Kapanlagi.com - Keputusan suami Mpok Alpa, Aji Darmaji, untuk mengurus perwalian anak sebelum genap 40 hari kepergian almarhumah, menimbulkan keprihatinan mendalam dari pihak keluarga. Mereka mempertanyakan urgensi di balik langkah hukum tersebut, dan menduga ada kaitannya dengan urusan harta warisan.
Kakak kandung Mpok Alpa, Mpok Banong, menyayangkan tindakan Idung yang dinilai terlalu terburu-buru. Menurutnya, di tengah suasana duka, seharusnya fokus utama adalah mendoakan almarhumah, bukan mengurus masalah duniawi.
Ikuti juga berita Mpok Alpa di Liputan6.com.
"Ini belum 40 hari, ngapain ngurusin gituan? Harta enggak dibawa mati," ujar Mpok Banong dengan nada prihatin saat ditemui di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2025).
Kecurigaan keluarga semakin menguat karena Mpok Alpa diketahui memiliki sejumlah aset yang diperoleh dari hasil kerja kerasnya sebagai seorang artis. Mpok Banong bahkan membeberkan wasiat lisan yang pernah diucapkan mendiang adiknya mengenai pembagian aset untuk anak-anaknya.
Menurutnya, Mpok Alpa secara khusus telah menyiapkan sebuah rumah untuk anak pertamanya, Seli. Sementara aset-aset lainnya akan dibagi rata untuk semua anak.
"Nong, ini rumah yang ini nih, ini buat Seli. Kalau Seli udah nikah, udah punya laki, dia boleh tinggal di sini," ungkap Mpok Banong menirukan ucapan almarhumah.
Adanya wasiat lisan inilah yang membuat keluarga merasa perlu untuk mengawal proses ini dengan ketat. Mereka khawatir jika perwalian sepenuhnya jatuh ke tangan Idung tanpa pengawasan, pembagian warisan bisa tidak sesuai dengan keinginan almarhumah.
Keluarga menegaskan bahwa harta yang ditinggalkan Mpok Alpa adalah murni untuk masa depan anak-anaknya. Mereka tidak ingin ada pihak manapun yang mengambil keuntungan pribadi dari jerih payah mendiang.
"Harta Nina ya buat Nina. Bang Aji pengen gitu? Lah! Emang dia kerja apa coba?" sindirnya.
Kini, keluarga berharap Idung bisa lebih bijaksana dan transparan dalam mengelola peninggalan Mpok Alpa, serta selalu mengutamakan kepentingan terbaik bagi semua anak, sesuai dengan amanah dari almarhumah.
1. Apa yang terjadi setelah wafatnya Mpok Alpa? Belum genap 40 hari kepergian Mpok Alpa, keluarganya sudah dibuat kaget dengan kabar bahwa sang suami berniat mengurus perwalian.
2. Mengapa keluarga Mpok Alpa mempertanyakan niat tersebut?
Menurut keluarga, niat sang suami terlalu cepat dan menimbulkan tanda tanya. Mereka khawatir urusan perwalian justru berhubungan dengan harta peninggalan almarhumah.
3. Apa komentar keluarga mengenai harta Mpok Alpa?
Keluarga menyindir dengan tegas bahwa "harta nggak dibawa mati," yang terpenting adalah menjaga amanah dan kesejahteraan anak, bukan sekadar urusan materi.