Kapanlagi.com - Artis presenter Ratna Listy ikut hanyut dalam keharuan saat menyaksikan Warga Pawitan Dirogo mendaulat Pak Sartono, pencipta lagu Hymne Guru naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan."Jadi tadi seremonialnya kita bawa Pak Sartono ke panggung kemudian semua tamu yang jumlahnya 6.000 orang bawa text lagu Hymne Guru kemudian kita nyanyi sama-sama. Itu suasananya benar-benar syahdu, jadi aku saja rasanya merinding," ungkapnya saat ditemui di acara pertemuan Warga Pawitan Dirogo di klub Eksekutif Halim, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2011).Pawitan Dirogo merupakan perkumpulan warga Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo yang berada di Jakarta. Ratna sendiri lahir dan besar di Madiun, sehingga secara otomatis tergabung dalam organisasi yang dibentuk untuk menjalin tali persaudaraan itu. "Ini keluarga semua, sesepuh. Aku termasuk generasi mudanya. Mereka teman orang tuaku yang aku sering dengar ceritanya tapi ketemu belum pernah, kita yang muda harus sungkem dong biar nggak kuwalat. Kebetulan aku juga bertugas nge-MC sama Mas Polo," ungkap presenter acara Bedah Rumah itu.Warga Pawitan Dirogo sengaja mengundang Pak Sartono ke Jakarta, sebagai apresiasi atas jasa beliau yang cukup besar terhadap bangsa, melalui karya lagunya itu. Langkah ini sebagai bentuk penghargaan kepada pahlawan."Bagaimanapun beliau adalah pahlawan yang kita harus hormati dan hargai. Lagu yang beliau ciptakan itu luar biasa, mengangkat citra guru yang membesarkan kita dengan pendidikan yang baik. Tidak akan ada presiden, menteri dan tokoh masyarakat kalau tidak ada guru," ungkapnya.Warga Pawitan Dirogo, melalui Ketuanya Djoko Suryanto (Menkopolhukam) menyerahkan sumbangan untuk Pak Sartono yang dikumpulkan dari para anggota. Meski nilainya tidak seberapa hal dan tidak cukup untuk menghargai jasa beliu, namun diharapkan dapat memberikan apresiasi dan kebanggaan beliau.Sementara soal perhatian pemerintah terhadap Pak Sartono, Listy mengungkapkan kalau tidak bisa mengharapkan dari pemerintah sekarang, yang sangat sibuk dengan pekerjaan beratnya."Pemerintah mungkin sekarang sedang sibuk mengurusi hal lain. Misalnya koruptor, kejahatan yang makin banyak, ekonomi dan lain-lain. Kita nggak bisa berharap terlalu banyak ke pemerintah, nanti kecewa sendiri. Mendingan kalau bisa kita lakukan sendiri ya kita lakukan dengan swadaya atau apa," pungkasnya.