Kapanlagi.com - Ketela rambat atau ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai kondisi lahan dan cocok untuk ditanam baik di pekarangan rumah maupun lahan pertanian yang lebih luas.
Cara menanam ketela rambat sebenarnya tidak terlalu rumit dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pemula. Dengan teknik penanaman yang tepat, hasil panen ubi jalar bisa melimpah dan berkualitas baik.
Menurut Dinas Pertanian, tanaman ubi jalar membutuhkan tanah yang cukup lembab terutama pada waktu muda dan memerlukan ketersediaan air yang memadai jika ditanam di musim kemarau. Pemahaman tentang syarat tumbuh ini menjadi kunci keberhasilan budidaya ketela rambat.
Ketela rambat atau yang dikenal dengan nama ilmiah Ipomoea batatas adalah tanaman merambat yang menghasilkan umbi sebagai bagian yang dapat dikonsumsi. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Convolvulaceae dan telah lama menjadi sumber karbohidrat alternatif yang penting bagi masyarakat Indonesia. Ubi jalar memiliki berbagai varietas dengan warna umbi yang beragam, mulai dari putih, kuning, oranye, hingga ungu, masing-masing dengan kandungan nutrisi yang berbeda.
Tanaman ini sangat adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan dan dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketela rambat memiliki sistem perakaran yang kuat dan mampu tumbuh di tanah yang kurang subur sekalipun, meskipun hasil terbaik tetap diperoleh dari tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Daun ketela rambat berbentuk jantung atau berlekuk dengan batang yang menjalar di permukaan tanah, membentuk penutupan lahan yang baik.
Keunggulan utama dari budidaya ketela rambat adalah masa panennya yang relatif singkat, berkisar antara 3-4 bulan tergantung varietasnya. Tanaman ini juga memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit dibandingkan dengan tanaman umbi lainnya. Selain umbinya, daun ketela rambat juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran yang kaya nutrisi, sehingga tidak ada bagian tanaman yang terbuang percuma.
Nilai ekonomis ketela rambat terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatannya. Umbi yang kaya akan beta-karoten, serat, dan antioksidan ini menjadi pilihan pangan sehat yang semakin diminati. Permintaan pasar yang stabil membuat budidaya ketela rambat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, baik untuk konsumsi lokal maupun industri pengolahan pangan.
Memahami syarat tumbuh tanaman ketela rambat adalah langkah awal yang penting sebelum memulai budidaya. Tanaman ini membutuhkan kondisi lingkungan tertentu untuk dapat tumbuh optimal dan menghasilkan umbi berkualitas.
Melansir dari berbagai sumber pertanian, pemilihan lokasi yang tepat sesuai dengan syarat tumbuh akan menentukan 50% keberhasilan budidaya ketela rambat. Oleh karena itu, evaluasi lahan sebelum penanaman sangat penting untuk dilakukan agar investasi waktu dan biaya tidak sia-sia.
Persiapan lahan yang baik merupakan fondasi penting dalam cara menanam ketela rambat yang berhasil. Tahap ini tidak boleh diabaikan karena akan mempengaruhi pertumbuhan akar dan pembentukan umbi nantinya.
Persiapan lahan yang matang akan memberikan lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman ketela rambat. Investasi waktu dan tenaga pada tahap ini akan terbayar dengan hasil panen yang melimpah dan berkualitas tinggi.
Kualitas bibit sangat menentukan keberhasilan budidaya ketela rambat. Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan tahan terhadap gangguan hama penyakit.
Pemilihan bibit yang tepat merupakan investasi awal yang akan menentukan produktivitas tanaman. Bibit berkualitas tinggi akan menghasilkan tanaman yang seragam, pertumbuhan yang cepat, dan umbi yang besar serta berkualitas baik.
Teknik penanaman yang tepat akan memastikan bibit tumbuh dengan baik dan menghasilkan umbi yang optimal. Cara menanam ketela rambat yang benar meliputi beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan.
Teknik penanaman yang benar akan menghasilkan persentase tumbuh yang tinggi dan pertumbuhan tanaman yang seragam. Hal ini akan memudahkan dalam perawatan dan pemanenan nantinya, serta menghasilkan produktivitas yang maksimal.
Perawatan yang intensif selama masa pertumbuhan akan menentukan kualitas dan kuantitas hasil panen ketela rambat. Pemeliharaan yang baik mencakup berbagai aspek mulai dari penyiraman hingga pengendalian hama penyakit.
Penyiraman merupakan faktor penting terutama pada fase awal pertumbuhan tanaman. Pada 2-3 minggu pertama setelah tanam, tanaman membutuhkan kelembaban tanah yang cukup untuk pembentukan akar. Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari jika tidak ada hujan, terutama pada pagi atau sore hari. Setelah tanaman berumur 1 bulan, frekuensi penyiraman dapat dikurangi karena sistem perakaran sudah terbentuk dengan baik. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan umbi, terutama menjelang masa panen.
Pemupukan susulan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan pembentukan umbi. Pemupukan pertama dilakukan pada umur 2-3 minggu setelah tanam dengan pupuk NPK dosis rendah untuk merangsang pertumbuhan akar dan tunas. Pemupukan kedua diberikan pada umur 6-8 minggu dengan dosis yang lebih tinggi untuk mendukung pembentukan umbi. Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara ditugal atau dibenamkan di samping tanaman dengan jarak 10-15 cm dari batang, kemudian ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan melalui daun juga dapat dilakukan sebagai tambahan untuk mempercepat pertumbuhan.
Penyiangan gulma harus dilakukan secara rutin untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan nutrisi, air, dan cahaya matahari. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 3-4 minggu setelah tanam, kemudian diulang setiap 3-4 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Lakukan penyiangan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan umbi yang sedang terbentuk. Penggunaan mulsa dapat mengurangi pertumbuhan gulma dan frekuensi penyiangan. Gulma yang dicabut dapat dijadikan kompos atau dibenamkan ke dalam tanah sebagai bahan organik.
Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara preventif dan kuratif. Hama yang sering menyerang ketela rambat antara lain boleng (Cylas formicarius), ulat daun, dan tikus. Penyakit yang umum adalah busuk batang, bercak daun, dan penyakit virus. Lakukan monitoring rutin untuk mendeteksi serangan sejak dini. Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan mengambil hama secara manual, biologis dengan memanfaatkan musuh alami, atau kimiawi dengan pestisida jika serangan sudah parah. Rotasi tanaman dan sanitasi lahan juga penting untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit.
Ketela rambat umumnya dapat dipanen pada umur 3-4 bulan setelah tanam, tergantung pada varietas yang ditanam. Varietas genjah dapat dipanen lebih cepat sekitar 90-100 hari, sedangkan varietas dalam membutuhkan waktu 120-150 hari. Tanda tanaman siap panen adalah daun mulai menguning dan pertumbuhan vegetatif melambat.
Ya, ketela rambat dapat ditanam di pot atau polybag dengan ukuran minimal 30-40 cm. Gunakan media tanam berupa campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik dan letakkan di tempat yang mendapat sinar matahari penuh. Perawatan di pot memerlukan perhatian lebih pada penyiraman dan pemupukan.
Untuk menghasilkan umbi yang besar dan banyak, pastikan tanah gembur dan kaya bahan organik, berikan pupuk kalium yang cukup untuk pembentukan umbi, lakukan penyiraman teratur terutama saat fase pembentukan umbi, dan hindari pemupukan nitrogen berlebihan yang akan membuat tanaman lebih banyak menghasilkan daun daripada umbi. Jarak tanam yang tepat juga mempengaruhi ukuran umbi.
Pemangkasan daun ketela rambat tidak wajib dilakukan, namun dapat dilakukan untuk mengarahkan energi tanaman ke pembentukan umbi. Jika pertumbuhan daun terlalu lebat, dapat dilakukan pemangkasan ringan pada bagian ujung batang. Namun, pemangkasan berlebihan justru dapat mengurangi hasil fotosintesis dan menghambat pembentukan umbi.
Umbi ketela rambat yang kecil dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jarak tanam yang terlalu rapat, kekurangan unsur kalium, tanah yang terlalu padat atau becek, serangan hama boleng yang merusak umbi, atau pemanenan yang terlalu dini. Pastikan semua faktor pertumbuhan optimal untuk mendapatkan umbi berukuran besar.
Sebaiknya hindari penanaman ketela rambat di lahan yang sama secara terus menerus karena dapat meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit serta menurunkan kesuburan tanah. Lakukan rotasi tanaman dengan jenis tanaman lain seperti kacang-kacangan atau jagung minimal 1-2 musim tanam. Jika terpaksa menanam di lahan yang sama, lakukan pengolahan tanah yang intensif dan tambahkan bahan organik yang cukup.
Setelah dipanen, bersihkan umbi dari tanah yang menempel dan biarkan mengering di tempat teduh selama 1-2 hari untuk proses curing. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik dengan suhu sekitar 13-15 derajat Celsius. Hindari penyimpanan di kulkas karena dapat mengubah tekstur dan rasa. Umbi yang disimpan dengan baik dapat bertahan 2-3 bulan.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?