Kapanlagi.com - Kasus perseteruan Vicky Irama dengan salah satu anggota (Forum Betawi Rempug) FBR, menurut kakak kandung Vicky, Debby Irama, diduga karena ada mark-up dalam penyelesaian kewajiban yang harus diselesaikan Vicky.“Mereka itu kaya debt collector, sementara masalah hutangnya sudah selesai. Jadi begini ya Mas, misalnya hutangnya itu Rp1000, tapi mereka mark up jadi Rp1500. Ini kan bukan instansi perusahaan seperti perusahaan besar, kenapa yang Rp500 itu dibebankan kepada kita. Jadi adik saya nggak mau membayar yang Rp500 itu, dia hanya membayar yang Rp1000 nya saja dan itu sudah dibayar,” ujar Debby saat dihubungi KapanLagi.com, Selasa (4/1) sore. Debby pun mengelak jika pembayaran yang sudah diselesaikan oleh adiknya itu dianggap sebagai bunga. Menurutnya, apa yang terjadi adalah semacam mencari keuntungan semata. “Saya rasa nggak ada bunganya ya, masa peminjaman mobil ada bunganya, saya rasa itu hanya mark-up aja. Mereka bilang sisanya untuk kas ormasnya, berarti kan mereka mencari uang atas masalah ini. Ini kan nggak benar. Jadi adik saya merasa kalau misalkan mencari keuntungan jangan sama dia, tapi sama yang punya mobil. Dan katanya si ormas ini dimintain tolong sama yang punya mobil, kan jadi ketahuan cari keuntungan banget,” tutur Debby. Sebelumnya, Vicky sendiri telah dilaporkan ke Polsek Tebet karena diduga telah melakukan penganiayaan ringan. Pihak kepolisian pun berharap Vicky dan salah satu anggota FBR yang melaporkan bisa menyelesaikan dengan damai.