Petty mengakui bahwa selama 65 tahun hidupnya, ia telah belajar banyak dari sang ibu. Pelajaran itu kini menjadi warisan berharga yang ingin ia teruskan kepada orang lain.

"Karena memang saat ini Allah sudah menutup bukunya Titiek Puspa ya saya alhamdulilah 65 tahun saya mendapat pelajaran banyak yang penting akan saya pelajari kembali akan saya cerna maknanya, dan tentunya kewajiban saya adalah membagi orang-orang yang memerlukan," katanya.

Ia juga mengenang betapa sang ibu sangat menjunjung tinggi makna hidup yang bermanfaat. Bahkan sejak tiga tahun lalu, Titiek Puspa telah mengungkapkan bahwa dirinya merasa tak lagi berguna jika tidak bisa memberi manfaat.

"Karena ibu saya orang yang paling jadi dari tiga tahun yang lalu dia udah ngomong kalau aku sudah tidak berguna aku minta sama Allah 'Gusti Allah Kulo Mundot' Gusti Allah Tuhan tolong diambil saya aja karena saya sudah tidak manfaat," tutur Petty.

Menurut Petty, nilai hidup yang diajarkan ibunya tak hanya sekadar nasihat, melainkan prinsip hidup yang dijalani dengan sepenuh hati.

Sebagai anak, Petty merasa punya tanggung jawab untuk menjaga warisan nilai-nilai kemanusiaan dan perjuangan yang ditinggalkan ibunya.

Ia berharap masyarakat juga bisa mengenang Titiek Puspa sebagai sosok pejuang, bukan hanya di bidang seni, tapi juga dalam hidup yang penuh pengabdian.

Titiek Puspa pun dikenang bukan hanya sebagai legenda musik, tetapi juga sebagai teladan dalam ketulusan dan pengorbanan.