Sri Asih
Action Adventure Drama

Sri Asih

2023 135 menit TV-14
6.7/10
Rating 6.1/10
Sutradara
Upi Avianto
Penulis Skenario
Upi Avianto Joko Anwar Raden Ahmad Kosasih Samuel Drake
Studio
Screenplay Bumilangit SK Global Legacy Pictures

Sri Asih adalah salah satu film superhero lokal yang hadir dengan gaya penuh aksi dan sentuhan drama yang bikin ceritanya terasa lebih “hidup.” Film ini mengikuti perjalanan Alana, seorang perempuan yang sejak kecil punya kekuatan luar biasa, tapi nggak pernah paham dari mana kekuatan itu sebenarnya berasal. Hidupnya berubah total ketika ia mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya: ia adalah reinkarnasi dari Dewi Asih dan ditakdirkan menjadi Sri Asih, salah satu sosok pahlawan paling kuat dalam jagat Bumilangit.

Alana awalnya tumbuh sebagai perempuan penuh amarah, karena masa kecilnya dipenuhi rasa kehilangan dan trauma. Ia terpisah dari orang tuanya saat bayi karena sebuah peristiwa tragis, dan tumbuh di bawah asuhan seorang perempuan kaya, tapi tetap dihantui masa lalu yang nggak pernah jelas. Saat dewasa, Alana menemukan bahwa dirinya tidak hanya istimewa—ia punya kekuatan super yang bisa menghancurkan apa pun ketika emosinya lepas kendali. Masalah datang ketika muncul kelompok jahat yang bernama Kala Hitam, sebuah organisasi misterius yang ingin mengubah dunia lewat kekacauan dan kehancuran.

Kala Hitam percaya bahwa kekuatan Alana bisa dimanfaatkan untuk tujuan gelap mereka. Karena itu, Alana harus memilih: terus hidup dalam ketakutan akan kekuatannya, atau mengambil kendali dan menjadi Sri Asih untuk menghentikan ancaman besar yang mengintai. Dengan bantuan guru spiritualnya dan beberapa sosok dari jagat Bumilangit, ia akhirnya belajar mengendalikan kekuatan, meluruskan amarahnya, dan memahami bahwa menjadi Sri Asih bukan hanya soal kekuatan super, tapi soal keberanian menjaga keseimbangan dunia.

Konflik makin memanas ketika Alana menyadari bahwa masa lalunya ternyata berkaitan dengan kehadiran Kala Hitam. Kisahnya tidak hanya tentang menghadapi musuh dari luar, tapi juga menerima dirinya sendiri. Dari sini, film ini membangun banyak momen emosional dan aksi megah, terutama ketika Sri Asih akhirnya muncul dalam wujud penuh, lengkap dengan kostum ikonik dan kekuatan pamungkasnya. Pertarungan terakhirnya melawan kekuatan kegelapan jadi salah satu momen paling keren di film superhero Indonesia.

Proses produksi Sri Asih punya cerita menarik yang bakal bikin kamu makin menghargai film ini. Salah satu fakta paling seru adalah bahwa film ini digarap sebagai bagian dari Bumilangit Cinematic Universe (BCU), yang menjadikannya salah satu pondasi dunia superhero Indonesia di layar lebar. Setelah kesuksesan Gundala, Sri Asih diposisikan sebagai langkah besar dalam memperluas semesta ini, dengan memperkenalkan tokoh yang kekuatannya bahkan disebut-sebut berada di level yang sangat tinggi.

Di balik layar, proses pembuatan film ini juga memakan biaya yang cukup besar untuk ukuran film Indonesia karena banyak adegan aksi, efek visual, dan pembangunan dunia yang membutuhkan detail ekstra. Prosesnya pun cukup panjang, termasuk harus mengalami penundaan karena pandemi. Namun semua itu justru membuat tim produksi lebih matang dalam merancang adegan laga dan desain visual supaya Sri Asih tampil meyakinkan sebagai superhero kelas atas.

Pemeran utamanya, Pevita Pearce, juga menjalani latihan fisik yang serius selama berbulan-bulan. Ia mempelajari teknik bela diri dan koreografi aksi supaya pergerakannya terlihat natural dan kuat sebagai sosok superhero. Bahkan beberapa adegan laga dilakukan tanpa stunt double. Pevita pernah cerita bahwa tubuhnya sering memar saat syuting, tapi ia ingin memberikan yang terbaik karena ini adalah peran besar yang sudah ia incar sejak lama.

Film ini juga jadi tempat berkumpulnya banyak aktor ternama dalam satu produksi. Selain Pevita Pearce, ada juga Christine Hakim, Reza Rahadian, Jefri Nichol, hingga Dwi Sasono yang menghidupkan karakter- karakter penting dari BCU. Kehadiran banyak bintang besar membuat film ini terasa megah dan ambisius, apalagi beberapa di antara mereka bakal muncul lagi di proyek Bumilangit berikutnya. Kerjasama antar-karakter ini menjadi salah satu fondasi penting untuk membangun jalan cerita semesta yang makin luas.

Dari sisi penyutradaraan, Upi kembali menunjukkan kualitasnya dalam mengarahkan film aksi dengan sentuhan dramatis yang kuat. Ia melakukan riset mendalam untuk memahami asal-usul Sri Asih yang dalam budaya Indonesia identik dengan kekuatan, cinta, dan keseimbangan. Pendekatan itu membuat film ini bukan hanya soal pukul-pukulan, tapi juga punya lapisan cerita yang lebih emosional. Selain itu, banyak detail kecil yang menunjukkan betapa seriusnya tim produksi membangun dunia Sri Asih, mulai dari kostum, efek visual, hingga mitologi Bumilangit yang ditanamkan pelan-pelan.

Bahkan sebelum rilis, Sri Asih sempat mencuri perhatian di festival internasional karena diputar di beberapa agenda khusus yang memberi ruang untuk film Asia Tenggara. Kehadirannya di festival tersebut memperlihatkan bahwa sinema superhero Indonesia punya potensi besar untuk dikenal lebih luas. Meskipun belum banyak penghargaan besar yang diterima, film ini menuai banyak pujian terutama terkait desain produksinya dan performa Pevita Pearce yang dinilai sangat meyakinkan.

Film ini juga meninggalkan jejak kuat dalam perkembangan industri film lokal. Sri Asih dianggap sebagai salah satu film yang mendorong standar visual dan aksi dalam film Indonesia, membuka jalan agar film action–superhero lokal bisa makin berkembang. Banyak penonton juga memuji keberanian produksinya dalam menggabungkan mitologi Nusantara dengan format sinematik blockbuster modern.

Pevita Pearce Alana
Ario Bayu Ghani Zulham
Christine Hakim Eyang Mariani
Jefri Nichol Tangguh
Surya Saputra Prayogo Adinegara
Reza Rahadian Jatmiko
Jourdy Pranata Farzan Mahendra
Dimas Anggara Kala
Mian Tiara Suster Gayatri
Canti Tachril Nayara Agatha