1. Terkejut dengan Gugatan Balik

Ia mengaku terkejut dengan isi gugatan balik yang baru diterimanya setelah proses mediasi dinyatakan gagal. Dalam gugatan tersebut, Indra meminta Chikita mengembalikan mahar pernikahan serta uang muka (DP) dan cicilan rumah yang selama ini telah berjalan.

2. Rekonvensi

"Sidang ketujuh, aku baru dibagikan tadi yang namanya rekonvensi, surprise ya hari ini. Pihak tergugat itu menolak semua gugatan. Jadi sekarang tuh, dia menyatakan bahwa mau bercerai, oke, tapi di sini direkonvensinya Indra, menyatakan menghukum aku untuk mengembalikan mahar ke dia," ungkap Chikita Meidy usai persidangan di Pengadilan Agama Tigaraksa, belum lama ini.

3. Rincian Tuntutan

Chikita merinci tuntutan finansial yang dialamatkan kepadanya. Indra meminta pengembalian uang DP rumah sebesar Rp410.442.400, ditambah angsuran KPR yang telah terbayar sebanyak 41 kali dengan total mencapai Rp528 juta. Hal ini membuat Chikita merasa sangat bingung dan tidak adil, mengingat ia turut membantu pembayaran cicilan tersebut.

4. Chikita Bantu Bayar Rumah

"Jadi saya disuruh bayar Indra Rp938 juta kawan-kawan, hah? Yang di mana dia debitur, dan ketika bayar rumah, dia meminta tolong saya untuk dibantu bayar rumah, berarti saya menyetorkan ke rekening dia dong, untuk membayarkan, berarti itu uang saya. Terus saya suruh balikin lagi ke dia," jelasnya.

5. Dituding Istri yang Tidak Patuh

Selain tuntutan finansial, alasan di balik gugatan balik Indra juga menjadi sorotan. Chikita mengungkapkan bahwa suaminya menuding dirinya sebagai istri yang tidak patuh atau nusyuz. Menurutnya, label nusyuz itu disematkan karena ia menolak mendukung kebiasaan buruk suaminya, termasuk bermain judi online.

6. Sebut Suami Judi Online

"Di sini di rekonvensi ini dia tulis bahwa selama saya menjadi istri saya tidak menuruti dia. Menuruti dalam artian saya tidak mendukung dia dengan akal-akal dia yang bulus itu. Contoh, dia itu bermain judi online, saya tidak support dong tentu. Nah menurut dia itu bagian dari saya nusyuz," papar Chikita.

7. Pertanyakan Gugatan

Chikita juga mempertanyakan waktu pengajuan rekonvensi yang menurutnya janggal. Ia merasa proses hukum sengaja dipersulit, padahal sebelumnya majelis hakim sempat menyatakan akan mengambil keputusan tegas jika pihak tergugat tidak menunjukkan itikad baik.

"Menurut saya ini tidak valid karena sudah lewat di mediasi. Mediasi sudah gagal kenapa baru gugat balik? Kecuali dia hadir di mediasi," katanya.

"Ya lihat dinominalin semua tuh kayak, 'Oh ternyata selama 9 tahun dia sama aku tuh.' Aku cuma dijadiin ATM bersama, udah gitu aja," pungkasnya.