'Book Signing' di Malang, Dewi Lestari Ladeni Antrian Panjang

Diterbitkan: Senin, 18 Juni 2012 18:10 WIB

Dewi Lestari @ Foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Tak lagi fokus di dunia musik tanah air, Dewi Lestari sepertinya lebih memilih untuk dikenal sebagai seorang penulis. Terhitung sudah 8 buku hasil karyanya yang laku keras di pasaran. Dan bukunya yang paling melekat di benak banyak orang adalah rangkaian novel Supernova.
Mulai dari judul Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, lalu dilanjutkan dengan Akar, Petir, hingga yang baru-baru ini diluncurkan, Partikel, semua mendapat respon yang sangat positif bagi masyarakat pecinta novel wanita yang punya nama pena Dee ini.
Rangkaian tur Book Signing dari kota ke kota pun sampai di Malang, kota dingin yang menurut Dee kini telah macet. "Malang udh macet jg ternyata," tulisnya dalam akun twitternya ketika memasuki kota Malang pada hari Minggu (17/6) pagi.
Sore pukul 15.00, ratusan penggemar Dewi Lestari pun sudah mengantri sambil membawa buku karangan Dee yang mereka punya. Acara dimulai tepat waktu, dengan antrian yang sangat tertib dan sangat efisien waktu serta tempat. Tidak ada kekacauan selama acara berlangsung.

dee

Masing-masing pengunjung diberi kesempatan untuk meminta tanda tangan pada semua buku karangan Dewi Lestari yang mereka punya, serta berfoto bersama sang idola ini. "Ini sudah antrian kedua ya? Masih semangat yang mengantri?" tanya Dee. Mereka yang berdiri sambil memeluk buku pun menjawab penuh semangat, "Masih!"
Dee tampil cantik dengan bunga putih yang terselip di telinga kanannya. Sang buah hati, Keenan yang memberikan bunga itu untuk dipakai ibunya. Wanita ini dengan senyum meladeni semua pengunjung yang datang hingga acara selesai sekitar pukul 17.00.

dee

Dewi Lestari tercatat telah menerbitkan 4 novel Supernova, ditambah dengan kumpulan cerita Filosofi Kopi, Rectoverso, dan Madre, serta novel Perahu Kertas yang tak lama lagi akan dapat dinikmati dalam bentuk film layar lebar.

(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)