Karina Ranau Sentil Kerabat Kebelet Viral Atas Meninggalnya Epy Kusnandar
© KapanLagi.com/Budy Santoso
Di tengah suasana duka, keluarga Epy Kusnandar harus menghadapi ketidaknyamanan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Putra sulung Epy Kusnandar, Damar Rizal Marzuki, sempat meluapkan kekesalannya di media sosial terkait privasi ibu kandungnya yang terganggu.
Media dan pembuat konten diketahui mendatangi kediaman mantan istri Epy di Garut tanpa izin keluarga inti. Hal ini membuat ibu kandung Damar, yang awam dengan dunia hiburan, merasa panik dan ketakutan karena dikejar-kejar pertanyaan seputar kematian sang aktor.
"Gimana ya awalnya ya? Jadi sebetulnya itu kan mungkin karena tiba-tiba gitu ada media yang datang ke Garut, terus napak tilas, mungkin tanpa sepengetahuan kita. Tanpa sepengetahuan Bunda, sepengetahuan anak-anaknya," ucap Damar saat usai acara tahlilan 7 hari Epy Kusnandar di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).
Baca berita lain tentang Epy Kusnandar di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Damar menjelaskan bahwa ibunya tidak mengerti bagaimana harus menghadapi sorotan kamera. Situasi ini diperparah dengan adanya narasi negatif atau clickbait yang menyudutkan, seolah-olah keluarga mereka menyembunyikan sesuatu.
"Nah sedangkan Mama saya itu kan orang yang enggak ngerti apa-apa kalau didatengin sama media. Atau ada orang lain lah datang ke rumah, kan ada nanya pasti dijawab gitu. Seadanya jawab, se-ininya," lanjut Damar dengan nada kecewa.
Karina Ranau, selaku istri mendiang Epy, turut merasakan kekecewaan yang mendalam. Ia menyayangkan adanya pihak kerabat jauh yang justru memanfaatkan momen duka ini untuk tampil di media atau membuat konten "napak tilas" di saat makam almarhum masih basah.
"Saya sempat kaget sih. Ketika kemarin lihat postingan anak, si Damar. 'Kok jadi ke sini?' gitu. Sebenarnya tidak sepenuhnya menyalahkan media. Karena memang ini kita kena musibah, kita berduka, sosok Kang Epy, sosok suami meninggal dan ini ramai," tutur Karina.
Karina mengkritik keras tindakan orang-orang yang mengaku dekat dan membawa media ke Garut tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan istri dan anak-anak kandung almarhum. Menurutnya, hal tersebut sangat tidak etis dilakukan di masa berkabung.
"Terus napak tilas. Napak tilas itu artinya ya entar dulu dong. Makamnya masih basah, belum kering. Baru hari kedua. Adalah saya... enggak, saya lupa tuh medianya apa gitu. Entar dulu dong, entar dulu gitu," tegasnya.
Ia berharap para kerabat atau pihak lain bisa menahan diri dan menghormati perasaan keluarga inti. Karina meminta agar tidak ada lagi yang melibatkan ibu dari anak-anak sambungnya yang tidak tahu apa-apa ke dalam hiruk-pikuk pemberitaan.
"Seharusnya saudara dari Almarhum sebelum berangkat ke sana, duduk bareng... 'Karin yang sabar ya. A Epy sudah pergi. Kamu yang ikhlas.' Dinasehatin dong kita. Jangan Anda sibuk begitu ada media, seperti 'Wah ini kesempatan saya nih tampil'," pungkas Karina.