Cara Menanam Lada: Panduan Lengkap dari Biji, Batang, hingga Hidroponik
cara menanam lada (credit:Image by AI)
Kapanlagi.com - Lada atau merica merupakan salah satu komoditas rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman ini dapat ditanam dengan berbagai metode, mulai dari cara konvensional di tanah terbuka hingga teknik modern seperti hidroponik yang semakin populer.
Budidaya lada dapat dilakukan dalam skala besar maupun kecil, bahkan di lahan terbatas seperti pekarangan rumah menggunakan pot atau polybag. Pemahaman tentang cara menanam lada yang tepat akan menentukan keberhasilan panen dan kualitas hasil yang diperoleh.
Artikel ini akan membahas secara lengkap berbagai metode penanaman lada, mulai dari persiapan biji, stek batang, hingga perawatan tanaman. Dengan mengikuti panduan yang tepat, Anda dapat memulai budidaya lada sendiri di rumah dengan hasil yang memuaskan.
Advertisement
1. Mengenal Tanaman Lada dan Syarat Tumbuhnya
Lada (Piper nigrum) adalah tanaman merambat dari famili Piperaceae yang menghasilkan buah sebagai rempah. Tanaman ini berasal dari India dan telah menyebar ke berbagai negara tropis, termasuk Indonesia yang menjadi salah satu produsen lada terbesar di dunia. Lada memiliki karakteristik batang yang fleksibel dan membutuhkan penyangga untuk tumbuh optimal.
Syarat tumbuh tanaman lada cukup spesifik untuk menghasilkan produktivitas maksimal. Tanaman ini memerlukan iklim tropis dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun dan suhu optimal antara 20-34 derajat Celsius. Kelembaban udara yang dibutuhkan berkisar 60-80% dengan intensitas cahaya matahari yang cukup namun tidak terlalu terik.
Media tanam untuk lada harus memiliki drainase yang baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah yang ideal adalah tanah gembur, subur, dan kaya bahan organik. Ketinggian tempat yang sesuai untuk budidaya lada berkisar antara 0-1200 meter di atas permukaan laut, dengan ketinggian optimal pada 300-500 mdpl.
Pemilihan varietas lada juga penting disesuaikan dengan tujuan budidaya. Terdapat beberapa varietas unggul seperti Natar 1, Natar 2, Petaling 1, dan Chunuk yang memiliki karakteristik produktivitas dan ketahanan berbeda. Varietas lada perdu juga semakin populer karena tidak memerlukan penyangga dan cocok untuk penanaman dalam pot.
2. Cara Menanam Lada dari Biji
Penanaman lada dari biji merupakan metode perbanyakan generatif yang memerlukan kesabaran lebih karena prosesnya lebih lama dibanding stek. Namun metode ini memiliki keunggulan dalam menghasilkan tanaman dengan akar yang lebih kuat dan adaptasi lingkungan yang lebih baik.
1. Pemilihan dan Persiapan Biji
Pilih buah lada yang sudah matang sempurna dengan warna merah atau kuning kemerahan. Ambil biji dari buah yang sehat dan bebas dari hama penyakit. Bersihkan biji dari daging buah dengan cara merendamnya dalam air bersih selama 24 jam, kemudian gosok perlahan hingga daging buah terlepas. Keringkan biji di tempat teduh selama 1-2 hari sebelum disemai.
2. Penyemaian Biji Lada
Siapkan media semai berupa campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1. Masukkan media ke dalam polybag kecil atau tray semai. Tanam biji sedalam 1-2 cm dan tutup tipis dengan media tanam. Siram secara rutin dengan sprayer agar media tetap lembab namun tidak tergenang. Biji akan berkecambah dalam waktu 3-4 minggu.
3. Perawatan Bibit
Setelah berkecambah, letakkan bibit di tempat yang mendapat cahaya matahari tidak langsung. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Berikan pupuk organik cair dengan konsentrasi rendah setelah bibit berumur 1 bulan. Bibit siap dipindahkan ke media tanam permanen setelah berumur 3-4 bulan atau memiliki 4-6 helai daun sejati.
4. Pemindahan ke Media Tanam Tetap
Pindahkan bibit dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Buat lubang tanam yang cukup besar untuk menampung akar bibit. Masukkan bibit beserta media tanamnya, kemudian timbun dengan tanah hingga pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang dan siram hingga media cukup lembab. Berikan naungan selama 1-2 minggu untuk adaptasi.
5. Pemasangan Ajir atau Penyangga
Untuk varietas lada merambat, pasang ajir atau penyangga setinggi 2-3 meter di samping tanaman. Ajir dapat berupa kayu, bambu, atau pipa yang kuat. Ikat batang lada pada ajir secara berkala seiring pertumbuhan tanaman. Pastikan ikatan tidak terlalu kencang agar tidak melukai batang.
3. Cara Menanam Lada dari Stek Batang
Perbanyakan lada melalui stek batang merupakan metode vegetatif yang paling umum digunakan karena lebih cepat menghasilkan dibanding dari biji. Metode ini juga menjamin sifat genetik tanaman sama dengan induknya, sehingga kualitas dan produktivitas dapat diprediksi dengan lebih baik.
1. Pemilihan Batang untuk Stek
Pilih batang dari tanaman induk yang sehat, produktif, dan berumur minimal 1 tahun. Batang yang ideal untuk stek adalah batang sulur panjat yang sudah berkayu dengan diameter 0,5-1 cm. Potong batang sepanjang 20-30 cm dengan 3-5 ruas atau buku. Pastikan setiap stek memiliki minimal 2 mata tunas yang sehat.
2. Persiapan Stek
Lakukan pemotongan stek pada pagi hari saat tanaman masih segar. Gunakan pisau atau gunting yang tajam dan steril untuk menghindari infeksi. Potong bagian bawah stek secara miring untuk memperluas area perakaran, sedangkan bagian atas dipotong lurus. Rendam bagian bawah stek dalam larutan hormon perangsang akar (rootone) selama 5-10 menit untuk mempercepat pertumbuhan akar.
3. Penanaman Stek
Siapkan media tanam berupa campuran tanah gembur, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1. Masukkan media ke dalam polybag ukuran sedang. Tancapkan stek sedalam 5-10 cm atau sekitar 1-2 ruas dengan posisi miring 45 derajat. Padatkan media di sekitar stek dan siram hingga lembab. Letakkan di tempat teduh dengan kelembaban tinggi.
4. Perawatan Stek hingga Berakar
Jaga kelembaban media dengan menyiram 2 kali sehari menggunakan sprayer. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan. Berikan naungan paranet 50-70% untuk mengurangi penguapan. Stek akan mulai berakar dalam waktu 4-6 minggu, ditandai dengan munculnya tunas baru. Setelah berakar kuat, secara bertahap kurangi naungan untuk adaptasi dengan sinar matahari penuh.
5. Pemindahan ke Lokasi Tanam
Bibit dari stek siap dipindahkan setelah berumur 3-4 bulan atau memiliki sistem perakaran yang kuat. Pindahkan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi stres tanaman. Buat lubang tanam berukuran 40x40x40 cm, beri pupuk kandang matang 5-10 kg per lubang. Tanam bibit beserta polybagnya yang telah disobek, kemudian siram hingga media cukup lembab.
4. Cara Menanam Lada di Pot dan Polybag
Budidaya lada dalam pot atau polybag menjadi solusi bagi mereka yang memiliki lahan terbatas namun ingin menanam tanaman rempah ini. Metode ini sangat cocok untuk varietas lada perdu yang tidak memerlukan penyangga tinggi dan dapat tumbuh dengan baik dalam wadah terbatas.
Pemilihan pot atau polybag yang tepat sangat menentukan keberhasilan budidaya. Gunakan pot dengan diameter minimal 40 cm dan tinggi 50 cm, atau polybag ukuran 50x60 cm. Pastikan wadah memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar. Material pot dapat berupa plastik, tanah liat, atau drum bekas yang telah dimodifikasi.
Media tanam untuk lada dalam pot harus memiliki struktur yang gembur dan drainase baik. Campurkan tanah gembur, kompos atau pupuk kandang matang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Tambahkan pasir kasar sekitar 10% dari total volume media untuk meningkatkan porositas. Media tanam yang baik akan memudahkan penetrasi akar dan sirkulasi udara yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Penanaman lada di pot dimulai dengan mengisi wadah dengan media tanam hingga 3/4 bagian. Buat lubang di tengah pot sedalam ukuran polybag bibit. Keluarkan bibit dari polybag dengan hati-hati, letakkan di lubang tanam, kemudian timbun dengan media hingga pangkal batang. Padatkan media secara perlahan dan siram hingga air keluar dari lubang drainase. Untuk varietas merambat, pasang ajir setinggi 1-2 meter di dalam pot.
Perawatan lada dalam pot memerlukan perhatian lebih intensif dibanding penanaman di tanah. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari, terutama saat musim kemarau. Berikan pupuk NPK dengan dosis 5-10 gram per pot setiap 2 bulan sekali, atau gunakan pupuk organik cair setiap 2 minggu. Lakukan pemangkasan cabang yang tidak produktif dan atur pertumbuhan tanaman agar tetap rapi. Ganti media tanam setiap 1-2 tahun untuk menjaga kesuburan.
5. Cara Menanam Lada di Tanah Terbuka
Penanaman lada di tanah terbuka merupakan metode konvensional yang masih banyak dipraktikkan oleh petani karena menghasilkan produktivitas lebih tinggi. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh optimal dengan sistem perakaran yang lebih luas dan akses nutrisi yang lebih baik dari tanah.
1. Persiapan Lahan
Pilih lokasi dengan paparan sinar matahari yang cukup namun tidak terlalu terik, idealnya dengan naungan parsial dari pohon pelindung. Bersihkan lahan dari gulma, bebatuan, dan sisa tanaman lain. Lakukan pengolahan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan struktur tanah. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 30-40 cm jika tanah cenderung tergenang air.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang tanam berukuran 40x40x40 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 meter untuk lada merambat atau 1,5x1,5 meter untuk lada perdu. Biarkan lubang terbuka selama 1-2 minggu agar terkena sinar matahari. Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang matang 10-15 kg, TSP 100 gram, dan KCl 50 gram per lubang. Masukkan kembali campuran media ke dalam lubang hingga 3/4 bagian.
3. Penanaman Bibit
Tanam bibit pada awal musim hujan untuk memudahkan perawatan. Buat lubang kecil di tengah lubang tanam sesuai ukuran polybag bibit. Keluarkan bibit dengan hati-hati, letakkan di lubang, kemudian timbun dengan tanah hingga pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang dan buat cekungan untuk menampung air siraman. Siram dengan air secukupnya hingga media lembab.
4. Pemasangan Ajir dan Pohon Panjatan
Untuk lada merambat, pasang ajir sementara setinggi 1 meter di samping tanaman. Setelah tanaman berumur 6-12 bulan, pindahkan ke pohon panjatan permanen seperti dadap, lamtoro, atau gamal yang telah ditanam sebelumnya. Ikat batang lada pada pohon panjatan secara berkala. Pohon panjatan sebaiknya berjarak 30-50 cm dari tanaman lada dan dipangkas secara rutin agar tidak terlalu rimbun.
5. Pemeliharaan Tanaman
Lakukan penyiraman rutin terutama pada musim kemarau, minimal 2-3 kali seminggu. Berikan pupuk susulan setiap 3-4 bulan dengan dosis NPK 150-200 gram per tanaman. Lakukan penyiangan gulma secara berkala dan buat mulsa dari jerami atau daun kering di sekitar tanaman untuk menjaga kelembaban tanah. Pangkas cabang yang tidak produktif dan lakukan pengendalian hama penyakit secara terpadu.
6. Cara Menanam Lada dengan Sistem Hidroponik
Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan larutan nutrisi yang mengandung unsur hara lengkap. Sistem ini mulai diterapkan pada tanaman lada sebagai inovasi pertanian modern yang lebih efisien dalam penggunaan air dan lahan, serta dapat menghasilkan produk yang lebih bersih.
Sistem hidroponik untuk lada dapat menggunakan beberapa metode seperti sistem wick (sumbu), NFT (Nutrient Film Technique), atau sistem Dutch bucket. Sistem Dutch bucket paling direkomendasikan untuk lada karena dapat menampung volume media dan akar yang lebih besar. Sistem ini menggunakan ember atau bucket individual untuk setiap tanaman yang dialiri larutan nutrisi secara berkala melalui sistem irigasi tetes.
Persiapan sistem hidroponik dimulai dengan menyiapkan wadah berupa bucket berkapasitas 10-20 liter yang dilengkapi dengan lubang drainase di bagian bawah. Media tanam yang digunakan adalah media inert seperti cocopeat, perlite, atau campuran keduanya dengan perbandingan 1:1. Media ini berfungsi sebagai penyangga tanaman dan menjaga kelembaban akar. Pasang sistem irigasi tetes yang terhubung dengan reservoir nutrisi dan pompa air.
Larutan nutrisi untuk hidroponik lada harus mengandung unsur makro dan mikro yang lengkap dengan EC (Electrical Conductivity) berkisar 1,5-2,5 mS/cm dan pH 5,5-6,5. Gunakan pupuk AB mix khusus tanaman buah atau formulasi NPK dengan perbandingan seimbang. Tambahkan kalsium dan magnesium untuk mencegah defisiensi. Ganti larutan nutrisi setiap 2-3 minggu dan monitor pH serta EC secara rutin menggunakan alat ukur digital.
Perawatan lada hidroponik memerlukan kontrol lingkungan yang lebih ketat. Pastikan sistem irigasi berjalan dengan baik, biasanya 3-4 kali sehari selama 15-30 menit per sesi. Monitor pertumbuhan akar secara berkala dan pastikan tidak ada akar yang membusuk. Berikan pencahayaan yang cukup, minimal 6-8 jam per hari. Lakukan pemangkasan dan pengaturan pertumbuhan tanaman agar tetap produktif. Meskipun investasi awal lebih besar, sistem hidroponik dapat menghasilkan lada dengan kualitas lebih baik dan waktu panen lebih cepat.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan tanaman lada untuk mulai berbuah?
Tanaman lada yang ditanam dari stek batang biasanya mulai berbuah pada umur 2-3 tahun setelah tanam, sedangkan yang ditanam dari biji memerlukan waktu lebih lama yaitu 3-4 tahun. Produktivitas optimal akan tercapai pada umur 5-7 tahun dan dapat terus berproduksi hingga 15-20 tahun dengan perawatan yang baik.
2. Apakah tanaman lada bisa tumbuh di dataran rendah?
Ya, tanaman lada dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl. Namun ketinggian optimal untuk budidaya lada adalah 300-500 mdpl dengan suhu udara 20-34 derajat Celsius. Di dataran rendah yang panas, pastikan tanaman mendapat naungan parsial dan penyiraman yang cukup untuk menjaga kelembaban.
3. Media tanam apa yang paling baik untuk menanam lada dalam pot?
Media tanam terbaik untuk lada dalam pot adalah campuran tanah gembur, kompos atau pupuk kandang matang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Tambahkan pasir kasar sekitar 10% untuk meningkatkan drainase. Media ini harus memiliki struktur gembur, kaya bahan organik, dan memiliki pH antara 5,5-6,5 untuk pertumbuhan optimal.
4. Bagaimana cara merawat tanaman lada agar cepat berbuah?
Untuk mempercepat pembuahan, berikan pupuk NPK secara rutin setiap 3-4 bulan dengan dosis sesuai umur tanaman. Lakukan pemangkasan cabang yang tidak produktif untuk mengalihkan energi ke pembentukan bunga dan buah. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari cukup, air yang memadai, dan lindungi dari hama penyakit. Pemberian pupuk organik cair setiap 2 minggu juga dapat merangsang pembungaan.
5. Apakah lada perdu lebih baik daripada lada merambat untuk ditanam di rumah?
Lada perdu lebih cocok untuk penanaman di rumah atau lahan terbatas karena tidak memerlukan penyangga tinggi dan pertumbuhannya lebih kompak. Lada perdu dapat ditanam dalam pot dengan tinggi tanaman hanya mencapai 1-1,5 meter. Namun produktivitasnya cenderung lebih rendah dibanding lada merambat yang dapat menghasilkan hingga 3-5 kg per tanaman per tahun.
6. Berapa kali tanaman lada harus disiram dalam sehari?
Frekuensi penyiraman tergantung pada kondisi cuaca dan media tanam. Pada musim kemarau, lada dalam pot perlu disiram 2 kali sehari (pagi dan sore), sedangkan di tanah terbuka cukup 2-3 kali seminggu. Pada musim hujan, penyiraman dapat dikurangi atau dihentikan. Pastikan media selalu lembab namun tidak tergenang air karena dapat menyebabkan pembusukan akar.
7. Hama dan penyakit apa yang sering menyerang tanaman lada?
Hama utama yang menyerang lada adalah kutu putih, tungau, dan penggerek batang. Penyakit yang sering muncul adalah busuk pangkal batang (foot rot) yang disebabkan jamur Phytophthora, busuk akar, dan penyakit kuning. Pencegahan dilakukan dengan sanitasi kebun yang baik, drainase yang lancar, dan penggunaan bibit sehat. Pengendalian dapat dilakukan dengan pestisida organik atau kimia sesuai tingkat serangan.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(kpl/vna)
Advertisement