Kapanlagi.com - Dunia hiburan Tanah Air seringkali diwarnai kisah perceraian, namun banyak selebriti memilih jalur co-parenting di kalangan artis demi kebaikan buah hati. Metode pengasuhan ini memungkinkan mantan pasangan untuk tetap bekerja sama mengurus anak. Tujuannya adalah menjaga stabilitas emosional dan tumbuh kembang anak, memastikan mereka tetap merasakan kasih sayang dari kedua orang tua.
Konsep ini semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan figur publik yang ingin memberikan contoh positif. Mereka menunjukkan bahwa perpisahan tidak harus berarti permusuhan, melainkan peluang untuk kolaborasi yang lebih baik. Para artis ini membuktikan bahwa cinta orang tua kepada anak tetap utuh, bahkan setelah ikatan pernikahan berakhir.
Lantas, bagaimana sebenarnya co-parenting bekerja dan siapa saja artis yang menerapkannya? Artikel ini akan mengupas tuntas definisi, contoh nyata, serta pro dan kontra dari metode pengasuhan yang kini banyak dilirik ini. KLovers, yuk kita selami lebih dalam dunia co-parenting yang inspiratif ini.
Co-parenting adalah metode pengasuhan anak yang dilakukan secara bersama oleh dua orang tua yang telah berpisah atau bercerai. Meskipun tidak lagi berada dalam hubungan romantis, kedua belah pihak tetap saling bekerja sama demi kebutuhan anak.
Tujuan utamanya adalah menjaga stabilitas mental dan tumbuh kembang anak, memastikan mereka tetap mendapatkan cinta dan perhatian dari kedua orang tuanya tanpa harus berada dalam konflik. Konsep ini pertama kali dibahas mendalam oleh Prof. Mark Feinberg dari Penn State University.
Meskipun resmi bercerai pada tahun 2025, Acha Septriasa dan Vicky Kharisma tetap kompak membesarkan putri mereka, Bridgia Kalina. Acha bahkan sering membagikan momen kebersamaan dengan putrinya dan menggunakan tagar #coparenting.
Ia pernah mengapresiasi Vicky di media sosial, menyebut co-parenting mereka sebagai bentuk kerja sama terbaik pasca perceraian. Komitmen mereka menunjukkan bahwa ikatan orang tua tidak lekang oleh waktu.
Pasangan ini sering disebut sebagai contoh co-parenting paling populer di Indonesia karena keharmonisan mereka. Setelah bercerai pada Januari 2019, Gisel dan Gading tetap kompak mengasuh putri mereka, Gempita Nora Marten.
Keduanya berkomitmen kuat untuk membesarkan dan membahagiakan putri mereka, bahkan pernah liburan bersama ke Eropa. Momen kebersamaan mereka selalu menjadi sorotan publik.
Meskipun resmi bercerai pada tahun 2023, Natasha Rizky dan Desta tetap kompak dan menjalin hubungan baik demi ketiga buah hati mereka. Keduanya sering terlihat bersama dalam berbagai momen penting yang melibatkan anak-anak.
Mereka aktif bergantian menemani anak-anak dan tidak enggan menunjukkan kebersamaan di acara penting. Ini membuktikan bahwa hubungan baik bisa tetap terjalin setelah perpisahan.
Meskipun pernikahan mereka kandas, Deddy Corbuzier dan Kalina Ocktaranny tetap memberikan cinta kasih pada putra mereka, Azka Corbuzier. Mereka tetap berkomunikasi dan menjalin hubungan baik demi Azka.
Deddy bahkan tidak segan mengenalkan Sabrina Chairunnisa, istrinya saat ini, kepada Kalina. Dalam berbagai momen, mereka kompak menghabiskan waktu bersama Azka.
Setelah resmi bercerai, Ruben Onsu dan Sarwendah juga akan melakukan co-parenting pada anak-anaknya. Meskipun hak asuh jatuh pada Sarwendah, Ruben tetap memiliki kewajiban memberikan nafkah.
Ruben tidak ada batasan untuk bertemu anak-anaknya dan diberikan waktu berkumpul di akhir minggu saat tidak bekerja. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap masa depan anak.
Meski berpisah sejak 2021, Wulan Guritno dan Adilla Dimitri selalu kompak dalam hal yang menyangkut anak mereka. Mereka terlihat bersama dalam berbagai acara penting anak mereka, seperti saat menghadiri wisuda Alric. Momen ini menunjukkan bahwa keduanya selalu siap hadir di momen penting anak, tanpa memandang perpisahan di antara mereka.
Co-parenting menawarkan banyak manfaat positif bagi perkembangan anak, terutama dalam menjaga stabilitas emosional mereka. Anak merasa aman dan dicintai karena tetap mendapatkan waktu berkualitas serta kasih sayang dari kedua orang tua.
Selain untuk anak, co-parenting juga memberikan keuntungan signifikan bagi orang tua yang menjalaninya. Orang tua dapat berbagi tanggung jawab pengasuhan, mengurangi beban emosional dan risiko burnout.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, co-parenting juga tidak lepas dari berbagai tantangan yang perlu dihadapi. Anak mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya hidup atau aturan yang berbeda di rumah masing-masing orang tua.