Semasa Hidupnya, Aktor Senior Otig Pakis Dikenal Sebagai Orang Tak Pernah Menyerah untuk Keluarga
Otig Pakis (Credit: instagram.com/ramaotigpakis)
Kapanlagi.com - Banyak kenangan indah yang dilalui Macan Wigit bersama mendiang ayahnya, Otig Pakis, yang kini hanya bisa dikenang. Salah satu kenangan yang paling membekas di hati Macan adalah sikap pantang menyerah dan rela berkorban yang ditunjukkan oleh sang ayah demi keluarga tercinta.
Menurut Macan, almarhum ayahnya juga memiliki keteguhan yang luar biasa dalam dunia seni peran. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, Otig Pakis tetap berusaha mendedikasikan dirinya pada seni akting dengan tujuan untuk selalu menghasilkan karya terbaik yang bisa dibanggakan.
"Ya yang paling dikenang itu adalah dia nggak pernah menyerah untuk keluarga," ujar Macan Wigit di Komplek Makam Bengkel Teater, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024).
Advertisement
1. Sering Saling Kritik
"Dia orang yang berprinsip di dunia seni dan minta untuk apapun yang terjadi harus jalan terus. Harus lanjut terus untuk menghasilkan karya terbaik," sambung Macan Wigit.
Macan Wigit, yang juga mengikuti jejak sang ayah di dunia seni peran, mengungkapkan bahwa mereka berdua sering saling mengkritik film yang mereka bintangi. Bagi Macan, kritik dari sang ayah merupakan masukan yang sangat berharga untuk pembelajaran dan pengembangan diri ke depannya.
"Saya sama bapak punya kebiasaan saling kritik ya. Jadi kalau ketemu ada rilisan baru atau film baru kita saling beri masukan dan kritik. Mengkritiknya juga cukup kritis, dan kami percaya itu bagus untuk mengembangkan diri dan kesenian," kenangnya.
Macan mengakui bahwa tidak ada pesan khusus yang disampaikan oleh almarhum sebelum berpulang. Namun, ada satu kalimat yang sering diucapkan oleh sang ayah dan hingga kini terus dipegang teguh oleh Macan.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Teruskan Legasi
"Pesan yang bapak sering ucapkan itu adalah ‘perasaan itu ada tapi nggak usah dirasain’," ungkapnya.
Kata-kata tersebutlah yang membuat Macan tetap tegar dalam menghadapi kepergian ayah tercintanya untuk selamanya. Sebagai seorang anak, Macan merasa perlu meneruskan legasi Otig Pakis dengan tidak menangis, meskipun perasaan sedih terus menggelayuti hatinya setelah kehilangan orang yang sangat ia cintai.
"Makanya saya hari ini berusaha nggak nangis. Sedih pasti ada, tapi bapak selalu berpesan nggak usah sedih. Jadi itulah yang saya coba teruskan," ucap Macan Wigit.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
Berita Foto
(kpl/far/tdr)
Advertisement