Kapanlagi.com - Meski rutin bertemu dengan Aa Gym, tidak ada santri atau peserta pengajian yang berani memastikan soal perceraian Pemimpin Pesantren Daarut Tauhid itu. Mereka merasa tidak perlu ikut campur dengan urusan keluarga kyai pemilik nama Abdullah Gymnastiar itu.
"Ikut sedih dengan gosip, fitnah yang menimpa guru kami. Secara hukum Islam memang boleh cerai, tapi dalam keluarga dia seperti apa kita tidak bisa ikut campur. Kami tetap anggap Aa Gym guru kami," ungkap Cyntia, salah seorang jamaah Aa Gym saat ditemui dalam pengajian di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (11/01).
"Soal cerai Wallahua'lam.. Kalau tadi dengerin tausiah Aa, semua sudah ada ceritanya, sudah ada takdirnya. Kalaupun itu benar, seorang Aa Gym pasti sudah ada pertimbangan matang sekali sehingga ambil keputusan itu," sambungnya.
Cyntia tidak bisa mengungkapkan perasaannya, antara sedih atau bagaimana melihat kasus yang sekarang ini ramai dibicarakan itu, namun menurutnya kalau sudah terjadi poligami seharusnya tidak ada perceraian. Pada kasus Aa Gym ini tentu banyak pertimbangan, meski dirinya juga tidak mengetahui pertimbangan pastinya. Ini tentu berbeda dengan para artis yang kawin cerai.
"Saya nggak berani bilang begitu (sedih). Kalau poligami harusnya memang jangan sampai ada perceraian dengan yang pertama. Tapi kalaupun terjadi pasti ada background story yang kuat. Aa nggak akan gegabah seperti artis yang kawin cerai," ungkapnya.
Menurutnya juga, Teh Ninih tergolong sebagai perempuan yang menjunjung teguh dasar agama, sehingga barang tentu sudah melakukan pertimbangan sebelum memilih berpisah.
"Saya yakin Teh Ninih beliau orang yang sangat Islami, kepribadiannya kuat," tegas Cyntia yang mengaku menerima konsep poligami, meski belum tentu bersedia kalau dipoligami.
Sementara soal kenapa Aa Gym selalu menghindar dari wartawan, Cyntia menegaskan kalau Aa Gym bukan seorang selebritis, yang namanya ingin selalu dibicarakan. Dia juga tidak memiliki kewajiban untuk membuka aibnya, bahkan kalau perlu harus disimpan.
"Aa Gym memang bukan selebritis, sebaiknya memang begitu. Dia tidak punya kewajiban bicara pada teman-teman ini. Beliau ulama," ungkap perempuan yang mengaku ikut pengajian Aa Gym sejak tahun 2000 itu.
"Dia yang pegang Daarut Tauhid. Aa Gym bagaimanapun seorang manusia biasa. Kalau ada masalah lumrah. Jangan terlalu diporsir seperti itu kasian. Dia kan orang biasa. Pasti ada beban mental itu wajar. Kalau kita bisa stress, kenapa dia nggak," pungkasnya mengharap pada wartawan.   

Berita Foto

+13

Aa Gym di Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan