Pertemuan Degan Paus Fransiskus Tinggalkan Kesan Mendalam Kepada Habib Jafar

Kapanlagi.com - Habib Husein bin Ja’far Al Hadar, yang akrab disapa Habib Jafar, menyambut dengan antusias kedatangan Paus Fransiskus pada hari ketiganya berada di Indonesia. Paus, yang nama aslinya Jorge Mario Bergoglio, mengunjungi Masjid Istiqlal, sebuah simbol penting dalam sejarah Islam di Indonesia.

Pertemuan ini meninggalkan kesan mendalam bagi Habib Jafar. Menurut Habib Jafar, kunjungan Paus Fransiskus mencerminkan kepercayaannya terhadap Indonesia.

"Pemimpin tertinggi agama Katolik, bahwa beliau percaya kepada Indonesia dan yakin kepada Indonesia, sehingga beliau membuka kaca mobilnya tanpa keraguan, tanpa kecurigaan, sebagai bentuk bahwa beliau percaya kepada kita di Indonesia," ucapnya saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

"Selama ini kita sudah mendengar pesan-pesan perdamaian itu, dan ini adalah saatnya kita merasakan kesan perdamaian itu dari sosok terpenting dalam agama Katolik," pria berusia 36 tahun ini menambahkan.

1 dari 2 halaman

1. Indonesia di Mata Paus Fransiskus

Kunjungan Paus yang disertai dengan senyuman dan salam kepada setiap orang yang ditemuinya menguatkan pesan perdamaian tersebut. Kehadiran Paus di Indonesia memang memberikan kesan mendalam, terutama karena negara ini dikenal dengan keragaman yang sangat besar.

“Indonesia adalah kapal besar yang didalamnya ada keragaman yang tidak terkira. Tentu merawat kebenekaan di Indonesia adalah PR besar,” lanjutnya lagi.

Paus Fransiskus memilih Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim, bukan tanpa alasan. Habib Jafar menilai bahwa Pilihan Paus terhadap Indonesia tentu tidak muncul dari ruang kosong. Beliau tahu bahwa Indonesia adalah negara penting bagi pembangunan iklim perdamaian antar umat beragama.

"Paus datang ke sini untuk kemudian membangun hubungan dengan Indonesia, agar Paus sebagai tokoh agama sekaligus tokoh negara, yaitu pimpinan gereja Vatikan dan pimpinan tanah suci Vatikan, untuk membangun hubungan dengan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim di dunia dan negara besar, agar bisa berkomitmen dan bergerak bersama bagi perdamaian dunia," lanjut sang Habib.

2. Jadi Pribadi yang Damai

Di tengah berbagai krisis global yang melanda, Paus Fransiskus menekankan pentingnya komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Dalam pesannya di Masjid Istiqlal, Paus menggarisbawahi banyaknya krisis yang dihadapi dunia saat ini, seperti krisis iklim, peperangan, krisis ekonomi, dan konflik sosial.

"Kita menjadi pribadi-pribadi yang damai di tengah perbedaan apapun yang ada di antara kita, termasuk perbedaan agama antara umat Katolik dan umat Muslim di Indonesia," pungkasnya.

Kunjungan Paus Fransiskus diharapkan dapat menjadi momentum bagi penguatan persatuan dan perdamaian di Indonesia, serta memperkuat komitmen terhadap toleransi antar umat beragama.

(kpl/aal/ums)

Topik Terkait