Apa Arti Pick Me: Memahami Istilah Viral di Media Sosial

Penulis: Rizka Uzlifat

Diterbitkan:

Apa Arti Pick Me: Memahami Istilah Viral di Media Sosial
apa arti pick me

Kapanlagi.com - Istilah "pick me" telah menjadi salah satu kata yang paling viral di media sosial, terutama di platform seperti TikTok dan Instagram. Banyak orang menggunakan istilah ini tanpa benar-benar memahami apa arti pick me yang sebenarnya.

Secara harfiah, kata "pick me" berarti "pilih aku" dalam bahasa Inggris. Namun dalam konteks bahasa gaul modern, istilah ini memiliki makna yang jauh lebih kompleks dan sering kali berkonotasi negatif.

Fenomena pick me tidak hanya sekadar tren media sosial, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial yang lebih dalam dalam masyarakat. Memahami apa arti pick me dapat membantu kita mengenali pola perilaku tertentu dalam interaksi sosial sehari-hari.

1. Pengertian dan Definisi Pick Me

Pengertian dan Definisi Pick Me (c) Ilustrasi AI

Pick me adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang bersedia melakukan apa saja demi mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain, khususnya dari lawan jenis. Dalam konteks bahasa gaul, pick me menggambarkan perilaku seseorang yang berusaha keras untuk terlihat berbeda dan lebih menarik dibandingkan orang lain.

Menurut Urban Dictionary, pick me didefinisikan sebagai seseorang yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan perhatian dan diterima oleh sebuah kelompok. Perilaku ini sering kali melibatkan upaya untuk menonjolkan diri dengan cara merendahkan orang lain atau mengklaim keunikan yang berlebihan.

Psikolog Universitas Airlangga, Ike Herdiana, menjelaskan bahwa pick me tidak hanya berusaha menarik lawan jenis, tetapi juga ingin mendapatkan respect dan pengakuan dari orang lain. Kebutuhan untuk tampil 'berbeda' dan superior ini berkaitan erat dengan kehidupan sosial yang tidak sehat.

Istilah ini kemudian berkembang menjadi dua kategori utama: pick me girl dan pick me boy. Pick me girl merujuk pada perempuan yang berusaha terlihat berbeda untuk menarik perhatian pria, sementara pick me boy adalah laki-laki yang berusaha agar terlihat dan dipilih oleh perempuan dengan cara yang serupa.

2. Ciri-Ciri Perilaku Pick Me Girl

Ciri-Ciri Perilaku Pick Me Girl (c) Ilustrasi AI

Pick me girl memiliki karakteristik yang cukup mudah dikenali dalam interaksi sosial sehari-hari. Perilaku ini sering kali muncul sebagai upaya untuk mendapatkan validasi dari lawan jenis dengan cara yang tidak sehat.

  1. Selalu Menekankan Perbedaan dengan Perempuan Lain - Mereka sering menggunakan frasa seperti "Aku tidak seperti perempuan lain" atau "Aku beda dari cewek pada umumnya" untuk menonjolkan keunikan mereka.
  2. Merendahkan Sesama Perempuan - Pick me girl cenderung mengkritik atau meremehkan perempuan lain, terutama terkait penampilan, hobi, atau pilihan hidup mereka.
  3. Menunjukkan Hobi "Maskulin" - Mereka sering memamerkan minat pada aktivitas yang dianggap "cowok banget" seperti gaming, olahraga, atau menonton film action sambil mengkritik perempuan yang menyukai hal-hal feminin.
  4. Lebih Memilih Berteman dengan Laki-laki - Mereka mengklaim bahwa pertemanan dengan laki-laki lebih mudah karena "perempuan banyak drama" atau "terlalu rumit".
  5. Berubah Sikap di Depan Lawan Jenis - Pick me girl menunjukkan perubahan perilaku yang drastis ketika berada di sekitar laki-laki, menjadi lebih submisif atau setuju dengan semua pendapat mereka.

Menurut penelitian psikologi, perilaku pick me girl sering kali berakar dari internalized misogyny, yaitu kebencian terhadap perempuan yang telah terinternalisasi. Hal ini membuat mereka berusaha menjauhkan diri dari stereotip perempuan tradisional yang dianggap negatif.

3. Karakteristik Pick Me Boy

Karakteristik Pick Me Boy (c) Ilustrasi AI

Pick me boy memiliki pola perilaku yang serupa dengan pick me girl, namun dengan manifestasi yang berbeda sesuai dengan ekspektasi gender maskulin dalam masyarakat.

  1. Pura-pura Menjadi Feminis - Mereka sering mengkritik laki-laki lain dengan dalih feminisme, namun sebenarnya hanya ingin terlihat lebih "enlightened" di mata perempuan.
  2. Mudah Terintimidasi oleh Laki-laki Percaya Diri - Pick me boy cenderung merasa terancam oleh laki-laki yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan sering berusaha merendahkan mereka.
  3. Menunjukkan Sifat "Nice Guy" - Mereka berusaha tampil sebagai laki-laki yang sensitif dan pengertian, namun sering berubah sikap ketika ditolak atau tidak mendapat respons yang diharapkan.
  4. Merendahkan Teman Laki-laki - Untuk menonjolkan diri, pick me boy sering mengkritik atau menjatuhkan teman laki-laki mereka di depan perempuan.
  5. Berlebihan dalam Menunjukkan Empati - Mereka cenderung overreact terhadap isu-isu yang dianggap penting oleh perempuan, meskipun tidak selalu tulus dalam sikapnya.

Istilah lain yang sering dikaitkan dengan pick me boy adalah "simp" atau "nice guy", yang menggambarkan laki-laki yang berlebihan dalam usahanya untuk menyenangkan perempuan dengan harapan mendapat perhatian romantis.

4. Dampak Psikologis dan Sosial

Dampak Psikologis dan Sosial (c) Ilustrasi AI

Perilaku pick me memiliki dampak yang signifikan baik bagi pelaku maupun lingkungan sosial di sekitarnya. Dari perspektif psikologi, perilaku ini mencerminkan kebutuhan validasi yang tidak sehat dan dapat mengganggu pembentukan identitas yang autentik.

Bagi pelaku pick me, dampak jangka panjang dapat berupa kesulitan dalam membangun hubungan yang genuine dan sehat. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali dan mengekspresikan kepribadian asli mereka karena terlalu fokus pada upaya mendapat persetujuan dari orang lain.

Dari sisi sosial, perilaku pick me dapat merusak solidaritas antar gender dan menciptakan kompetisi yang tidak sehat. Pick me girl, misalnya, dapat memperburuk internalized misogyny dan membuat perempuan lain merasa tidak aman atau tidak diterima dalam kelompok sosial.

Menurut analisis psikologi sosial, perilaku pick me sering kali berakar dari pengalaman masa kecil, tekanan sosial, atau trauma yang berkaitan dengan penerimaan dan validasi. Individu yang menunjukkan perilaku ini mungkin pernah mengalami penolakan atau merasa tidak cukup baik dalam lingkungan sosial mereka.

5. Cara Mengatasi dan Mencegah Perilaku Pick Me

Cara Mengatasi dan Mencegah Perilaku Pick Me (c) Ilustrasi AI

Mengatasi perilaku pick me memerlukan kesadaran diri dan upaya untuk membangun identitas yang autentik. Langkah pertama adalah mengenali pola perilaku ini dalam diri sendiri dan memahami motivasi di baliknya.

  1. Mengembangkan Self-Awareness - Penting untuk melakukan refleksi diri dan mengenali kapan kita berperilaku untuk mendapat validasi dari orang lain daripada mengekspresikan diri yang autentik.
  2. Membangun Kepercayaan Diri yang Sehat - Fokus pada pengembangan kemampuan dan minat pribadi tanpa perlu membandingkan atau merendahkan orang lain.
  3. Belajar Menghargai Keberagaman - Memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan preferensi yang berbeda, dan tidak ada yang salah dengan pilihan hidup yang berbeda.
  4. Membangun Hubungan yang Genuine - Belajar untuk menjalin hubungan berdasarkan kesamaan nilai dan minat yang tulus, bukan untuk mendapat persetujuan atau perhatian.
  5. Mencari Dukungan Profesional - Jika perilaku pick me sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, konsultasi dengan psikolog dapat membantu mengidentifikasi akar masalah dan mengembangkan strategi coping yang sehat.

Edukasi tentang gender equality dan penghapusan stereotip gender juga penting dalam mencegah munculnya perilaku pick me. Dengan memahami bahwa tidak ada cara "benar" atau "salah" untuk menjadi laki-laki atau perempuan, individu dapat lebih bebas mengekspresikan diri tanpa merasa perlu merendahkan orang lain.

6. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

1. Apa perbedaan antara pick me girl dan pick me boy?

Pick me girl adalah perempuan yang berusaha menarik perhatian laki-laki dengan merendahkan perempuan lain dan mengklaim keunikan berlebihan. Pick me boy adalah laki-laki yang melakukan hal serupa untuk menarik perhatian perempuan, sering dengan menyamar sebagai "nice guy" atau feminis palsu.

2. Apakah semua orang yang berbeda dari mayoritas disebut pick me?

Tidak. Pick me bukan tentang menjadi berbeda, tetapi tentang cara seseorang mengekspresikan perbedaan tersebut. Yang membuat seseorang disebut pick me adalah ketika mereka sengaja merendahkan orang lain untuk menonjolkan diri dan mencari validasi.

3. Bagaimana cara membedakan pick me dengan kepribadian yang autentik?

Kepribadian autentik tidak memerlukan validasi konstan dari orang lain dan tidak merendahkan kelompok tertentu. Orang dengan kepribadian autentik dapat mengekspresikan minat mereka tanpa perlu mengkritik orang yang memiliki minat berbeda.

4. Apakah perilaku pick me bisa disembuhkan?

Ya, perilaku pick me dapat diatasi melalui self-awareness, terapi psikologi, dan pengembangan kepercayaan diri yang sehat. Kunci utamanya adalah memahami motivasi di balik perilaku tersebut dan belajar membangun identitas yang tidak bergantung pada validasi orang lain.

5. Mengapa istilah pick me menjadi viral di media sosial?

Istilah ini viral karena banyak orang dapat mengidentifikasi perilaku ini dalam kehidupan sehari-hari. Media sosial seperti TikTok memudahkan penyebaran konten yang membahas fenomena ini, baik dalam bentuk parodi maupun edukasi.

6. Apakah menggunakan istilah pick me untuk menyindir orang lain itu baik?

Menggunakan label pick me untuk menyindir orang lain sebaiknya dihindari karena dapat menyakiti perasaan dan tidak membantu menyelesaikan masalah. Lebih baik fokus pada edukasi dan pemahaman daripada labeling yang bersifat judgmental.

7. Bagaimana cara mendukung seseorang yang menunjukkan perilaku pick me?

Dukung mereka dengan menunjukkan penerimaan tanpa syarat, hindari memberikan validasi berlebihan untuk perilaku pick me, dan dorong mereka untuk mengeksplorasi minat dan kepribadian autentik mereka. Jika diperlukan, sarankan untuk mencari bantuan profesional.

(kpl/fed)

Reporter:

Rizka Uzlifat

Rekomendasi
Trending