Kapanlagi.com - Istilah "pick me" telah menjadi salah satu kata yang paling viral di media sosial, terutama di platform seperti TikTok dan Instagram. Banyak orang menggunakan istilah ini tanpa benar-benar memahami apa arti pick me yang sebenarnya.
Secara harfiah, kata "pick me" berarti "pilih aku" dalam bahasa Inggris. Namun dalam konteks bahasa gaul modern, istilah ini memiliki makna yang jauh lebih kompleks dan sering kali berkonotasi negatif.
Fenomena pick me tidak hanya sekadar tren media sosial, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial yang lebih dalam dalam masyarakat. Memahami apa arti pick me dapat membantu kita mengenali pola perilaku tertentu dalam interaksi sosial sehari-hari.
Pick me adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang bersedia melakukan apa saja demi mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain, khususnya dari lawan jenis. Dalam konteks bahasa gaul, pick me menggambarkan perilaku seseorang yang berusaha keras untuk terlihat berbeda dan lebih menarik dibandingkan orang lain.
Menurut Urban Dictionary, pick me didefinisikan sebagai seseorang yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan perhatian dan diterima oleh sebuah kelompok. Perilaku ini sering kali melibatkan upaya untuk menonjolkan diri dengan cara merendahkan orang lain atau mengklaim keunikan yang berlebihan.
Psikolog Universitas Airlangga, Ike Herdiana, menjelaskan bahwa pick me tidak hanya berusaha menarik lawan jenis, tetapi juga ingin mendapatkan respect dan pengakuan dari orang lain. Kebutuhan untuk tampil 'berbeda' dan superior ini berkaitan erat dengan kehidupan sosial yang tidak sehat.
Istilah ini kemudian berkembang menjadi dua kategori utama: pick me girl dan pick me boy. Pick me girl merujuk pada perempuan yang berusaha terlihat berbeda untuk menarik perhatian pria, sementara pick me boy adalah laki-laki yang berusaha agar terlihat dan dipilih oleh perempuan dengan cara yang serupa.
Pick me girl memiliki karakteristik yang cukup mudah dikenali dalam interaksi sosial sehari-hari. Perilaku ini sering kali muncul sebagai upaya untuk mendapatkan validasi dari lawan jenis dengan cara yang tidak sehat.
Menurut penelitian psikologi, perilaku pick me girl sering kali berakar dari internalized misogyny, yaitu kebencian terhadap perempuan yang telah terinternalisasi. Hal ini membuat mereka berusaha menjauhkan diri dari stereotip perempuan tradisional yang dianggap negatif.
Pick me boy memiliki pola perilaku yang serupa dengan pick me girl, namun dengan manifestasi yang berbeda sesuai dengan ekspektasi gender maskulin dalam masyarakat.
Istilah lain yang sering dikaitkan dengan pick me boy adalah "simp" atau "nice guy", yang menggambarkan laki-laki yang berlebihan dalam usahanya untuk menyenangkan perempuan dengan harapan mendapat perhatian romantis.
Perilaku pick me memiliki dampak yang signifikan baik bagi pelaku maupun lingkungan sosial di sekitarnya. Dari perspektif psikologi, perilaku ini mencerminkan kebutuhan validasi yang tidak sehat dan dapat mengganggu pembentukan identitas yang autentik.
Bagi pelaku pick me, dampak jangka panjang dapat berupa kesulitan dalam membangun hubungan yang genuine dan sehat. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali dan mengekspresikan kepribadian asli mereka karena terlalu fokus pada upaya mendapat persetujuan dari orang lain.
Dari sisi sosial, perilaku pick me dapat merusak solidaritas antar gender dan menciptakan kompetisi yang tidak sehat. Pick me girl, misalnya, dapat memperburuk internalized misogyny dan membuat perempuan lain merasa tidak aman atau tidak diterima dalam kelompok sosial.
Menurut analisis psikologi sosial, perilaku pick me sering kali berakar dari pengalaman masa kecil, tekanan sosial, atau trauma yang berkaitan dengan penerimaan dan validasi. Individu yang menunjukkan perilaku ini mungkin pernah mengalami penolakan atau merasa tidak cukup baik dalam lingkungan sosial mereka.
Mengatasi perilaku pick me memerlukan kesadaran diri dan upaya untuk membangun identitas yang autentik. Langkah pertama adalah mengenali pola perilaku ini dalam diri sendiri dan memahami motivasi di baliknya.
Edukasi tentang gender equality dan penghapusan stereotip gender juga penting dalam mencegah munculnya perilaku pick me. Dengan memahami bahwa tidak ada cara "benar" atau "salah" untuk menjadi laki-laki atau perempuan, individu dapat lebih bebas mengekspresikan diri tanpa merasa perlu merendahkan orang lain.
Pick me girl adalah perempuan yang berusaha menarik perhatian laki-laki dengan merendahkan perempuan lain dan mengklaim keunikan berlebihan. Pick me boy adalah laki-laki yang melakukan hal serupa untuk menarik perhatian perempuan, sering dengan menyamar sebagai "nice guy" atau feminis palsu.
Tidak. Pick me bukan tentang menjadi berbeda, tetapi tentang cara seseorang mengekspresikan perbedaan tersebut. Yang membuat seseorang disebut pick me adalah ketika mereka sengaja merendahkan orang lain untuk menonjolkan diri dan mencari validasi.
Kepribadian autentik tidak memerlukan validasi konstan dari orang lain dan tidak merendahkan kelompok tertentu. Orang dengan kepribadian autentik dapat mengekspresikan minat mereka tanpa perlu mengkritik orang yang memiliki minat berbeda.
Ya, perilaku pick me dapat diatasi melalui self-awareness, terapi psikologi, dan pengembangan kepercayaan diri yang sehat. Kunci utamanya adalah memahami motivasi di balik perilaku tersebut dan belajar membangun identitas yang tidak bergantung pada validasi orang lain.
Istilah ini viral karena banyak orang dapat mengidentifikasi perilaku ini dalam kehidupan sehari-hari. Media sosial seperti TikTok memudahkan penyebaran konten yang membahas fenomena ini, baik dalam bentuk parodi maupun edukasi.
Menggunakan label pick me untuk menyindir orang lain sebaiknya dihindari karena dapat menyakiti perasaan dan tidak membantu menyelesaikan masalah. Lebih baik fokus pada edukasi dan pemahaman daripada labeling yang bersifat judgmental.
Dukung mereka dengan menunjukkan penerimaan tanpa syarat, hindari memberikan validasi berlebihan untuk perilaku pick me, dan dorong mereka untuk mengeksplorasi minat dan kepribadian autentik mereka. Jika diperlukan, sarankan untuk mencari bantuan profesional.