Saat ditemui, Franda mengungkapkan pemecahan rekor ini membuatnya terkesima lantaran dirinya baru tahu bahwa dari sebuah popok yang dikenakan untuk bayi harus benar-benar bersih dan sehat. Sementara itu, bagi Samuel Zygwyn sendiri acara ini diharapkan akan memunculkan kesadaran dari masyarakat.

"Dari sebuah popok bayi efeknya ternyata bisa kemana mana termasuk dari tumbuh kembang balita yang ngga optimal. Makanya saya seneng bangey kalo produk ini punya untuk edukasi buat ibu ibu orang tua," ungkap Franda.

"Kita jangan sampai menyepelekan itu karena itu berdampak sangat besar sekali dalam tubuh seorang anak. Kita harus memperhatikan itu dari kualitas produk dan lainnya yang bermanfaat," lanjut Samuel Zygwyn.

Samuel juga menambahkan bahwa momen ini mendukung rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyarankan penggantian popok setiap empat jam sekali untuk mencegah ruam pada kulit bayi. Ruam popok sendiri merupakan permasalahan umum yang dialami bayi di Indonesia.

Melihat kekhawatiran orang tua akan ruam popok pada bayi, Baby Happy Diapers memperkuat komitmennya dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak Indonesia. 

Selain itu, perwakilan tim MURI yang hadir turut memberikan apresiasi kepada Baby Happy Diapers atas kampanye Gerakan Anti Ruam.

"Pada pencapaian rekor MURI ini, Baby Happy Diapers terbukti berhasil melibatkan 1.000 orang tua dan bayi dalam penggantian popok serentak," ujar Andre Purwandono, selaku perwakilan MURI.

"Semoga kampanye Gerakan Anti Ruam ini dapat memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak yang optimal," tukasnya.