Tapi syaratnya saya disuruh beli voucher, lalu dia minta nomornya (voucher). Saya kasih, terus dia suruh beli pulsa lagi. Jadi 3 stasiun dapet 300 ribu masing-masing, total 900.000. Dari kepolisian juga minta pulsa. Nah, saya sudah mulai curiga masa minta pulsa terus, udah habis 900.000," ungkapnya, saat ditemui di acara kampanye 'Waspada Penipuan Undian Berhadiah' yang dipandu oleh Becky Tumewu, Senin (9/8), yang dihelat oleh Kementerian Sosial RI. Alhasil, apa yang dikhawatirkan Ratna tersebut memang terjadi. "Setelah 900 ribu melayang, saya coba masukkan sendiri, yah ga bisa. Mungkin pulsa itu buat nipu yang lain-lain lagi. Duh, ya udah, saya pikir ini karena kebodohan saya sendiri," pungkasnya.