Dianggap Menghina, Saksi Ahli Tekankan Ucapan Kasar Nikita Mirzani ke Orang Tak Dikenal
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com/Budy Santoso
Kapanlagi.com - Sidang lanjutan Nikita Mirzani menghadirkan diskusi menarik seputar makna sebuah ucapan yang sangat bergantung pada konteks dan kedekatan sosial (social distance) antara penutur dan lawan tutur. Hal ini diungkap oleh saksi ahli bahasa, Frans Asisi, saat menjawab pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
JPU menanyakan apakah dalam menganalisis sebuah percakapan, latar belakang dan kedekatan antara pembicara perlu dipertimbangkan. Frans Asisi pun membenarkan hal tersebut. Menurutnya, status sosial hingga kedekatan personal sangat mempengaruhi bagaimana sebuah kata dimaknai.
Simak juga berita Nikita Mirzani lainnya di Liputan6.com.
Advertisement
1. Jelaskan Konteks Menghina
Untuk mempermudah pemahaman, JPU memberikan sebuah contoh yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
"Contohnya, saya sama sahabat saya, 'Eh, lo gendut, lo,' misalnya gitu ya, sama sahabat saya nih. Terus, langsung orang yang tidak kenal, tahu-tahu ngatain gendut lo gitu. Itu kan akan beda artinya," ujar JPU di ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025).
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
2. Hinaan Sebagai Keakraban antar Teman
Frans Asisi pun setuju dengan contoh tersebut. Ia bahkan menambahkan sebuah contoh ekstrem dari budayanya, di mana saling memaki justru menjadi tanda keakraban.
"Ketika mereka menunjukkan keakraban itu, maka mereka saling memaki," ungkap Frans.
3. Makian Dilontarkan Orang Tak Dikenal
Namun, ia menegaskan bahwa jika makian tersebut dilontarkan oleh orang yang tidak dikenal, maka maknanya akan berubah menjadi sesuatu yang tidak baik atau bahkan bisa dianggap penghinaan.
"Tapi kalau misalkan tidak kenal, tahu-tahu memaki, mengata-ngatai, apalah segala macam, itu pasti ditanggapi orang lain sebagai suatu yang eh tidak baik," jelasnya.
4. Nikita Mirzani Dianggap Menghina
Diskusi ini menjadi krusial karena pihak Nikita Mirzani dituduh melontarkan kata-kata yang dianggap menghina kepada pihak Reza Gladys, yang notabene tidak memiliki kedekatan personal dengannya.
5. Mengaitkan Teori dengan Kasus
JPU pun langsung mengaitkan teori ini dengan kasus yang ada. "'Oke, yang contohnya seperti yang kurus, mukanya abu-abu, mukanya dempulan, begeng, dan segala macam, sama orang yang tidak dikenal.' Tadi kan Saudara sudah menjelaskan bahwa bisa dikatakan suatu penghinaan," pungkas JPU, mencoba mengunci argumen sang ahli.
6. QnA Tentang Sidang Nikita Mirzani
1. Apa topik utama yang dibahas dalam sidang lanjutan kasus Nikita Mirzani?
Sidang kali ini membahas makna ucapan yang sangat bergantung pada konteks sosial dan tingkat kedekatan antara penutur dan lawan bicara.
2. Siapa yang menjelaskan hal itu?
Hal ini dijelaskan oleh saksi ahli bahasa, Frans Asisi, yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memberikan keterangan.
3. Mengapa konteks dan kedekatan sosial dianggap penting dalam menilai sebuah ucapan?
Karena kata atau makian yang diucapkan oleh orang dekat bisa bermakna candaan atau bentuk keakraban, sementara ucapan yang sama dari orang asing bisa dianggap sebagai penghinaan. Perbedaan makna ini dipengaruhi oleh hubungan sosial antara pembicara dan penerima ucapan.
Baca Juga yang Seru Di Sini
Nikita Mirzani Ancam Bubarkan BPOM Jika Tak Hadir Sidang, Sudah Curiga Ada Apa-Apa
Nikita Mirzani Ungkap Alasan Sering 'Adu Emosi' dengan JPU di Ruang Sidang
Nikita Mirzani Tegaskan Tiga Saksi Ahli yang Dihadirkannya Netral & Tak Di-Briefing
Debat Panas di Sidang Nikita Mirzani, Saksi Ahli Tegaskan Live TikTok Hanya Monolog
Saksi Ahli Bikin JPU 'Tersulut Emosi', Nikita Mirzani: Puas Dong!
(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)
(kpl/aal/fbi)
Advertisement