Cara Menanam Cengkeh di Tanah Terbuka, dari Biji, dari Batang, dari Akar

Cara Menanam Cengkeh di Tanah Terbuka, dari Biji, dari Batang, dari Akar
Cara menanam cengkeh dari biji (credit:Image by AI)

Kapanlagi.com - Cengkeh merupakan tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Cara menanam cengkeh di tanah terbuka memerlukan persiapan yang matang mulai dari pemilihan bibit hingga perawatan rutin agar tanaman dapat tumbuh optimal.

Budidaya cengkeh dapat dilakukan melalui beberapa metode seperti dari biji, dari batang melalui stek, maupun dari akar. Setiap metode memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri yang perlu dipahami oleh petani atau pembudidaya.

Pemahaman yang baik tentang cara menanam cengkeh dari biji, batang, dan akar akan membantu meningkatkan tingkat keberhasilan budidaya. Artikel ini akan membahas secara lengkap berbagai teknik penanaman cengkeh yang dapat diterapkan dengan mudah.

1. Pengertian dan Metode Penanaman Cengkeh

Pengertian dan Metode Penanaman Cengkeh (c) Ilustrasi AI

Penanaman cengkeh adalah proses budidaya tanaman Syzygium aromaticum yang bertujuan untuk menghasilkan bunga cengkeh sebagai komoditas rempah. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui beberapa metode yang disesuaikan dengan kondisi lahan dan ketersediaan bahan tanam.

Metode penanaman cengkeh yang paling umum dilakukan adalah melalui biji atau benih karena lebih mudah dan tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Biji cengkeh yang digunakan harus berasal dari buah yang sudah matang sempurna dengan warna merah kehitaman untuk memastikan viabilitas benih yang baik.

Selain dari biji, cengkeh juga dapat ditanam dari batang melalui teknik stek atau cangkok, meskipun metode ini memerlukan keahlian khusus. Perbanyakan vegetatif ini memiliki keunggulan yaitu sifat tanaman akan sama persis dengan induknya sehingga kualitas dapat terjaga.

Penanaman dari akar atau tunas akar juga dimungkinkan meskipun jarang dilakukan karena tingkat keberhasilannya lebih rendah. Metode ini biasanya dilakukan ketika terdapat tunas yang muncul dari sistem perakaran tanaman induk yang sudah tua.

2. Cara Menanam Cengkeh dari Biji

Cara Menanam Cengkeh dari Biji (c) Ilustrasi AI

Penanaman cengkeh dari biji merupakan metode yang paling populer dan banyak dipraktikkan oleh petani. Proses ini dimulai dari pemilihan biji berkualitas hingga penyemaian dan pemindahan ke lahan tanam.

  1. Pemilihan dan Persiapan Biji - Pilih buah cengkeh yang sudah matang sempurna dengan warna merah kehitaman. Ambil biji dari dalam buah dan bersihkan dari daging buah yang menempel. Biji yang baik memiliki ukuran besar dan tidak keriput, karena biji berukuran besar cenderung menghasilkan bibit yang lebih vigor.
  2. Perkecambahan Biji - Rendam biji dalam air bersih selama 12-24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan. Setelah direndam, biji dapat langsung disemai atau dikecambahkan terlebih dahulu selama 5 hari agar akar dan batang tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman.
  3. Penyiapan Media Semai - Campurkan tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji dengan perbandingan 2:1:1 untuk mendapatkan media yang gembur dan kaya nutrisi. Masukkan campuran media ke dalam polybag atau pot dengan diameter minimal 20 cm dan buat lubang tanam di tengah sedalam 2-3 cm.
  4. Penyemaian Biji - Masukkan biji cengkeh ke dalam lubang tanam dengan posisi calon akar menghadap ke bawah. Tutup dengan tanah tipis dan siram secukupnya hingga media lembab. Letakkan polybag di tempat teduh dengan intensitas cahaya sekitar 50-60% untuk mencegah penguapan berlebihan.
  5. Perawatan Bibit - Siram bibit secara rutin setiap pagi dan sore hari untuk menjaga kelembaban media. Biji akan berkecambah dalam waktu 30-45 hari setelah semai. Lakukan penyiangan gulma secara berkala dan berikan pupuk organik cair setiap 2 minggu sekali setelah bibit berumur 2 bulan.
  6. Pemindahan ke Lahan - Bibit siap dipindahkan ke lahan tanam setelah berumur 8-12 bulan dengan tinggi minimal 50 cm dan memiliki 4-6 pasang daun. Pilih bibit dengan batang lurus dan sistem perakaran yang baik untuk memastikan pertumbuhan optimal di lapangan.

3. Cara Menanam Cengkeh di Tanah Terbuka

Cara Menanam Cengkeh di Tanah Terbuka (c) Ilustrasi AI

Penanaman cengkeh di tanah terbuka memerlukan persiapan lahan yang matang untuk memastikan tanaman dapat tumbuh dengan baik. Lokasi penanaman harus memiliki ketinggian 300-900 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.

  1. Pemilihan Lokasi - Pilih lahan dengan kemiringan tidak lebih dari 30 derajat dan memiliki drainase yang baik. Tanah yang ideal untuk cengkeh adalah tanah lempung berpasir dengan pH 5,5-6,5 dan kandungan bahan organik yang tinggi. Pastikan lokasi mendapat sinar matahari cukup namun tidak terlalu terik.
  2. Pengolahan Lahan - Bersihkan lahan dari gulma, semak, dan sisa tanaman lain. Lakukan penggemburan tanah sedalam 30-40 cm untuk memperbaiki aerasi dan drainase. Biarkan lahan terbuka selama 2-3 minggu agar sinar matahari dapat membunuh patogen dan hama yang ada di dalam tanah.
  3. Pembuatan Lubang Tanam - Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm dengan jarak tanam 4-5 meter antar lubang. Jarak yang cukup lebar diperlukan agar tajuk tanaman tidak saling bersinggungan saat dewasa. Pisahkan tanah galian atas dan bawah, kemudian biarkan lubang terbuka selama 1-2 minggu.
  4. Pemupukan Dasar - Campurkan tanah galian atas dengan 20-30 kg pupuk kandang matang dan 200 gram NPK per lubang. Masukkan campuran ini ke dalam lubang hingga setengah penuh dan biarkan selama 1 minggu sebelum penanaman agar pupuk tercampur sempurna dengan tanah.
  5. Penanaman Bibit - Robek polybag dengan hati-hati agar akar tidak rusak dan keluarkan bibit beserta media tanamnya. Letakkan bibit di tengah lubang dengan posisi tegak lurus, pastikan leher akar sejajar dengan permukaan tanah. Timbun dengan tanah sambil dipadatkan secara perlahan untuk menghilangkan rongga udara.
  6. Pemasangan Ajir - Pasang ajir atau tiang penyangga di samping bibit untuk menjaga agar batang tetap lurus dan tidak roboh tertiup angin. Ikat batang pada ajir dengan tali rafia secara longgar agar tidak melukai batang saat tanaman tumbuh.
  7. Penyiraman Awal - Siram tanaman yang baru ditanam dengan air secukupnya hingga tanah di sekitar perakaran basah merata. Lakukan penyiraman rutin setiap hari pada pagi atau sore hari selama 2-3 minggu pertama hingga tanaman beradaptasi dengan lingkungan baru.

4. Cara Menanam Cengkeh dari Batang

Cara Menanam Cengkeh dari Batang (c) Ilustrasi AI

Perbanyakan cengkeh dari batang dapat dilakukan melalui teknik stek atau cangkok, meskipun metode ini kurang populer dibandingkan dari biji. Keuntungan metode ini adalah tanaman akan memiliki sifat yang identik dengan induknya.

  1. Pemilihan Batang Induk - Pilih tanaman induk yang sehat, produktif, dan berumur minimal 5 tahun. Batang yang akan dijadikan stek harus berasal dari cabang yang tidak terlalu tua namun sudah berkayu dengan diameter 1-2 cm. Pastikan batang bebas dari serangan hama dan penyakit.
  2. Pemotongan Stek - Potong batang sepanjang 20-30 cm dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan steril. Lakukan pemotongan pada pagi hari saat kandungan air dalam batang masih tinggi. Buat potongan miring pada bagian bawah untuk memperluas area penyerapan air dan hormon.
  3. Persiapan Stek - Buang semua daun pada bagian bawah stek, sisakan hanya 2-3 helai daun di bagian atas yang dipotong setengahnya untuk mengurangi penguapan. Rendam bagian bawah stek dalam larutan hormon perangsang akar (rootone) selama 15-30 menit untuk meningkatkan keberhasilan perakaran.
  4. Media Tanam Stek - Siapkan media tanam berupa campuran pasir, sekam bakar, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Media harus steril dan memiliki drainase baik untuk mencegah pembusukan. Masukkan media ke dalam polybag atau baki semai yang telah diberi lubang drainase.
  5. Penanaman Stek - Tancapkan stek sedalam 10-15 cm ke dalam media dengan posisi tegak. Padatkan media di sekitar stek agar berdiri kokoh. Siram dengan air secukupnya dan letakkan di tempat teduh dengan kelembaban tinggi sekitar 80-90%.
  6. Perawatan Stek - Jaga kelembaban media dan udara dengan menyiram secara rutin menggunakan sprayer. Tutup stek dengan plastik transparan untuk menjaga kelembaban dan suhu. Akar akan mulai tumbuh setelah 2-3 bulan, ditandai dengan munculnya tunas baru.
  7. Aklimatisasi - Setelah akar tumbuh dengan baik, lakukan aklimatisasi secara bertahap dengan membuka penutup plastik sedikit demi sedikit. Pindahkan ke tempat dengan intensitas cahaya lebih tinggi secara perlahan. Bibit siap dipindah ke lahan setelah berumur 6-8 bulan.

5. Cara Menanam Cengkeh dari Akar

Cara Menanam Cengkeh dari Akar (c) Ilustrasi AI

Penanaman cengkeh dari akar atau tunas akar merupakan metode yang jarang dilakukan namun tetap memungkinkan. Metode ini biasanya memanfaatkan tunas yang muncul dari sistem perakaran tanaman induk yang sudah dewasa.

Tunas akar cengkeh biasanya muncul pada tanaman yang sudah berumur tua atau mengalami stress tertentu. Tunas ini dapat dipisahkan dan ditanam sebagai bibit baru, meskipun tingkat keberhasilannya tidak setinggi metode dari biji atau stek batang.

  1. Identifikasi Tunas Akar - Cari tunas yang muncul di sekitar pangkal batang atau dari akar lateral tanaman induk. Pilih tunas yang sudah memiliki tinggi minimal 20-30 cm dan memiliki beberapa helai daun. Pastikan tunas tersebut tumbuh dari akar yang sehat dan tidak terserang penyakit.
  2. Persiapan Pemisahan - Siram tanaman induk secara melimpah 1-2 hari sebelum pemisahan agar tanah menjadi lembab dan mudah digali. Siapkan alat seperti cangkul, pisau tajam yang steril, dan polybag berisi media tanam. Lakukan pemisahan pada pagi hari saat suhu udara masih sejuk.
  3. Pemisahan Tunas - Gali tanah di sekitar tunas dengan hati-hati hingga terlihat akar yang menghubungkan tunas dengan tanaman induk. Potong akar penghubung dengan pisau tajam pada jarak 15-20 cm dari tunas. Angkat tunas beserta sistem perakarannya dengan hati-hati agar akar tidak banyak yang putus.
  4. Perlakuan Akar - Bersihkan akar dari tanah yang menempel dengan air mengalir secara perlahan. Potong akar yang rusak atau membusuk dengan gunting steril. Rendam akar dalam larutan fungisida selama 10-15 menit untuk mencegah infeksi jamur, kemudian tiriskan.
  5. Penanaman Tunas - Tanam tunas ke dalam polybag berisi media campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan akar tertanam dengan baik dan leher akar tidak terlalu dalam. Padatkan media di sekitar akar dan siram hingga air keluar dari lubang drainase.
  6. Perawatan Intensif - Letakkan bibit di tempat teduh dengan intensitas cahaya 50% selama 2-3 minggu pertama. Jaga kelembaban media dengan menyiram setiap hari namun hindari genangan air. Berikan pupuk daun dengan konsentrasi rendah setelah 2 minggu untuk membantu pemulihan.
  7. Pemindahan ke Lahan - Bibit dari tunas akar memerlukan waktu adaptasi lebih lama, sekitar 4-6 bulan sebelum siap dipindah ke lahan. Lakukan aklimatisasi bertahap dengan memindahkan ke tempat yang lebih terang secara perlahan. Pastikan bibit sudah menunjukkan pertumbuhan baru sebelum dipindahkan.

6. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Cengkeh

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Cengkeh (c) Ilustrasi AI

Perawatan tanaman cengkeh setelah ditanam di lahan sangat menentukan produktivitas dan kualitas hasil panen. Pemeliharaan yang baik akan membuat tanaman tumbuh optimal dan mulai berbuah pada umur 5-7 tahun.

Penyiraman rutin sangat penting terutama pada musim kemarau untuk menjaga kelembaban tanah. Tanaman cengkeh memerlukan air yang cukup namun tidak tahan terhadap genangan, sehingga sistem drainase harus dijaga dengan baik agar akar tidak membusuk.

Pemupukan dilakukan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pada tahun pertama, berikan pupuk kandang 10-15 kg per pohon setiap 6 bulan sekali. Setelah tanaman berumur 3 tahun, tambahkan pupuk NPK dengan dosis 500 gram per pohon yang diberikan 2 kali setahun pada awal dan akhir musim hujan.

Penyiangan gulma harus dilakukan secara rutin untuk mengurangi kompetisi nutrisi dan air. Bersihkan area di sekitar batang dengan radius minimal 1 meter dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya. Gulma yang dibersihkan dapat dijadikan mulsa untuk menjaga kelembaban tanah.

Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tajuk yang baik dan meningkatkan sirkulasi udara. Buang cabang yang mati, terserang hama, atau tumbuh ke arah dalam. Pemangkasan sebaiknya dilakukan setelah panen atau pada awal musim hujan agar luka pangkas cepat sembuh.

Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara preventif maupun kuratif. Hama utama cengkeh adalah penggerek batang dan buah, sementara penyakit yang sering menyerang adalah busuk akar dan bercak daun. Lakukan monitoring rutin dan aplikasikan pestisida organik atau kimia sesuai kebutuhan dengan dosis yang tepat.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menanam cengkeh dari biji hingga panen?

Tanaman cengkeh yang ditanam dari biji memerlukan waktu sekitar 5-7 tahun untuk mulai berbuah dan dapat dipanen. Namun, produktivitas optimal baru tercapai setelah tanaman berumur 10-15 tahun. Faktor seperti perawatan, kondisi tanah, dan iklim sangat mempengaruhi kecepatan tanaman mulai berproduksi.

2. Apakah cengkeh bisa ditanam di dataran rendah?

Cengkeh sebenarnya lebih cocok ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian 300-900 meter di atas permukaan laut. Namun, beberapa varietas dapat beradaptasi di dataran rendah hingga 200 meter dengan catatan mendapat naungan yang cukup dan kelembaban udara tinggi. Produktivitas di dataran rendah biasanya lebih rendah dibandingkan di dataran tinggi.

3. Bagaimana cara memilih biji cengkeh yang baik untuk ditanam?

Biji cengkeh yang baik untuk ditanam harus berasal dari buah yang sudah matang sempurna berwarna merah kehitaman. Pilih biji berukuran besar, tidak keriput, dan tidak terserang hama atau penyakit. Biji harus segera ditanam maksimal 7 hari setelah dipanen karena daya kecambahnya cepat menurun jika disimpan terlalu lama.

4. Apakah tanaman cengkeh memerlukan tanaman pelindung?

Ya, tanaman cengkeh terutama yang masih muda memerlukan naungan atau tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas sinar matahari langsung. Tanaman pelindung yang biasa digunakan adalah lamtoro, dadap, atau tanaman legum lainnya. Naungan diperlukan hingga tanaman berumur 3-4 tahun, setelah itu dapat dikurangi secara bertahap.

5. Berapa jarak tanam ideal untuk cengkeh di tanah terbuka?

Jarak tanam ideal untuk cengkeh di tanah terbuka adalah 4-5 meter antar pohon dengan pola tanam persegi atau segitiga sama sisi. Jarak yang cukup lebar ini diperlukan agar tajuk tanaman tidak saling bersinggungan saat dewasa dan memudahkan perawatan serta pemanenan. Pada lahan miring, jarak dapat disesuaikan mengikuti kontur tanah.

6. Apakah cengkeh dari stek batang lebih cepat berbuah dibanding dari biji?

Secara teori, cengkeh dari stek batang dapat berbuah lebih cepat sekitar 1-2 tahun dibanding dari biji karena sudah membawa sifat dewasa dari induknya. Namun, tingkat keberhasilan stek cengkeh cukup rendah dan pertumbuhannya sering tidak sebaik tanaman dari biji. Oleh karena itu, metode dari biji tetap lebih direkomendasikan untuk budidaya komersial.

7. Apa yang harus dilakukan jika akar cengkeh tumbuh bengkok saat penyemaian?

Jika akar cengkeh tumbuh bengkok saat penyemaian, dapat dilakukan pemotongan pada bagian akar tunggang yang bengkok tersebut. Pemotongan dilakukan dengan pisau tajam steril pada bagian yang bengkok, kemudian bibit ditanam kembali dengan posisi yang benar. Meskipun demikian, pencegahan lebih baik dengan mengecambahkan biji terlebih dahulu selama 5 hari agar akar tumbuh lurus sejak awal.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Rekomendasi
Trending