7 Potret Bryan McKenzie Bintang Sinetron 'NAIK RANJANG' Hadiri SCTV Awards 2024, Tampil Kompak Sepanggung bareng Istri Sendiri

SCTV Awards 2024 sukses digelar pada 20 November 2024 lalu. Sederet artis terpantau hadir salah satunya Bryan McKenzie. Ia tak datang sendiri, ada sang istri yang mendampingi. Mereka bahkan sempat tampil sepanggung. Intip selengkapnya yuk!

Foto 1 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Bryan Jordan McKenzie, lahir pada 8 Oktober 1990 di Jakarta, Indonesia, adalah seorang pemeran dan model yang telah mengukir namanya di industri hiburan Indonesia. 

Foto 2 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Dengan latar belakang keturunan Jerman-Indonesia, Bryan memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 2012. Ia dikenal luas setelah membintangi berbagai sinetron dan film.

Foto 3 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Perjalanan karier Bryan dimulai dengan perannya dalam film LOVE IS BRONDONG pada tahun 2012, di mana ia berperan sebagai Alfin. Film ini menjadi titik awal yang membawanya ke dunia akting yang lebih luas. 

Foto 4 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Sejak saat itu, Bryan terus aktif membintangi berbagai judul film dan sinetron, termasuk HANTU JERUK PURUT REBORN dan KUTUK yang semakin memperkuat posisinya sebagai aktor muda berbakat di Indonesia.

Foto 5 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Selain film, Bryan juga terlibat dalam banyak proyek sinetron. Ia tampil dalam sinetron populer seperti CINTA SETELAH CINTA (2022), di mana ia berperan sebagai Arya. Perannya dalam sinetron ini mendapatkan perhatian besar dari penonton dan menambah daftar prestasinya di dunia akting.

Foto 6 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Dengan terus berkarya dan berinovasi dalam setiap perannya, Bryan McKenzie menunjukkan bahwa ia adalah salah satu aktor muda yang patut diperhitungkan di industri hiburan tanah air.

Foto 7 dari 7
instagram.com/snap.nuel/bryanmckenziee

Ikuti terus update terbaru tentang Bryan McKenzie dan artis-artis lainnya hanya di KapanLagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Read More

Load More