1. Dibenarkan Orang Safe House

Razman juga menyebut bahwa pihak safe house membenarkan adanya perintah tersebut. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa Lolly merasa tidak aman dan akhirnya memutuskan untuk kabur.

“Itu orang safe house membenarkan,” tegas Razman.

Selain itu, selama lima bulan di safe house, Lolly mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan. Ia harus tinggal bersama orang-orang dengan latar belakang berbeda yang membuatnya tidak nyaman.

“Di safe house tidak boleh telpon, ada ODGJ, ada HIV, ada yang open BO, panas,” ujar Razman menirukan keluhan Lolly.

2. Razman Pertanyakan Proses Pemindahan Lolly

Sebelumnya, Lolly ditempatkan di safe house setelah ibunya, Nikita Mirzani, melaporkan kasus yang melibatkan Vadel Badjideh. Namun, Lolly akhirnya melarikan diri dari safe house dan mencari perlindungan kepada Razman.

Setelah kabur, Lolly sempat kembali ditempatkan di safe house RS Polri Jakarta Timur. Belakangan, ia dikabarkan sudah dijemput oleh pengacara dan keluarganya, tetapi Razman merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait hal tersebut.

Razman mempertanyakan mengapa proses pemindahan Lolly dilakukan pada malam hari dan tidak melibatkan dirinya, padahal sebelumnya ada janji untuk tetap berkomunikasi.

“Kenapa saya curiga dia berangkat malam? Ya, bisa jadi di safe house. Kalau memang aman, nyaman, ya siang aja. Kenapa mesti malam?” tanya Razman dengan nada heran.

Razman merasa kecewa karena tidak diberi tahu tentang keberadaan Lolly, meskipun sebelumnya ia telah membantu gadis tersebut keluar dari situasi sulit.

“Kenapa takut hubungi saya dan Bu Ade? Kan janjinya begitu dengan saya. Komunikasi. Kenapa saya dibohongi? Memang apa masalahnya kalau saya diberitahu?” tutup Razman.