Hamrin Saragih selaku kuasa hukum Inara menjelaskan maksud kedatangan mereka ke markas kepolisian tersebut. Ia menegaskan bahwa tim hukumnya telah resmi terbentuk untuk menangani perkara yang sedang dihadapi oleh kliennya.

"Pertama saya perkenalkan kami dari tim lawyer, ya. Ini sudah terbentuk. Ada saya, Hamrin Saragih. Kemudian ada Pak Andi Taslim, ada Putra Kurniadi," ucapnya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (01/12/2025).

Laporan yang dilayangkan oleh wanita berusia 31 tahun ini menyasar seseorang dengan inisial IF. Sosok IF ini santer dikaitkan dengan nama Insanul Fahmi, pria yang belakangan ini disebut-sebut sebagai suami siri Inara Rusli.

"Kemudian yang kedua, yang ingin kami sampaikan adalah, hari ini kami melakukan pelaporan, ya. Atas dugaan penipuan yang dialami oleh klien kami. Di mana ini kami menduga inisial IF, ya," jelas Hamrin.

Tim kuasa hukum Inara mengungkapkan bahwa terdapat unsur tipu daya dalam kasus ini. Pihaknya juga telah menyerahkan sejumlah barang bukti kepada penyidik untuk memperkuat laporan dugaan penipuan tersebut.

"Karena di situ ada tipu muslihat yang kami temukan, dan kami tadi sudah melampirkan bukti-bukti yang ada," tutur Hamrin menambahkan.

Laporan ini disinyalir merupakan buntut dari pengakuan Inara sebelumnya dalam sebuah konferensi pers. Kala itu, Inara mengaku merasa tertipu karena Insanul Fahmi mengklaim statusnya sudah bercerai alias duda, yang menjadi alasan kuat Inara bersedia dinikahi secara siri. Nyatanya, status pernikahan IF diduga tidak seperti yang dijanjikan.

Pihak Inara berharap langkah hukum ini bisa menjadi jalan keluar atas polemik rumah tangga siri yang terjadi. Mereka menginginkan adanya penyelesaian yang jelas agar tidak menimbulkan keributan yang berkepanjangan di kemudian hari.

"Semoga ini bisa ada titik terang, dan tidak ada lagi persoalan-persoalan yang membawa kegaduhan. Terima kasih, mohon maaf ya. Cukup sampai di situ," pungkas Hamrin seraya Inara Rusli langsung masuk ke mobil tanpa memberikan komentar.