Kapanlagi.com - Sebuah kebanggaan bagi penyanyi cilik Tegar Septian dapat menghibur para korban letusan Gunung Sinabung yang sudah lebih dari 4 bulan berada di pengungsian.
Penyanyi yang mengawali karirnya sebagai pengamen ini tidak khawatir dengan status Gunung Sinabung yang berada dalam kondisi awas.
"Berani kok, nggak takut, yang penting sudah baca doa aja sebelum berangkat. Tadi juga berangkatnya naik pesawat Hercules, ini pengalaman pertama mantap, dan alhamdulillah bisa tidur," kata Tegar saat ditemui di penggungsian korban erupsi Gunung Sinabung, Kabapaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (2/3)

Keberangkatan Tegar ke Sinabung bersama ratusan pendongeng dari berbagai pelosok negeri yang tergabung dalam Gerakan Para Pendongeng Untuk Kemanusiaan (GePPuK). Mereka bekerja sama dengan ikatan istri Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat dan Angkatan laut yang tergabung dalam Dharma Pertiwi yang dikomandoi, istri Panglima Tentara Indonesia (TNI), Jenderal Dr. Moeldoko, Koes Moeldoko.
Bagi Tegar, tidak masalah jika dirinya harus tidur bersentuhan langsung dengan para pengungsi erupsi gunung Sinabung. "Tegar sih biasa saja, tinggal tidur, yang namanya Tegar kan pernah hidup susah. Mau makan tahu tempe tidak masalah," katanya.

‎Dharma Pertiwi yang dipimpin Koes Moeldoko ini tidak hanya sekadar memberikan sembako, namun memberikan semangat melalui cerita-cerita yang dilontarkan para pendongen dan lantunan lagu yang dinyanyikan Tegar. Sehingga, trauma psikologis setelah bencana bisa hilang.
"Karena jumlah mereka relatif masih besar dan tersebar, maka kami juga akan membawa pendongeng dengan cukup banyak. Supaya mereka terhibur semuanya," kata Koes Moeldoko.
Rombongan Dharma Pertiwi selama tiga hari, mulai 2 sampai 4 Maret 2014 akan berada di lokasi pengungsian. Hari pertama ini, Koes bersama pendongeng menghibur tiga lokasi pengungsian, di antaranya Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung di Simalem, Kabanjahe, Tanah Karo, berlanjut Pusat pembinaan warga gereja (PPWG) GBKP dan Runggun majelis GBKP komplek Asrama Kodim.