Setelah akad nikah, ada prosesi kembar mayang digelar di atas karpet merah. Prosesi selanjutnya adalah lempar sirih sebagai tanda harus saling menyayangi.

Berikutnya ada prosesi injak telur. Via pun membasuh kaki Chevra setelah sang suami menginjak telur yang sudah disediakan.

Chevra dan Via kemudian menjalani prosesi sindur binayang. Ibu Via menyelimuti kedua mempelai dengan sindur kemudian mengiringi mereka ke pelaminan.

Selanjutnya ada prosesi Bobot Timbang. Ayah Via memangku anak dan menantu lalu menepuk bahu keduanya sebagai tanda harus mandiri.

Berikutnya ngunjuk rucat degan. Ibu Via meracik rujak manis hingga rasanya segar lalu menyuapkan kepada anak dan menantu.

Via dan Chevra di prosesi Kacar Kucur. Chevra menuangkan uang logam, beras kuning dan lainnya ke kain sindur di pangkuan istri. Ini tanda dia harus memberi nafkah.

Dhahar Kalimah adalah prosesi saat mereka saling menyuapi nasi kuning sebagai simbol kerukunan.

Chevra dan Via pun menjalani semua prosesi dengan begitu bahagia serta terus bergandengan tangan.