Kisah Cinta Figur Publik Jadi Tren Baru Perfilman
Diperbarui: Diterbitkan:
dok. istimewa
Kapanlagi.com - Akhir tahun 2012 tentu menjadi momen istimewa bagi perfilman Indonesia. Dua film buatan sineas dalam negeri, yakni 5 CM (Rizal Mantovani) dan HABIBIE AINUNÂ (Faozan Rizal) menjadi film yang paling ditonton di bioskop-bioskop tanah air.
Berbagai sumber mencatat bahwa hingga akhir perilisannya, 5 CM berhasil meraup 2.392.210 penonton sedangkan HABIBIE & AINUN berhasil mengumpulkan 4.529.633 penonton dalam peredarannya hingga awal tahun 2013. Fantastis bukan?
Kedua film di atas menjadi pemicu terjadinya simbiosis mutualisme antara pengelola bioskop dan juga penonton. Pengelola bioskop tentu mengharapkan kursi-kursi dalam studio mereka terisi penuh. Sementara penonton tak akan ragu mengeluarkan uang dan mengantri demi sebuah tontonan yang apik.
Tidak semua film bisa menarik penonton tanah air seperti itu. Sejak perfilman Indonesia bangkit di era 2000an, hanya ada beberapa film yang sanggup membuat penonton antri panjang di bioskop, mereka ada ADA APA DENGAN CINTA, EIFFEL I'M IN LOVE, AYAT-AYAT CINTAÂ dan LASKAR PELANGI. Baru pada tahun 2012 ada dua judul film yang disebutkan di atas.
Di antara film-film tersebut, HABIBIE & AINUNÂ lah yang punya surprise effect tinggi. Mengapa demikian? Dibandingkan dengan 5 CMÂ yang diangkat dari novel best seller, popularitas HABIBIE & AINUNÂ jelas berada di bawahnya. Film itu diangkat dari memoar presiden ke-3 Indonesia, Presiden Habibie, yang pada saat proses pembuatan filmnya, belum banyak diketahui orang.
MD Entertainment yang menjadi studio pembuatnya pun harus diakui tidak terlalu heboh dalam mempromokan filmnya. Terhitung hanya sedikit teaser yang disebar sebelum film tersebut dirilis. Namun akhirnya, film tersebut sukses menarik 4 juta lebih penonton untuk datang menonton filmya. Apa sih rahasianya? Selain karena faktor Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari yang menjadi pemainnya, tema yang dihadirkan adalah tema yang menjual.
Habibie dan AinunYa, kisah cinta dari bapak Habibie dan ibu Ainun dalam film tersebut adalah faktor utama yang membuat filmnya laris. Film biografi memang pasang surut dalam usahanya menarik minat penonton. Namun kisah cinta dari tokoh yang benar-benar ada dalam kehidupan nyata adalah cerita lain. Bumbu roman yang ditekankan dalam film membuat biopik lebih disukai.
Melihat kesuksesan HABIBIE & AINUN, produser KK Dheeraj tertarik mengangkat kisah roman dari tokoh nyata lainnya, Jokowi dan Iriana, istrinya dalam film berjudul sederhana, JOKOWI.
Memanfaatkan momentum terpilihnya Jokowi sebagai Gubernur Jakarta, film ini sepenuhnya mengupas kisah hidup sang gubernur dari kecil sampai kisah asmaranya bersama dengan Iriana. Hampir tak ada karir politiknya yang dibahas di sini kecuali adegan singkat dilantiknnya Jokowi menjadi Gubernur Jakarta.
Sukseskah film tersebut? Ternyata tidak.
Kisah Tragis Menjadi Faktornya
Sayangnya, film yang dibintangi oleh Teuku Rifnu Wikana dan juga Prisia Nasution ini flop di pasaran. Terhitung jumlah penonton filmnya tak sampai mencapai angka seratus ribu. Sebuah tamparan bagi produsernya sebab film diprediksi bisa menyusul kesuksesan HABIBIE & AINUN. Jangankan menyusul, balik modal saja film ini harus bersusah payah.
Faktor yang membuat film ini jeblok dalam peredarannya tak lain karena tidak disertakan nya plot cerita tragis seperti dalam HABIBIE & AINUN. JOKOWIÂ tak menghadirkan kisah kematian salah satu tokoh romannya seperti dalam HABIBIE & AINUN. Dengan sebagian besar penonton Indonesia yang suka melodrama, tentu hal ini sangat disayangkan. Kisah sedih dalam JOKOWIÂ hanya terangkum dalam kisah masa kecilnya saja.
Jokowi dan Iriana dalam film.Belajar dari kegagalan K2K Production, MVP Pictures siap mengangkat kisah cinta public figure yang lainnya, yakni sosok mendiang Ustaz Jeffry Al Buchory dan istrinya Pipik Dian Irawati. Kisah asmara keduanya akan diangkat dalam sebuah film berjudul HIJRAH CINTA. Dari sisi melodrama, film ini punya keunggulan yang tak dimiliki film JOKOWI, yakni kisah tragis yang melatarinya. Seperti yang kita tahu, sang ustaz meninggal dalam sebuah kecelakaan motor.
Dari sisi perfilman, sosoknya yang tenar, kisah hidupnya yang inspiratif, dan juga kisah kematiannya yang tragis menjadi paduan yang pas untuk menarik penonton datang melihat filmnya. Apalagi nantinya film ini bakal diputar menjelang Lebaran. So, HIJRAH CINTAÂ diprediksi akan laris ditonton, kalau pun tak meledak, tapi hasilnya tidak akan sampai jeblok.
MVP Pictures pun memilih aktor dan aktris yang punya kemiripan sama dengan tokoh aslinya. Dipilihlah Alfie Alfandy sebagai Uje dan Revalina S Temat sebagai Pipik Dian Irawati untuk memerankannya. Dari trailernya, akting keduanya dirasa pas sebagai pasangan ustaz dan istrinya tersebut. Tinggal menunggu seperti apa respon penonton saat filmnya mulai diputar 24 Juli mendatang.
Kisah cinta public figure yang ada di Indonesia memang bukan yang terfavorit, tapi pasti akan menjadi pilihan para produser dalam membuat film anyar. Karena sampai kapan pun kisah cinta dan juga ketenaran sang tokoh menjadi nilai jual tersendiri. Dan tak perlu khawatir, masih ada banyak pasangan suami istri yang bisa dikupas kisahnya dalam sebuah film. Sophan Sophiaan dan Widyawati mungkin?
Uje dan Pipik dalam film HIJRAH CINTABerita Terbaru dari Perfilman
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
(kpl/dka)
Mahardi Eka Putra
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
