SUPERMAN: LEGACY belum sempat tayang, tapi sudah menuai gelombang boikot dari fans Zack Snyder. Mereka merasa dikhianati setelah Warner Bros dan DC Studios memutuskan mengakhiri SnyderVerse. Film ini dianggap sebagai awal dari era baru DC yang tidak mereka dukung.

Para fans menganggap SUPERMAN: LEGACY sebagai bentuk nyata penghapusan semesta DC yang lebih gelap dan visioner. Di mata mereka, film ini bukan hanya karya fiksi, tapi simbol perubahan arah yang menyakitkan. Maka, boikot dianggap sebagai bentuk protes.

Penggemar yang setia pada SnyderVerse menilai visinya adalah satu-satunya arah yang layak untuk DC. Mereka merasa suara mereka diabaikan oleh studio besar yang hanya mengejar profit.

Aksi boikot tak dilakukan diam-diam. Dalam sejumlah forum online, para pendukung Snyder secara terbuka menyerukan boikot massal. Mereka memilih tanggal 11 Juli, tepat saat perilisan SUPERMAN: LEGACY, sebagai momen awal.

Salah satu strategi yang diandalkan adalah penyebaran spoiler di media sosial. Tujuannya jelas: mengganggu pengalaman penonton umum dan menurunkan antusiasme masyarakat luas. Ini menjadi langkah taktis yang digunakan untuk menekan performa film.

Selain spoiler, mereka juga merusak reputasi film lewat ulasan buruk di situs seperti IMDb dan Rotten Tomatoes. Dengan menurunkan rating, mereka berharap calon penonton akan kehilangan minat. 

Meski niat awalnya ingin menjatuhkan film, aksi boikot ini bisa saja menimbulkan efek sebaliknya. Rasa penasaran publik bisa meningkat karena kontroversi yang terjadi. SUPERMAN: LEGACY justru berpotensi sukses karena ramai diperbincangkan sejak sebelum rilis.

Temukan berbagai ulasan mengenai film menarik lainnya di kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?