Industri perfilman Indonesia mencatat banyak kolaborasi ikonik, namun sedikit yang sekuat sinergi antara sutradara Joko Anwar dan aktor Fachri Albar. Sejak awal kemunculan mereka di film bergaya noir hingga eksplorasi spiritual dalam film horor terbaru, keduanya tak henti menghadirkan kejutan.
Fachri Albar, dengan karismanya yang khas, berhasil menjadi poros dari berbagai tokoh misterius dan kompleks dalam film-film Joko Anwar. Dari karakter investigatif hingga sosok pengikut sekte yang mengerikan, ia menunjukkan transformasi akting yang menonjol.
Deretan karya ini tidak hanya memperlihatkan perjalanan karier mereka, tetapi juga evolusi genre film horor dan thriller di Indonesia, yang kini memiliki tempat tersendiri di panggung internasional.
Film KALA menjadi titik awal pertemuan Joko Anwar dan Fachri Albar dalam sebuah karya sinematik yang memperkenalkan gaya film noir ke ranah lokal. Dalam film ini, Fachri berperan sebagai tokoh sentral yang menghadapi dunia penuh intrik dan konspirasi, memperlihatkan kemampuannya membawakan karakter dengan kedalaman psikologis.
KALA tidak hanya mencuri perhatian karena pendekatan visual dan naratifnya yang unik, tetapi juga karena berhasil menyabet beberapa penghargaan termasuk nominasi Aktor Terbaik untuk Fachri Albar. Kritikus menyebut film ini sebagai "lompatan tinggi dalam sejarah perfilman Indonesia," menandai langkah besar dalam karier Joko Anwar.
Dua tahun setelah KALA, Joko Anwar mempertemukan kembali penonton dengan Fachri Albar melalui PINTU TERLARANG, sebuah film thriller psikologis yang penuh simbolisme dan konfrontasi emosional. Fachri memerankan pematung sukses yang hidupnya berubah drastis setelah mengungkap masa lalu kelam yang lama terpendam.
Meskipun film ini kurang mendapat perhatian di Indonesia, namun sambutan internasionalnya sangat positif, terutama di berbagai festival film dunia. Pendekatan artistik Joko Anwar yang berani dan eksploratif menjadi nilai tambah yang memperkuat posisi Fachri dalam kancah film thriller nasional.
Dalam PENGABDI SETAN (2017), Fachri Albar memerankan Batara, karakter misterius yang menjadi bagian dari sekte pemuja setan dan hanya muncul di akhir film. Peran ini kemudian berkembang menjadi lebih signifikan dalam PENGABDI SETAN 2: COMMUNION (2022), di mana Batara menjadi tokoh pengamat ritual tanpa intervensi langsung.
Kedua film ini bukan hanya sukses besar di Indonesia, tetapi juga menarik perhatian penonton internasional berkat atmosfer horor yang mencekam dan pembangunan dunia cerita yang konsisten. Karakter Batara memperlihatkan sisi gelap dan kontrol emosi Fachri dalam peran yang minim dialog namun berdampak besar.
Film SIKSA KUBUR menunjukkan sisi berbeda dari kolaborasi Joko Anwar dan Fachri Albar, di mana Fachri berperan sebagai Sanjaya Arif, ayah dari dua anak yang kehilangan kepercayaan pada agama setelah mengalami tragedi. Karakternya menjadi pemicu utama dalam perjalanan spiritual anaknya yang penuh konflik dan pertanyaan eksistensial.
Melalui peran ini, Fachri menampilkan emosi mendalam dan konflik batin seorang ayah dalam cerita yang memadukan horor dengan krisis spiritual. Film ini membuktikan keberanian Joko Anwar untuk mengeksplorasi tema sensitif seperti iman dan kematian melalui sudut pandang emosional yang menyayat.
NIGHTMARES AND DAYDREAMS, serial antologi fiksi ilmiah horor dari Joko Anwar yang dirilis di Netflix tahun 2024, mempertemukan kembali penonton dengan Fachri Albar dalam peran baru sebagai Ali. Ali adalah protagonis yang menyelami misteri Bumi Berongga dan dunia tersembunyi Agartha dalam cerita penuh imajinasi dan ketegangan.
Dalam serial ini, Fachri kembali menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan karakter kompleks dan narasi multiarah. Kehadirannya memperkaya dimensi naratif dan menjadikan karakter Ali sebagai figur sentral yang mengikat semua episode secara emosional dan tematik.
Ia memerankan Ali, tokoh yang mengalami peristiwa supernatural terkait teori Hollow Earth.
Kala, Pintu Terlarang, Pengabdi Setan, Pengabdi Setan 2, Siksa Kubur, dan Nightmares and Daydreams.
Mau baca berita lainnya? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?