Selain kesibukan pekerjaan, situasi bencana menjadi alasan kuat baginya untuk lebih menahan diri dan memprioritaskan empati sosial. Rio menegaskan bahwa keterlibatannya dalam aksi sosial bukanlah sesuatu yang perlu diumbar ke ruang publik.

"Eh iya, saya terlibat, tapi kan saya bukan tipe orang yang harus share-share atau apa," kata Rio saat ditemui di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (22/12).

Menurutnya, membantu adalah pilihan personal. Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengekspresikan kepedulian, dan ia memilih melakukannya tanpa sorotan.

Rio juga mengungkap bahwa ia memiliki relasi dekat dengan warga terdampak bencana, salah satunya di wilayah Aceh, yang selama ini rutin berkomunikasi dengannya.

"Eh ada, ada, ada salah satunya di Aceh, di Aceh pernah di daerah Gayo," ucapnya.

Meski tidak memiliki hubungan darah secara langsung, Rio mengaku menganggap mereka seperti keluarga sendiri dan terus mengikuti perkembangan kondisi di lapangan.

Ia juga sempat terpikir untuk turun langsung ke lokasi bencana. Namun, tanggung jawab pekerjaan yang sedang dijalani membuatnya belum dapat merealisasikan hal tersebut.

"Karena ya saya juga ada prioritas di sini dan tanggung jawab saya yang harus saya jalanin," ujarnya.

Bagi Rio, membantu tidak selalu harus hadir secara fisik. Dukungan moral dan materi tetap dapat diberikan sesuai kemampuan dan kondisi masing-masing.